34 Ribu Titik Panas Hingga September, Walhi: Sudah Tak Baik

Rabu, 18 September 2019 14:56 WIB

Seorang anak menembus asap kebakaran lahan yang merambat ke kebun karet di Desa Soak Batok, Indralaya Utara, Ogan Ilir, Sumatera Selatan, Selasa, 10 September 2019. Sementara itu terdapat 3335 titik panas yang terdeteksi di sejumlah wilayah yang ada di Indonesia. ANTARA/Mushaful Imam

TEMPO.CO, Jakarta -Manajer Kampanye Air, pangan, Ekosistem Esensial, Eksekutif Nasional Wahana Lingkungan Hidup Indonesia atau Walhi, Wahyu Perdana mengatakan titik panas dengan tingkat keyakinan kebakaran hutan 80 persen sudah mencapai 34 ribu titik jika diakumulasikan dari Januari 2019 hingga 17 September 2019. Menurutnya, keadaan ini sudah mengkhawatirkan dan harus segera diselesaikan.

"Per 17 September kemarin sudah sampai 34 ribu titik panas lebih. Dalam kondisi begitu, masih dibilang membaik, ini kan sama dengan kebohongan publik," katanya kepada Tempo, Rabu, 18 September 2019.

Dia mengungkapkan, bahwa titik panas paling dominan berada di wilayah Sumatera dan Kalimantan, dengan luasan terbakar mencapai 328.724 hektare yang terdiri dari tanah mineral 239.161 hektare dan 89 ribu hektare lahan gambut.

Wahyu menuturkan, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan telah melakukan penyegelan lahan yang terlibat pembakaran hutan terdiri dari 51 perusahaan dan 1 milik masyarakat.

Kebakaran lahan di Sumatera dan Kalimantan sudah sangat serius karena telah menimbulkan kerugian bagi masyarakat sekitar. Karena banyak yang tertimpa penyakit akibat dari kebakaran hutan, dan mereka sulit dalam mengakses pelayanan kesehatan dan menjadi beban tersendiri.

Advertising
Advertising

"Kenapa kami sampaikan itu karena beban masyarakat bertambah. Seperti biaya kesehatan, beban ekonomi dengan membeli masker dan oksigen yang dibeli sendiri. Tidak semua bergantung kepada uluran segelintir masyarakat," kata dia.

Dia menganggap sebenarnya pemerintah mampu dalam menyelesaikan permasalahan kebakaran hutan ini. Namun, kenyataannya negara tidak serius dalam pennggulangannya.
"Terbukti setiap tahun selalu terjadi kebakaran hutan," tambahnya.

Pemerintah juga mempunyai teknologi dan fasilitas yang mencukupi untuk melakukan analisa pencegahan kebakaran hutan. "Bukan hanya tentang sosialisasi masyarakat tapi dengan mereview izin dan kebijakannya, karena hingga saat ini masih mengizinkan orang masuk ke lahan gambut," ucap dia.

Berita terkait

Walhi: Lahan yang Dikelola dengan Konsep Ekonomi Nusantara Lebih dari 1,3 Juta ha di 28 Provinsi

7 hari lalu

Walhi: Lahan yang Dikelola dengan Konsep Ekonomi Nusantara Lebih dari 1,3 Juta ha di 28 Provinsi

Walhi menggagas konsep Ekonomi Nusantara untuk membantu masyarakat lokal dalam tata kelola lahan.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: YLKI Minta Pinjol Ilegal Diberantas, Menteri Budi Arie Sebut Judi Online Hantu

9 hari lalu

Terpopuler: YLKI Minta Pinjol Ilegal Diberantas, Menteri Budi Arie Sebut Judi Online Hantu

Berita terpopuler Tempo: YLKI menuntut pemberantasan Pinjol ilegal, Menkominfo Budi Arie sebut judi online seperti hantu.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: YLKI Minta Akar Pinjol Ilegal Diberantas, Menteri Budi Arie Sebut Judi Online Hantu

9 hari lalu

Terpopuler: YLKI Minta Akar Pinjol Ilegal Diberantas, Menteri Budi Arie Sebut Judi Online Hantu

Berita terpopuler Tempo: YLKI menuntut pemberantasan Pinjol ilegal, Menkominfo Budi Arie sebut judi online seperti hantu.

Baca Selengkapnya

WALHI Tuntut Jepang Hentikan Pendanaan Proyek LNG, Termasuk di Indonesia

9 hari lalu

WALHI Tuntut Jepang Hentikan Pendanaan Proyek LNG, Termasuk di Indonesia

Walhi menuntut Jepang untuk menghentikan pendanaan publik negara tersebut untuk proyek gas dan LNG (Liquefied Natural Gas). Pasalnya, Walhi menilai proyek itu berdampak buruk pada lingkungan dan melanggar hak asasi manusia.

Baca Selengkapnya

Tanggapan Walhi Jatim Terhadap Banjir di Kota Surabaya Sepanjang 2024

10 hari lalu

Tanggapan Walhi Jatim Terhadap Banjir di Kota Surabaya Sepanjang 2024

Pada 2024, Kota Surabaya menjadi salah satu wilayah di Jawa Timur yang merasakan langsung dampak banjir. Walhi Jatim beri tanggapan.

Baca Selengkapnya

Walhi Tuntut Jepang Akhiri Pendanaan Proyek Gas Fosil yang Menimbulkan Bencana

11 hari lalu

Walhi Tuntut Jepang Akhiri Pendanaan Proyek Gas Fosil yang Menimbulkan Bencana

Menurut Walhi, pasca Perjanjian Paris, JBIC justru menjadi penyandang dana gas fosil terbesar di Asia Tenggara.

Baca Selengkapnya

Demo Tolak Tambang Timah di Kantor Gubernur Bangka Belitung, Walhi: Setop IUP Baru

14 hari lalu

Demo Tolak Tambang Timah di Kantor Gubernur Bangka Belitung, Walhi: Setop IUP Baru

Walhi menyebut fakta kacaunya tata kelola timah di Bangka Belitung juga dapat dilihat dari perubahan peradaban masyarakat adat.

Baca Selengkapnya

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

14 hari lalu

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

Hibah untuk lebih kuat bertahan dari cuaca ekstrem ini disebar untuk 80 proyek di AS. Nilainya setara separuh belanja APBN 2023 untuk proyek IKN.

Baca Selengkapnya

Ada 107 Titik Panas di Kaltim, BMKG Ingatkan Bahaya Cuaca Kering

16 hari lalu

Ada 107 Titik Panas di Kaltim, BMKG Ingatkan Bahaya Cuaca Kering

BMKG Balikpapan masih mendeteksi 107 titik panas di area Kalimantan Timur hingga 19 April lalu. Jumlahnya menurun namun tetap harus diantisipasi.

Baca Selengkapnya

Meningkat, BMKG Temukan 167 Titik Panas di Kalimantan Timur

21 hari lalu

Meningkat, BMKG Temukan 167 Titik Panas di Kalimantan Timur

Sebanyak 167 titik panas ini terpantau sepanjang hari Minggu kemarin mulai pukul 01.00 hingga 24.00 WITA.

Baca Selengkapnya