Garuda Akui Alasan Stop Layanan di Bandara Kertajati: Komersial

Rabu, 18 September 2019 11:59 WIB

Bandara Internasional Kertajati membuka dua rute barunya oleh maskapai Lion Air, yakni Kertajati (KJT) - Halim Perdanakusuma (HLP) dan Kertajati - Yogyakarta (JOG) pada 11 Januari mendatang.

TEMPO.CO, Jakarta - PT Garuda Indonesia (Persero) menghentikan layanan penerbangan di Bandara Internasional Jawa Barat atau Bandara Kertajati. VP. Corporate Secretary Garuda M. Ikhsan Rosan mengatakan penghentian layanan itu, karena pertimbangan komersial.

"Commercial," kata Ihksan saat dihubungi soal pertimbangan Garuda menghentikan layanan, Rabu, 18 September 2019. Namun, dia tidak menjelaskan secara rinci maksud pertimbangan komersial tersebut.

Dia mengatakan akan mengecek soal keterisian rata-rata penerbangan Garuda di bandara internasional itu. "Aku coba cek ya," ujarnya.

Kemarin, Airport Operation and Performance Group Head, PT Bandar udara Internasional Jawa Barat atau BIJB, Agus Sugeng Widodo mengatakan Garuda Indonesia menghentikan layanannya di Bandara Kertajati, Majalengka.

Agus mengatakan Garuda menghentikan satu-satunya rute penerbangannya dari Kertajati, menuju Denpasar, sejak awal Agustus 2019. Pada akhir Juli 2019, Citilink menyetop seluruh lyanan penebangannya, yang berjumlah 5 rute penerbangan di Kertajati. “Itu kebijakan internal mereka, kita tidak mungkin ikut campur. Kita menghargai keputusan itu,” kata Agus.

Dia mengklaim load-factor Garuda relatif masih bagus selepas berpindah dari Bandara Husein Sastranegara di Bandung, ke Kertajati. “Kalau dibandingkan dengan waktu di Bandung, tidak jauh bereda. Bahkan kita lebih tinggi sedikit,” kata dia.

Hengkangnya Garuda, kata dia, memiliki pengaruh. “Terutama penumpang VVIP yang ingin mendapat layanan full service, tidak ada lagi sekarang. Ini kan LCC (low cost carrier) semua,” ujar Sugeng.

Agus mengatakan, dengan hengkangnya Garuda menyusul Citilink, jumlah penumpang yang bepergian dari Bandara Kertajati anjlok hampir seribu penumpang seharinya. “Rata-rata penumpang sehari antara 2.500 sampai 3 ribu orang. Waktu masih ada Citilink dan Garuda, kita sampai 3-4 ribu sehari,” kata dia.

Agus mengatakan, dengan berhentinya Garuda, tersisa Lion Air dan Air Asia yang masih melayani penerbangan di Bandara Kertajati. Lion Air dengan 10 rute penerbangan, dan Air Asia 2 rute penerbangan. Load-factor dua maskapai tersebut, diklaimnya bagus. “Rata-rata masih load factornya di atas 60 persen. Masih bagus,” ujarnya.

HENDARTYO HANGGI | AHMAD FIKRI

Berita terkait

Kemenhub Putuskan Hanya 17 Bandara Internasional dan 17 Bandara Domestik di Indonesia, Apa Beda Keduanya?

4 hari lalu

Kemenhub Putuskan Hanya 17 Bandara Internasional dan 17 Bandara Domestik di Indonesia, Apa Beda Keduanya?

Kemenhub tetapkan 17 bandara internasional dan 17 bandara domestik di Indonesia. Kenapa?

Baca Selengkapnya

Indonesia akan Gugat KPK Inggris soal Kasus Suap Pembelian Pesawat Garuda

5 hari lalu

Indonesia akan Gugat KPK Inggris soal Kasus Suap Pembelian Pesawat Garuda

Lembaga antikorupsi Inggris, Serious Fraud Office (SFO), mendapat kompensasi 992 juta Euro terkait kasus suap pembelian pesawat Garuda pada 2017

Baca Selengkapnya

Garuda Indonesia Buka Rute Penerbangan Manado-Bali dengan Tiket Mulai Rp 2,1 Juta

6 hari lalu

Garuda Indonesia Buka Rute Penerbangan Manado-Bali dengan Tiket Mulai Rp 2,1 Juta

Rute penerbangan Garuda Indonesia rute Manado - Bali akan dioperasikan sebanyak dua kali setiap minggunya pada Jumat dan Minggu.

Baca Selengkapnya

Bos Garuda Indonesia Respons Kebijakan Kemenhub yang Pangkas Jumlah Bandara Internasional

8 hari lalu

Bos Garuda Indonesia Respons Kebijakan Kemenhub yang Pangkas Jumlah Bandara Internasional

Maskapai Garuda Indonesia belum ada rencana menambah perjalanan internasional dari bandara yang lain.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Satgas Pasti Diminta Berantas Pinjol Ilegal, Ada Diskon 50 Persen Tiket MotoGP Mandalika

9 hari lalu

Terkini Bisnis: Satgas Pasti Diminta Berantas Pinjol Ilegal, Ada Diskon 50 Persen Tiket MotoGP Mandalika

YLKI minta Satgas Pasti berantas pinjol ilegal sampai ke akarnya.

Baca Selengkapnya

13 Ribu Jamaah Haji Jawa Barat Terbang dari Kertajadi, Embarkasi di Indramayu

9 hari lalu

13 Ribu Jamaah Haji Jawa Barat Terbang dari Kertajadi, Embarkasi di Indramayu

Jamaah haji Jawa Barat ada yang berangkat dari Bandar Kertajati di Majalengka dan Bandara Soekarno Hatta di Tangerang, Banten.

Baca Selengkapnya

Prabowo-Gibran Akan Dilantik, Begini Aturan Memasang Foto Presiden dan Wapres

11 hari lalu

Prabowo-Gibran Akan Dilantik, Begini Aturan Memasang Foto Presiden dan Wapres

Foto Prabowo dan Gibran akan segera terpajang di berbagai kantor, lembaga dan instansi

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Kontroversi 1 Juta Hektare Padi Cina di Kalimantan, Deretan Alasan BI Naikkan Suku Bunga

11 hari lalu

Terpopuler: Kontroversi 1 Juta Hektare Padi Cina di Kalimantan, Deretan Alasan BI Naikkan Suku Bunga

Berita terpopuler bisnis pada 24 April 2024, dimulai rencana Cina memberikan teknologi padi untuk sejuta hektare lahan sawah di Kalimantan.

Baca Selengkapnya

Perdana Layani Angkutan Lebaran Setelah Operasi Penuh, Penumpang Pesawat di Bandara Kertajati Sentuh 1.900 Orang per Hari

27 hari lalu

Perdana Layani Angkutan Lebaran Setelah Operasi Penuh, Penumpang Pesawat di Bandara Kertajati Sentuh 1.900 Orang per Hari

Jumlah penumpang pesawat pada angkutan Lebaran 2024 di Bandara Kertajati, Jawa Barat mengalami kenaikan hingga menyentuh 1.900 penumpang per hari.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Sederet Kasus yang Menyeret Robert Bonosusatya, Jalur Alternatif Pansela hingga Diskon Garuda

32 hari lalu

Terpopuler Bisnis: Sederet Kasus yang Menyeret Robert Bonosusatya, Jalur Alternatif Pansela hingga Diskon Garuda

Berita terpopuler ekonomi dan bisnis sepanjang Rabu, 3 April 2024 dimulai dengan sederet kasus yang menyeret Robert Bonosusatya.

Baca Selengkapnya