Ojek Online Marak, Siapa Saja Selain Grab dan Gojek?

Reporter

Bisnis.com

Rabu, 18 September 2019 12:44 WIB

Pengendara ojek online dari Gojek Indonesia mengibarkan bendera Merah Putih saat berunjuk rasa di Kedutaan Besar Malaysia, Jakarta Selatan, Selasa, 3 September 2019. Beberapa dari mereka terlihat membawa bendera Merah Putih dan mengibarkannya di sela aksi unjuk rasa. TEMPO/Amston Probel

TEMPO.CO, Jakarta - Kompetisi transportasi daring atau ojek online semakin ketat dengan kedatangan berbagai pemain baru di sektor ini. Seleksi alam akan menjadi sesuatu yang tak dapat dihindarkan.

Direktur Center for Sustainable Infrastructure (CSID) UI Mohammed Ali Berawi menuturkan, persaingan pendatang baru untuk mendapatkan pasar otomatis akan berjalan sangat kompetitif mempertimbangkan dominasi dari Gojek dan Grab yang sudah ada.

"Persaingan bisnis ini dengan sendirinya akan mengalami seleksi alam, sehingga dipastikan penyedia bisnis yang mempunyai ketahanan modal, berdaya saing dan inovatif yang akan mampu bertahan dalam pasar digital," ujarnya, Selasa, 17 September 2019.

Persaingan ini, terangnya, akan ditandai berbagai strategi dan langkah taktis dari pihak aplikator, termasuk melalui promosi potongan harga, bonus dan berbagai jasa layanan yang ditawarkan kepada pelanggan. Selain itu, perekrutan mitra melalui pemberian fasilitas, insentif dan skema bagi hasil yang menarik tentu akan menarik perhatian para mitra.

Selain Gojek dan Grab, dalam google playstore setidaknya terdapat lebih dari 20 aplikasi ojek online berbasis daerah. Mereka antara lain Gorontalo Jek, Ko-Jek (Kalimantan), Si-Jek (Situbondo), Pas-Jek (Kota Sampit) dan Greenjek (Karawang).

Advertising
Advertising

Menurut Ali, pertimbangan lain seperti pembangunan sistem situs dan aplikasi yang handal dan ramah pengguna, serta adanya layanan pelanggan yang responsif turut menjadi faktor yang menentukan ketahanan aplikator ojek online.

"Dengan demikian market share sangat bergantung kepada inovasi pola bisnis masing-masing penyedia jasa layanan tentunya," katanya.

Menurutnya, penyedia jasa transportasi akan menyediakan layanan yang biayanya efisien, nyaman, aman dan tepat waktu. "Ini merupakan kunci sukses bisnis layanan transportasi. Inovasi layanan dilakukan untuk mencapai hal-hal tersebut," katanya.

Selain itu, pemerintah sebagai regulator perlu terus memastikan bahwa layanan transportasi publik memenuhi syarat juga menciptakan kondisi persaingan bisnis berjalan secara adil dan kondusif, dimana kepentingan masyarakat mesti terus dapat terjaga.

Dengan kenaikan tren pengguna ponsel pintar yang saat ini diestimasi lebih dari 100 juta orang dan ketersediaan layanan internet yang semakin baik, dia meyakini pangsa pasar bagi industri digital akan semakin besar dan menarik.

"Mempertimbangkan proses pembangunan yang terus berjalan dimana belum banyaknya transportasi publik yang masif, mudah aksesnya dan nyaman, terlebih lagi di luar Jakarta, maka industri transportasi daring memiliki peluang untuk bertumbuh dengan cepat," katanya.

Dia mengestimasi bahkan bisnis ojek online ini sudah menghasilkan lebih dari Rp 50 triliun per tahun. Sejalan dengan riset riset dunia Statista, memperkirakan pendapatan transportasi online di Indonesia sudah menembus US$ 3,63 miliar per tahun atau sekitar Rp 50,4 triliun per tahun.

