Kementerian LHK Sebut Telah Turunkan Titik Api Karhutla

Reporter

Eko Wahyudi

Editor

Dwi Arjanto

Rabu, 25 September 2019 04:45 WIB

Api mambakar lahan milik warga di Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Minggu, 22 September 2019. Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah menetapkan status tanggap darurat bencana kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) hingga 30 September 2019. ANTARA

TEMPO.CO, Jakarta -Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan, Ditjen PPI Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Raffles B. Panjaitan menyatakan telah menurunkan titik panas atau hotspot di kebakaran hutan dan lahan disingkat karhutla di Sumatera dan Kalimantan.

"Minggu sampai Senin itu sebanyak 2.033 hotspot, sampai hari ini ada 1.352 hotspot. Jadi ada penurunan, itu sangat tinggi," ujarnya di kantor KLHK, Jakarta, Selasa, 24 September 2019.

Raffles menyampaikan, bahwa penurunan titik api itu adalah dengan skala 0-100 persen kepercayaan sebagai sumber api kebakaran hutan. "Jadi itu hotspot belum tentu ada fire. Jadi yang fire betul itu akan dilakukan pemadaman oleh tim dari regu-regu satgas yang ada.," ucapnya.

Raffles mengungkapkan, untuk sebaran titik api terbanyak sampai hari Selasa, 24 September 2019 , berada di Kalimantan Tengah dengan 475 titik api, Sumatra Selatan dengan 165 titik api, Jambi sebanyak 130 titik api, dan Riau ada 84 titik api. "Kalimantan Barat itu TMC sudah berhasil jadi cuma 39 hotspot kemudian Kalimantan Selatan 61, kemudia Papua cuma 7, itu sedikit," kata dia.

Dia menuturkan, sampai hari ini juga masih diterima laporan tentang sumber kebakaran hutan di beberapa titik seperti di Kalimantan Barat, dan Kalimantan Tengah. Namun menurutnya sudah ditangani oleh Satgas untuk pemadaman api itu sendiri.

Raffles menyebutkan luasan lahan yang terbakar saat ini relatif kecil yakni berkisar antara satu hingga lima hektare, kecuali di Kalimantan Barat di mana terdapat wilayah terbakar seluas 43 hektare.

"Sekarang 2019 ada 328 ribu hektare ini agak meningkat karena ada elnino lemah dan upaya kita lakukan sudah sampai ke tingkat 1.461 desa patroli tahun ini," kata Raffles.

Raffles menilai penurunan titik api tak lepas dari keberhasilan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) dengan membuat hujan buatan yang dilakukan oleh Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT).

Sementara itu, Kepala Balai Besar Teknologi Modifikasi Cuaca BPPT Tri Handoko Seto mengatakan, dalam upaya menciptakan hujan buatan untuk karhutla. Pihaknya sudah menyiapkan empat pesawat yang digunakan untuk menyebar garam di atas awan, antara lain dua pesawat Casa C-212-200 dan dua CN-295.

"Akhirnya Kalimantan bisa hujan secara signifkan besarnya 70 juta meter kubik," kata dia.

Seto sangat optimis dapat menyelesaikan karhutla ini dengan TMC. Ia menargetkan hingga pertengahan Oktober, kebakaran ini bisa diatasi.
"Pertengahan Oktober akan sudah masuk hujan-hujan alam, bahkan saya sangat optimis menargetkan akan reda," ungkap dia.

Selain itu, terkait karhutla pemerintah juga lakukan upaya lain seperti water bombing, patroli, dan penegakan hukum kepada para ppembakarhutan, baik perseorangan maupun korporasi.

Berita terkait

Tersangka Kasus Perdagangan Satwa Dilindungi di Makassar Segera Jalani Persidangan

4 hari lalu

Tersangka Kasus Perdagangan Satwa Dilindungi di Makassar Segera Jalani Persidangan

Saat ini kejahatan perdagangan satwa dilindungi kerap dilakukan melalui media online.

