Buwas Ancam Bongkar Modus BPNT, Bagaimana Sistem Penyalurannya?

Reporter

Fajar Pebrianto

Editor

Rahma Tri

Jumat, 20 September 2019 11:52 WIB

Menteri Sosial Agus Gumiwang Kartasasmita, melakukan kunjungan kerja terkait pelaksanaan bantuan sosial Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan non Tunai (BPNT), di daerah Boyolali, Jawa Tengah, Jumat, 1 Februari 2019. (dok Kemensos)

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso alias Buwas dua hari lalu mengancam akan membongkar praktik penipuan dan kejahatan dalam penyaluran Bantuan Pangan Non-Tunai atau BPNT. Menurut Buwas, kejahatan yang dilakukan adalah dengan memberikan bantuan beras dalam jumlah yang tidak sesuai kepada masyarakat yang membutuhkan.

“Beras yang diberikan tidak sesuai. Yang digesek uang hanya senilai di bawah Rp 110 ribu, saya tahu semua,” kata Budi usai mengikuti Rapat Koordinasi Pangan di Gedung Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian di Jakarta, Rabu, 18 September 2019.

Budi Waseso yang mantan Kepala Badan Reserse Kriminal ini mengaku sudah sangat berpengalaman dan memiliki banyak data soal modus-modus penipuan di berbagai bidang. "Saya ini mantan polisi, jadi jangan dipakai main-main, saya akan buktikan kejahatan-kejahatan selama ini," kata Buwas.

Lalu apa itu BPNT dan seperti apa penyalurannya?

BPNT sejatinya merupakan bantuan sosial pangan dalam bentuk non-tunai kepada Kelompok Penerima Manfaat (KPM) melalui sistem pembayaran elektronik. Selama ini, bantuan diberikan dalam bentuk Rastra atau Beras Sejahtera. Mulai Juni 2019, penyalurannya berubah dari Rasta menjadi Kartu BPNT.

Advertising
Advertising

Dalam skema Rastra, KPM ini mendapatkan beras berkualitas medium sebanyak 10 kilogram per bulan, tanpa biaya. Sementara lewat BPNT, setiap KPM mendapat bantuan Rp 110 ribu per bulan. Tidak hanya bisa diambil tunai, uang ini juga bisa untuk membeli beras dan telur, melalui Kartu BPNT di sejumlah e-Warong yang ditunjuk pemerintah.

Ketentuan mengenai BPNT ini diatur dalam Peraturan Presiden Nomor 63 Tahun 2017 Tentang Penyaluran Bantuan Sosial Secara Non Tunai dan sejumlah peraturan menteri lainnya. Di dalamnya, diatur juga diatur mengenai proses penyaluran, yang kemudian dituding oleh Buwas terdapat kejahatan. Adapun proses penyaluran BPNT ini dilakukan oleh Kementerian Sosial bersama perbankan anggota Himbara, yang memiliki rekening KPM.

<!--more-->

Alur penyaluran pertama, Kemensos memberikan perintah pembayaran bantuan kepada Bendahara Umum Negara, lalu dana bantuan akan dicairkan ke perbankan. Setelah itu, barulah dana bantuan sampai ke tangan KPM yang sudah terdaftar di Kemensos. Notifikasi pun akan sampai ke gawai KPM ini.

Kedua, para KPM bisa langsung menggunakan dana tersebut untuk berbelanja di e-Warong yang telah bekerja sama dengan bank di wilayahnya. Kemudian, KPM memperoleh transaksi pembelian bahan pangan. Sementara perbankan memperoleh data penarikan dana bantuan.

Laman resmi Kemensos menerangkan, penyaluran BPNT ini sebenarnya telah diawasi dan dikendalikan oleh sejumlah instansi pemerintah. Untuk pengawasan penyaluran dilakukan oleh Aparat Pengawas Internal Pemerintah (APIP) dan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Untuk pengawasan perbankan, agen Bank, dan sistem pembayaran dilakukan oleh Bank Indonesia (BI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Tim pengendalian BPNT juga sudah dibentuk. Ketua adalah Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia Puan Maharani, Wakil Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution, dan Sekretaris Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Bambang Brodjonegoro.

