Sri Mulyani Sebutkan Dampak dari Serangan ke Kilang Saudi Aramco

Senin, 16 September 2019 19:51 WIB

Gambar yang diambil dari video di media sosial, yang menunjukkan kebakaran di pabrik minyak Aramco di Abqaiq, Arab Saudi.[REUTERS/Arabnews]

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan serangan kilang minyak Saudi Aramco merupakan peristiwa baru kali ini terjadi. Serangan ini berdampak kepada terpangkasnya lebih dari setengah total produksi minyak Saudi.

"Kalau kita lihat sisi minyak, ini suatu preseden yang belum pernah terjadi, ini pasti menimbulkan apa yang disebut dampak vulnerabilities dari munculnya serangan tersebut," ujar Sri Mulyani di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin, 16 September 2019.

Sri Mulyani mengatakan dampak itu timbul bila melihat dari jumlah pasokan minyak dari Arab Saudi ke seluruh dunia. "Apalagi dengan adanya 50 persen itu di-cut atau terpaksa berhenti," ujar dia. Ia menilai perlunya melihat kejelasan seberapa cepat Aramco bisa kembali normal, dan seberapa banyak negara yang suplai minyaknya bisa dipenuhi dari cadangan yang sekarang ada.

Hal tersebut, menurut Sri Mulyani, perlu diperhatikan lantaran pemerintah dalam menjalankan dan mengelola perekonomian kerap muncul banyak faktor yang menimbulkan ketidakpastian, misalnya geopolitik, politik, serta ketidakpastian yang berasal dari kebijakan pemerintah.

Harga minyak global diprediksi akan meningkat tajam setelah serangan dua kilang produksi minyak Arab Saudi pada Sabtu lalu. Penyerangan ini mengakibatkan terpangkasnya produksi minyak Saudi lebih dari setengahnya, berdasarkan perkiraan pengamat energi.

Aliansi Iran, Kelompok Houthi, yang berperang melawan koalisi pemimpin Saudi di Yaman, mengklaim bertanggung jawab atas 'operasi skala besar melibatkan 10 pesawat nirawak' tersebut yang menyerang kilang Abqaiq dan Khurais, dua fasilitas produksi minyak yang dikelola perusaan milik kerajaan Saudi, Aramco.

"Setiap serangan terhadap Arab Saudi tentu saja bertujuan untuk mengguncang pasar minyak karena mereka saat ini memegang mayoritas pasokan minyak mentah," ujar Bernadette Johnson, wakil presiden intelijen pemasaran sebuah konsultan energi Enverus. Dia menambahkan, pemangkasan produksi akan berlangsung lama, "Kita akan melihat melonjaknya harga hingga kondisi kilang normal."

Belakangan, Penghentian produksi menyebabkan eksportir minyak terbesar di dunia ini memangkas produksi minyak dan gas sebanyak 5,7 juta barel minyak dan 2 miliar kaki kubik gas per hari. "Kilang Abqaiq mungkin adalah fasilitas paling krusial bagi pasokan minyak dunia," terang Jason Bordoff, pendiri Pusat Kebijakan Energi Global Universitas Columbia, New York.

Namun International Energy Agency (IEA) atau Badan Energi Internasional, yang berbasis di Paris, mengutarakan dampak pemangkasan produksi terbilang kecil, yakni 5 persen dari pasokan minyak dunia.

CAESAR AKBAR | DW

Berita terkait

Terkini: Penjelasan Wamendag Aturan Impor Tiga Kali Direvisi, Derita Warga Sekitar Smelter Nikel PT KFI

15 jam lalu

Terkini: Penjelasan Wamendag Aturan Impor Tiga Kali Direvisi, Derita Warga Sekitar Smelter Nikel PT KFI

Pemerintah telah merevisi kebijakan impor menjadi Peraturan Menteri Perdagangan atau Permendag Nomor 8 Tahun 2024. Wamendag sebut alasannya.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Masalah Impor Tidak Hanya Tanggung Jawab Bea Cukai

18 jam lalu

Sri Mulyani: Masalah Impor Tidak Hanya Tanggung Jawab Bea Cukai

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan persoalan impor tidak hanya tanggung jawab Dirjen Bea Cukai.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani dan Airlangga Bebaskan Kontainer yang Tertahan Perizinan Impor

18 jam lalu

Sri Mulyani dan Airlangga Bebaskan Kontainer yang Tertahan Perizinan Impor

Menteri Sri Mulyani dan Airlangga Hartarto melepaskan belasan kontainer yang sempat tertahan persoalan perizinan impor.

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi dan Sri Mulyani Rapat Pembatasan Impor, Sertifikat Tanah di Bekasi Beralih ke Elektronik

1 hari lalu

Terkini: Jokowi dan Sri Mulyani Rapat Pembatasan Impor, Sertifikat Tanah di Bekasi Beralih ke Elektronik

Berita terkini bisnis: Presiden Jokowi dan Sri Mulyani rapat membahas pembatasan impor, sertifikat tanah di Kabupaten Bekasi beralih ke elektronik.

Baca Selengkapnya

Jokowi, Sri Mulyani, dan Airlangga Gelar Rapat tentang Pembatasan Impor

1 hari lalu

Jokowi, Sri Mulyani, dan Airlangga Gelar Rapat tentang Pembatasan Impor

Presiden Joko Widodo atau Jokowi menggelar rapat dengan Sri Mulyani, Airlangga Hartarto, dan Agus Gumiwang tentang pembatasan impor.

Baca Selengkapnya

TImbulkan Opini Negatif Masyarakat, Pakar Nilai Informasi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai ke Publik Tak Rinci

2 hari lalu

TImbulkan Opini Negatif Masyarakat, Pakar Nilai Informasi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai ke Publik Tak Rinci

Pakar menilai komunikasi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai kepada publik belum optimal, kerap memicu opini negatif masyarakat

Baca Selengkapnya

Staf Sri Mulyani Beberkan Rencana Perbaikan Bea Cukai, Apa Saja?

3 hari lalu

Staf Sri Mulyani Beberkan Rencana Perbaikan Bea Cukai, Apa Saja?

Yustinus Prastowo mengatakan Kementerian sudah menyiapkan beberapa rencana untuk menangani masalah di Bea Cukai.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Lapor Kondisi Ekonomi Global hingga Soal Bea Cukai ke Jokowi di Istana

3 hari lalu

Sri Mulyani Lapor Kondisi Ekonomi Global hingga Soal Bea Cukai ke Jokowi di Istana

Sri Mulyani menyampaikan informasi ihwal perkembangan perekonomian global terkini kepada Jokowi di Istana.

Baca Selengkapnya

Jokowi Akan 'Cawe-cawe' Beresi Bea Cukai, Ini Deretan Masalah yang Disorot Masyarakat

3 hari lalu

Jokowi Akan 'Cawe-cawe' Beresi Bea Cukai, Ini Deretan Masalah yang Disorot Masyarakat

Menteri Keuangan Sri Mulyani melaporkan kepada Presiden Jokowi terkait sorotan publik terhadap Direktorat Jenderal Bea dan Cukai belakangan ini.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Lapor Perkara Bea Cukai ke Jokowi di Istana, Janji Lakukan Perbaikan

3 hari lalu

Sri Mulyani Lapor Perkara Bea Cukai ke Jokowi di Istana, Janji Lakukan Perbaikan

Sri Mulyani juga menyampaikan tantangan Bea Cukai di era pesatnya perkembangan teknologi.

Baca Selengkapnya