Baca Selengkapnya

Masukkan Sektor Laut Dalam Second NDC, KLHK: Ekosistem Pesisir Menyerap Karbon

5 hari lalu

Masukkan Sektor Laut Dalam Second NDC, KLHK: Ekosistem Pesisir Menyerap Karbon

KLHK memasukkan sektor kelautan ke dalam dokumen Second NDC Indonesia. Potensi mangrove dan padang lamun ditonjolkan.

Baca Selengkapnya

Kurangi Emisi Gas Rumah Kaca, KLHK Prioritaskan Pembatasan Gas HFC

5 hari lalu

Kurangi Emisi Gas Rumah Kaca, KLHK Prioritaskan Pembatasan Gas HFC

Setiap negara bebas memilih untuk mengurangi gas rumah kaca yang akan dikurangi atau dikelola.

Baca Selengkapnya

Ditarget Rampung Tahun Ini, Begini RUU KSDAHE Beri Ruang Dukungan untuk Konservasi Internasional

11 hari lalu

Ditarget Rampung Tahun Ini, Begini RUU KSDAHE Beri Ruang Dukungan untuk Konservasi Internasional

Rancangan Undang-undang tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya atau RUU KSDAHE ditarget segera disahkan pada tahun ini.

Baca Selengkapnya

Temuan Baru Anak Badak Jawa di Ujung Kulon, KLHK: Masih Banyak Ancaman

19 hari lalu

Temuan Baru Anak Badak Jawa di Ujung Kulon, KLHK: Masih Banyak Ancaman

Temuan individu baru badak Jawa menambah populasi satwa dilindungi tersebut di Taman Nasional Ujung Kulon. Beragam ancaman masih mengintai.

Baca Selengkapnya

Kualitas Udara Jakarta dan Sekitarnya Membaik, Gara-gara Mudik Lebaran?

19 hari lalu

Kualitas Udara Jakarta dan Sekitarnya Membaik, Gara-gara Mudik Lebaran?

Selama tiga hari terakhir, bersamaan dengan mudik lebaran, 11 stasiun pemantau kualitas udara Jakarta dan sekitarnya mencatat membaiknya level ISPU.

Baca Selengkapnya

Turut Dipicu Pasar Tumpah, Tambahan Sampah H-1 Lebaran di Depok Bisa Mencapai 180 Ton

20 hari lalu

Turut Dipicu Pasar Tumpah, Tambahan Sampah H-1 Lebaran di Depok Bisa Mencapai 180 Ton

Sampah di Depok diprediksi bertambah hingga 180 ton dari hari biasa pada malam Lebaran. Muncul dari pasar tumpah.

Baca Selengkapnya

KLHK: Ada Potensi Sampah 58 Juta Kilogram dari 2 Minggu Arus Mudik dan Balik Lebaran

23 hari lalu

KLHK: Ada Potensi Sampah 58 Juta Kilogram dari 2 Minggu Arus Mudik dan Balik Lebaran

KLHK menghitung potensi sampah hingga 58 juta kilogram dari mobilitas 193,6 juta penduduk dalam periode dua minggu arus mudik dan balik Lebaran 2024.

Baca Selengkapnya

Kena Getah Penambangan Ilegal di IKN

27 hari lalu

Kena Getah Penambangan Ilegal di IKN

KLHK menjatuhkan denda Rp 1,34 miliar kepada pemilik konsesi PT Mandiri Sejahtera Energindo di areal IKN. Penambangan diduga dilakukan pihak lain.

Baca Selengkapnya

365 Perusahaan Ajukan Pemutihan Lahan Sawit Ilegal di Kawasan Hutan

31 hari lalu

365 Perusahaan Ajukan Pemutihan Lahan Sawit Ilegal di Kawasan Hutan

Ratusan perusahaan pemilik lahan sawit ilegal di kawasan hutan mengajukan pemutihan.

Baca Selengkapnya