Data Bocor, Rudiantara: Maskapai Tetap Harus Tanggung Jawab

Sabtu, 21 September 2019 07:57 WIB

Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara menunjukkan data Statistik penyebaran Hoaks di Kompleks Istana Jakarta, 24 Juni 2019. Tempo/Friski Riana

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Komunikasi dan Informatika atau Menkominfo Rudiantara sudah merespons dengan cepat terkait kebocoran data yang dialami anak usaha PT Lion Mentari Airlines atau Lion Air, yakni Maskapai Malindo Air di Malaysia dan Thai Lion Air di Thailand.

Dia menyebut telah menghubungi secara langsung kepada pihak ketiga penyedia pusat data kedua maskapai tersebut yakni Amazon Web Service (AWS). "Tengah malam itu saya sendiri menghubungi Amazon," kata Rudiantara kepada Tempo di Hotel Sultan, Jakarta, 20 September 2019.

Setelah Rudiantara menghubungi pihak AWS pagi harinya dia telah menerima balasan resmi dari perusahan yang berpusat di Amerika Serikat. Menkominfo kemudian langsung berkoordinasi dengan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, Polana Pramesti membicarakan isi pesan dari AWS.

Rudiantara mengatakan telah berkomunikasi dengan semua pihak termasuk dari Malindo Air dan Thai Lion Air terkait kejadian kebocoran data. Dia mengungkapkan, kedua maskapai memberitahukan bahwa pihak Amazon Web Service sebagai pusat data yang mereka miliki.

Namun, menurut Rudiantara, pihak Amazon memang menyediakan pusat data, tetapi untuk sistem protokoler dari data itu sendiri diserahkan sepenuhnya kepada pelanggannya, yakni Malindo Air dan Thai Lion Air. "Kendati demikian, Malindo mengatakan bahwa menggunakan pihak ketiga menggunakan protokolnya nanti kita lihat di mana," ucap Menkominfo.

Pemerintah akan berusaha menyelesaikan permasalahan ini dan mencari dari sumber masalah tersebut. Menurut Rudiantara, pengumpul data, dan pengendali data penumpang, seharusnya dikendalikan penuh oleh pihak maskapai.

Namun ketika tanggung jawab tersebut telah diserahkan kepada pihak ketiga, itu menjadi tanggung jawab perusahaan penerbangan dengan pihak ketiga. "Tapi airline tetap bertanggung jawab kepada publik sebagai pengumpul data," ucap Rudiantara.

Ia juga menegaskan, walaupun belum adanya Undang-undang Perlindungan Data Pribadi, hal ini tidak menghentikan langkah pemerintah dalam menindaklanjuti temuan tersebut. "Jadi tanpa Undang-undang Perlindungan Data Pribadi, kami mencoba melakukan secepat mungkin."

Berita terkait

KCIC Sebut Cuaca Buruk Picu Keterlambatan Perjalanan Kereta Cepat Whoosh

1 hari lalu

KCIC Sebut Cuaca Buruk Picu Keterlambatan Perjalanan Kereta Cepat Whoosh

Cuaca buruk membuat perjalanan kereta cepat Whoosh mengalami keterlambatan. PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) memberi kompensasi makanan dan minuman untuk penumpang.

Baca Selengkapnya

Traveling di Usia 100 Tahun, Perempuan Ini Dikira Anak Dibawah Umur yang Perlu Pendampingan

2 hari lalu

Traveling di Usia 100 Tahun, Perempuan Ini Dikira Anak Dibawah Umur yang Perlu Pendampingan

Ketika traveling dengan pesawat, dia otomatis masuk dalam kategori anak bawah umur yang harus didampingi supervisor.

Baca Selengkapnya

Volume Penumpang Kereta Api di Triwulan Pertama 2024 Mencapai 11 Juta Penumpang

2 hari lalu

Volume Penumpang Kereta Api di Triwulan Pertama 2024 Mencapai 11 Juta Penumpang

KAI mengoperasikan sejumlah kereta api baru, di antaranya seperti KA Argo Merbabu relasi Gambir-Semarang Tawang Bank Jateng (pp).

Baca Selengkapnya

Pelita Air Resmi Buka Penerbangan Langsung Kendari-Jakarta

2 hari lalu

Pelita Air Resmi Buka Penerbangan Langsung Kendari-Jakarta

Maskapai Pelita Air secara resmi membuka rute penerbangan baru Bandara Haluoleo Kendari-Bandara Soekarno-Hatta Cengkareng, Banten.

Baca Selengkapnya

KAI Sebut Penjualan Tiket Kereta Kelas Suite Compartment dan Luxury Laris saat Libur Lebaran, Laku hingga 112 Persen

2 hari lalu

KAI Sebut Penjualan Tiket Kereta Kelas Suite Compartment dan Luxury Laris saat Libur Lebaran, Laku hingga 112 Persen

EVP of Corporate Secretary PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI Raden Agus Dwinanto Budiadji mengatakan penjualan tiket kereta api kelas Suite Class Compartment dan Luxury laris dibeli saat pelaksanaan angkutan masa Lebaran 2024.

Baca Selengkapnya

22 Hari Jadi Angkutan Lebaran, PT KAI Divre 1 Sumut Angkut 187.584 Penumpang

4 hari lalu

22 Hari Jadi Angkutan Lebaran, PT KAI Divre 1 Sumut Angkut 187.584 Penumpang

PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI resmi menutup pelaksanaan Angkutan Lebaran 2024 yang telah berlangsung selama 22 hari sejak 31 Maret.

Baca Selengkapnya

Selama Masa Angkutan Lebaran 2024, Ada 208.798 Pelanggan Gunakan Kereta Api di KAI Daop 9 Jember

4 hari lalu

Selama Masa Angkutan Lebaran 2024, Ada 208.798 Pelanggan Gunakan Kereta Api di KAI Daop 9 Jember

KAI Daop 9 Jember menyebutkan ada sebanyak 208.798 penumpang yang menggunakan kereta api di wilayahnya selama pelaksanaan angkutan Lebaran 2024.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Tim Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Segera Dibentuk, AirAsia Tebar Promo Tiket 28 Rute Internasional Mulai Kemarin

5 hari lalu

Terpopuler: Tim Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Segera Dibentuk, AirAsia Tebar Promo Tiket 28 Rute Internasional Mulai Kemarin

Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan Indonesia dan Tiongkok telah sepakat untuk membentuk tim ihwal penggarapan proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya.

Baca Selengkapnya

KAI Catat 4,4 Juta Penumpang Selama Masa Angkutan Lebaran 2024, Kelas Ekonomi Jadi Favorit Masyarakat

5 hari lalu

KAI Catat 4,4 Juta Penumpang Selama Masa Angkutan Lebaran 2024, Kelas Ekonomi Jadi Favorit Masyarakat

KAI mencatat jumlah penumpang selama masa angkutan Lebaran periode H-10 sampai H+10 Lebaran mencapai 4,4 juta orang.

Baca Selengkapnya

Erupsi Gunung Ruang Tutup Bandara Sam Ratulangi, Grup Lion Air Batalkan 27 Penerbangan

6 hari lalu

Erupsi Gunung Ruang Tutup Bandara Sam Ratulangi, Grup Lion Air Batalkan 27 Penerbangan

Grup Lion Air batalkan 27 penerbangan dari dan ke Manado imbas Bandara Sam Ratulangi masih ditutup karena erupsi Gunung Ruang.

Baca Selengkapnya