Tim ini juga memiliki delapan anggota yaitu Menteri Sosial, Menteri Keuangan, Menteri Perdagangan, Menteri Dalam Negeri, Gubernur Bank Indonesia, Ketua OJK, Kepala Staf Kepresidenan, Sekretaris Eksekutif Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan, dan Badan Pusat Statistik.

Tim inilah yang akan melakukan pengendalian atas penyaluran BPNT. Salah satu tugas yang harus dilakukan yaitu melakukan pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan penyaluran BPNT.

Di salah satu alur penyaluran BPNT inilah, Buwas mengaku mengetahui sejumlah kecurangan yang mirip penyelewengan raskin pada masa lalu. Ia pun menyatakan siap membongkar penyelewengan ini.

FAJAR PEBRIANTO

Berita terkait

Harga Gabah Anjlok, Kemendag: Gara-gara Panen Raya

7 hari lalu

Harga Gabah Anjlok, Kemendag: Gara-gara Panen Raya

Harga gabah anjlok menjadi Rp 4.500 per kilogram. Kemendag sebut gara-gara panen raya.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

8 hari lalu

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

Berita terpopuler: Prabowo-Gibran diharap bisa mempercepat pertumbuhan ekonomi usai dilantik, pendaftaran CPNS 2024 dibuka.

Baca Selengkapnya

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

8 hari lalu

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

Kepala Eksekutif OJK Friderica Widyasari Dewi memberikan sejumlah tips yang dapat diterapkan oleh ibu-ibu dalam menyikapi isi pelemahan rupiah.

Baca Selengkapnya

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah, Jika Diminta

9 hari lalu

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah, Jika Diminta

Bulog mengaku siap jika diminta pemerintah menjadi off-taker gabah dari kerjasama pertanian Indonesia dan Cina

Baca Selengkapnya

Luhut Gandeng Cina Kembangkan Teknologi Penanaman Padi di Kalteng: Tinggal Cari Partner Lokal

10 hari lalu

Luhut Gandeng Cina Kembangkan Teknologi Penanaman Padi di Kalteng: Tinggal Cari Partner Lokal

Luhut Pandjaitan menyatakan bahwa Cina bersedia turut memberikan teknologi padinya ke Indonesia

Baca Selengkapnya

Bulog Cirebon Mulai Serap Gabah Petani, Panen Raya sampai Mei

12 hari lalu

Bulog Cirebon Mulai Serap Gabah Petani, Panen Raya sampai Mei

Bulog cabang Cirebon mulai menyerap gabah hasil panenan petani. Panen diperkirakan semakin banyak pada akhir April hingga Mei.

Baca Selengkapnya

Saatnya Pramuka Berperan Tingkatkan Kualitas Generasi Muda

25 hari lalu

Saatnya Pramuka Berperan Tingkatkan Kualitas Generasi Muda

Komjen Pol (Purn) Drs. Budi Waseso bersyukur dengan disahkannya jajaran Pengurus Kwartir Nasional Gerakan Pramuka masa bakti 2023-2028.

Baca Selengkapnya

Pergantian Kepala Bulog Disinggung di MK, Budi Waseso Bilang Tak Ada Masalah

26 hari lalu

Pergantian Kepala Bulog Disinggung di MK, Budi Waseso Bilang Tak Ada Masalah

Hakim konstitusi Arief Hidayat mempertanyakan alasan Buwas diganti Wakil Menteri Perdagangan 2011-2014 Bayu Krisnamurthi di tengah masa kritis.

Baca Selengkapnya

Ketua Kwarnas Pramuka Budi Waseso Minta Permendikbudristek No 12/2024 Dicabut

27 hari lalu

Ketua Kwarnas Pramuka Budi Waseso Minta Permendikbudristek No 12/2024 Dicabut

Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Budi Waseso mengingatkan pramuka sudah ada sejak zaman kemerdekaan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Ikut Salurkan Bansos Beras di Jambi, Pastikan Penyalurannya Dilanjutkan Sampai Juni

27 hari lalu

Jokowi Ikut Salurkan Bansos Beras di Jambi, Pastikan Penyalurannya Dilanjutkan Sampai Juni

Presiden Joko Widodo alias Jokowi ikut menyalurkan bantuan pangan atau bansos beras di Jambi hari ini. Jokowi mengklaim bantuan ini menjadi salah satu program pemerintah untuk menjaga daya beli masyarakat dan menekan inflasi, utamanya inflasi beras.

Baca Selengkapnya