Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi saat mengecek pengoperasian runway 3 di Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Banten, Minggu, 8 September 2019. Tempo/Fajar Pebrianto
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meminta Garuda Indonesia dan Sriwijaya Air lebih berhati-hati terkait kerja sama manajemen yang berpengaruh terhadap karyawan dan pelayanan kepada masyarakat.
Menhub Budi saat ditemui usai memberikan sambutan dan penghargaan Pelaksanaan Area Kerja pada Unit Kerja di Lingkungan Kemenhub di Jakarta, Selasa, 24 September 2019, mengatakan ia sudah bertemu dengan kedua pihak tersebut.
“Kita sudah bertemu, kita sudah memanggil mereka intinya kita mengharapkan, karena melayani masyarakat, agar mereka berhati-hati dengan cermat,” katanya.
Budi mengaku pihaknya tidak bisa melakukan intervensi terlalu jauh karena hal itu merupakan kerja sama antarbisnis (business to business/B to B) kedua pihak, Garuda dan Sriwijaya.
“Kami enggak bisa masuk secara jauh. Ada peran masing-masing yang harus menyelesaikan. Harapan kita Garuda dan Sriwijaya mencari jalan keluar supaya ini selesai,” katanya.
Pernyataan tersebut menyusul adanya perombakan direksi Sriwijaya Air oleh pemegang saham beberapa waktu lalu yang berujung pada polemik dan protes karyawan Sriwijaya Air.
Menhub Budi Karya Sebut Bandara Panua Pohuwato akan Tingkatkan Perekonomian Gorontalo
5 hari lalu
Menhub Budi Karya Sebut Bandara Panua Pohuwato akan Tingkatkan Perekonomian Gorontalo
Menteri Perhubungan atau Menhub Budi Karya Sumadi mengatakan Bandara Panua Pohuwato menjadi pintu gerbang untuk mengembangkan perekonomian di Kabupaten Pohuwato dan Provinsi Gorontalo.