TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyebutkan alasan molornya pengoperasian light rail transit atau LRT koridor Cibubur-Cawang. Kata Budi, pemerintah ingin
LRT beroperasi sekaligus dari Cawang sampai Dukuh Atas.
“Kami masih koordinasi dan evaluasi satu-dua minggu ini, apakah LRT Cibubur-Cawang bisa dilaksanakan (dioperasikan),” tuturnya saat ditemui di Jakarta Convention Center, Jakarta, Ahad, 15 September 2019.
Pengoperasian LRT rute Cibubur-Cawang ditengarai tidak terlampau signifikan menggaet penumpang. Artinya, tak banyak penumpang yang akan menunggang LRT dengan koridor yang pendek. Prediksi yang sama disampaikan Budi Karya pada pekan lalu setelah rapat bersama Menteri BUMN Rini Soemarno dan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan.
Pemerintah, kata dia, ingin subsidi yang digelontorkan berdampak maksimal. Saat ini, Kemenhub masih berkoordinasi dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani untuk merembuk besaran subsidi pengoperasian LRT tersebut.
Meski begitu, ia tetap berharap LRT koridor Cibubur beroperasi secepatnya. “Karena LRT ini kita lihat kalau dari sisi teknis, koridor Cibubur-Cawang (sudah dapat beroperasi) kemungkinan Oktober,” tuturnya.
Sebelumnya, pemerintah telah memutuskan pengoperasian LRT Jabodebek akan dilakukan dari Cibubur sampai Dukuh Atas. Awalnya, tahap pertama LRT ditarget hanya melayani koridor Cawang menuju Cibubur dan sebaliknya.
Dengan keputusan ini rencana pengoperasian LRT bulan depan diperkirakan batal. Sebab, pengoperasian tersebut masih menunggu pembangunan jalur
LRT antara Cawang menuju Dukuh Atas betul-betul rampung.
Meski pengoperasian belum bisa dilakukan dan menunggu seluruh jalur rampung, uji coba tetap bisa dilakukan dalam waktu dekat. "Kemungkinan akhir September atau Oktober bisa dilakukan uji coba dulu," kata Budi Karya.
FRANCISCA CHRISTY ROSANA | DIAS PRASONGKO