Berita terkait

Cara Tutup Akun Gojek secara Permanen, Bisa Dilakukan Online

3 hari lalu

Cara Tutup Akun Gojek secara Permanen, Bisa Dilakukan Online

Ada beberapa cara tutup akun Gojek yang bisa dilakukan. Penutupan akun bisa dilakukan apabila Anda berencana mengganti layanan. Ini caranya.

Baca Selengkapnya

Hari Buruh Internasional, Aksi Unjuk Rasa di Cikapayang Dago Park

4 hari lalu

Hari Buruh Internasional, Aksi Unjuk Rasa di Cikapayang Dago Park

Aliansi Buruh Bandung Raya melakukan unjuk rasa menyuarakan perjuangan mereka saat Hari Buruh Internasional atau May Day di Cikapayang Dago Park

Baca Selengkapnya

Gopay Salurkan Zakat dan Donasi Ramadan Rp 31 Miliar

11 hari lalu

Gopay Salurkan Zakat dan Donasi Ramadan Rp 31 Miliar

Gopay menyalurkan zakat dan donasi dengan total Rp 31 miliar yang terkumpul selama Ramadan.

Baca Selengkapnya

Setelah Pramuka Tak Jadi Ekskul Wajib, Kebijakan Kemendikbud Soal Seragam Sekolah Disorot Publik

20 hari lalu

Setelah Pramuka Tak Jadi Ekskul Wajib, Kebijakan Kemendikbud Soal Seragam Sekolah Disorot Publik

Dua kebijakan Kemendikbud dapat sorotan publik, soal Pramuka tak lagi jadi ekskul wajib dan seragam sekolah.

Baca Selengkapnya

Momen Lebaran Terakhir Presiden Jokowi

27 hari lalu

Momen Lebaran Terakhir Presiden Jokowi

Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran tahun ini menjadi momen terakhir bagi Presiden Jokowi. Lantas, apa yang akan dilakukan oleh Jokowi?

Baca Selengkapnya

Menjelang Lebaran, Jokowi Bagikan Sembako ke Ojol hingga Warga Sekitar Istana

27 hari lalu

Menjelang Lebaran, Jokowi Bagikan Sembako ke Ojol hingga Warga Sekitar Istana

Presiden Jokowi membagikan 1.000 paket sembako untuk para pengemudi ojek online di depan Istana Kepresidenan, Jakarta.

Baca Selengkapnya

Nasib THR Ojol, Kenapa Justru Baru Dibahas setelah Lebaran?

30 hari lalu

Nasib THR Ojol, Kenapa Justru Baru Dibahas setelah Lebaran?

Wakil Menteri Ketenagakerjaan Afriansyah Noor mengatakan pembahasan tentang tunjangan hari raya (THR) untuk ojek online (Ojol) dibahas setelah Lebaran

Baca Selengkapnya

Perusahaan Menolak Beri THR Ojol, SPAI: Tidak Manusiawi, Kami Dipaksa Kerja saat Lebaran

32 hari lalu

Perusahaan Menolak Beri THR Ojol, SPAI: Tidak Manusiawi, Kami Dipaksa Kerja saat Lebaran

Perusahaan menolak memberi THR untuk pengemudi ojek online atau Ojol. SPAI menyebut insentif yang ditawarkan perusahaan tidak manusiawi.

Baca Selengkapnya

Gojek Tawarkan Sejumlah Fitur Keamanan Menjelang Idul Fitri

33 hari lalu

Gojek Tawarkan Sejumlah Fitur Keamanan Menjelang Idul Fitri

Gojek memperkenalkan sejumlah fitur untuk memastikan keamanan dan keselamatan penggunaan selama mudik Lebaran.

Baca Selengkapnya

THR Ojol, Bukan Pegawai hingga Dorongan dari Komisi IX DPR

36 hari lalu

THR Ojol, Bukan Pegawai hingga Dorongan dari Komisi IX DPR

Analis ketenagakerjaan memandang pekerja ojek online dan kurir seharusnya memperoleh THR Lebaran. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya