Bappenas Siapkan 10 Kota Metropolitan Baru, 6 di Luar Jawa

Reporter

Bisnis.com

Rabu, 11 September 2019 15:21 WIB

Calon pengguna transportasi umum melintasi jembatan penyeberangan orang (JPO) menuju Halte Transjakarta di kawasan Sudirman Jakarta, Selasa, 10 September 2019. Peningkatan penumpang transportasi umum ini pasca-perluasan ganjil genap di Ibu Kota. ANTARA/Wahyu Putro A

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Perencanaan Pembangunan Nasional atau Bappenas menyusun rencana pengembangan 10 kota metropolitan baru. Hal ini dilakukan untuk mengejar target pertumbuhan ekonomi 5,7 persen.

Deputi Pengembangan Regional Bappenas Rudy Prawiradinata menyatakan, sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 menargetkan tingkat pertumbuhan ekonomi mencapai 5,4 -6,0 persen. Salah satunya adalah dengan membuka kota metropolitan baru.

Rudy menyatakan bahwa perkotaan menjadi daya ungkit yang besar menumbuhkan ekonomi dalam target rata-rata 5,7 persen. Berkaca dari dokumen RPJMN 2020-2024, antara 2010-2018, populasi penduduk perkotaan meningkat 27 juta dengan laju pertumbuhan 2,5 persen.

Untuk itu dapat dipastikan peningkatan jumlah penduduk selain menambah pertumbuhan ekonomi juga membutuhkan infrastruktur dasar yang memadai. Jika tidak, maka akan menurunkan kualitas kesejahteraan masyarakat.

"Melalui proses urbanisasi, proyeksinya 73 persen ada potensi (pertumbuhan), maka kami harus menyiapkan kota. Kalau kotanya bagus bisa meningkatkan 3 persen poin pendapatan per kapita," ujar Rudy di Hotel Borobudur, Selasa, 10 September 2019.

Advertising
Advertising

Rudy memastikan, 10 kota metropolitan baru, 6 di antaranya berlokasi di luar Jawa yakni Banjarmasin, Medan, Palembang, Makassar, Manado, dan Bali. Sisanya 4 kota metropolitan lain berada di Jawa yaitu DKI Jakarta sebagai kota bisnis, Bandung, Semarang, dan Surabaya.

Dia menyatakan untuk mewujudkan rencana itu, Rudy menyatakan perlu ada sinkronisasi pembiayaan di tingkat pemerintah pusat dan pemerintah daerah.

Dalam RPJMN 2020-2024, untuk mencapai target pertumbuhan tersebut, investasi yang dibutuhkan sekitar Rp 36.595,6 triliun hingga Rp 37.447,6 triliun. Adapun dari total kebutuhan itu, pemerintah bisa menyumbang 11,6 - 13,8 persen. Sementara itu, BUMN bisa menyumbang 7,6 - 7,9 persen. Bappenas menyatakan prediksi angka ini masih akan berubah dengan sejumlah penyesuaian baru.

Oleh sebab itu saat ini pemerintah menyusun road map financial investment plan atau rencana pembiayaan yang akan ditawarkan kepada pihak swasta untuk terlibat dalam pembiayaan. "Kalau swasta untung mereka mau ikut partisipasi. Misalnya untuk pelayanan air bersih, itu bisa dari swasta," ungkap Rudy.

Dalam RPJMM 2020-2024, Bappenas merinci bahwa proporsi rumah tangga yang menempati hunian layak baru sekitar 40,05 persen pada tahun ini. Dalam rancangan 2020-2024 diharapkan bisa mencapai 52,78 persen.

Berita terkait

AHY Gambarkan Nasib Jakarta setelah IKN Beroperasi

2 hari lalu

AHY Gambarkan Nasib Jakarta setelah IKN Beroperasi

Menteri Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyampaikan gambaran kondisi Jakarta setelah IKN beroperasi sebagai ibu kota negara.

Baca Selengkapnya

Ibu Kota Haiti Diserang Geng Bersenjata Jelang Transisi Pemerintahan

6 hari lalu

Ibu Kota Haiti Diserang Geng Bersenjata Jelang Transisi Pemerintahan

Geng-geng bersenjata melancarkan serangan baru di beberapa bagian ibu kota Haiti, Port-au-Prince, menjelang pelantikan pemerintahan baru

Baca Selengkapnya

Cerita Sandiaga di Hari Lebaran 2024, dari Salat Id, Temui Orang Tua hingga Hadir di Istana

17 hari lalu

Cerita Sandiaga di Hari Lebaran 2024, dari Salat Id, Temui Orang Tua hingga Hadir di Istana

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno membagikan momen lebarannya di akun Instagram pribadi @sandiuno.

Baca Selengkapnya

Polemik Kabar KPK Digabung dengan Ombudsman

23 hari lalu

Polemik Kabar KPK Digabung dengan Ombudsman

Kabar peleburan KPK dengan Ombudsman menimbulkan polemik. Bappenas membantah tengah membahas peleburan tersebut.

Baca Selengkapnya

Awal Mula Berhembus Kabar KPK Digabung dengan Ombudsman

23 hari lalu

Awal Mula Berhembus Kabar KPK Digabung dengan Ombudsman

tersiar kabar KPK akan dihapuskan lalu digabungkan dengan Ombudsman, bagaimana awalnya?

Baca Selengkapnya

ICW Ungkap Rencana KPK Hapus Bidang Penindakan dan Gabung Ombudsman Telah Dibahas di Bappenas

25 hari lalu

ICW Ungkap Rencana KPK Hapus Bidang Penindakan dan Gabung Ombudsman Telah Dibahas di Bappenas

Peneliti ICW Kurni Ramadhana mengatakan rencana KPK bubar lalu gabung Ombudsman bukan isapan jempol, sudah dibahas di Bappenas.

Baca Selengkapnya

Jakarta Bukan Ibu Kota, Jokowi Siap Pimpin Upacara Kemerdekaan di IKN

26 hari lalu

Jakarta Bukan Ibu Kota, Jokowi Siap Pimpin Upacara Kemerdekaan di IKN

Jakarta bukan lagi ibu kota. Presiden Jokowi siap memimpin upacara kemerdekaan di Ibu Kota Nusantara (IKN) pada Agustus nanti.

Baca Selengkapnya

Nasib Jakarta setelah Bukan Ibu Kota

26 hari lalu

Nasib Jakarta setelah Bukan Ibu Kota

Begini nasib Jakarta setelah bukan lagi menjadi ibu kota.

Baca Selengkapnya

Sebut Kepulauan Seribu Cocok Jadi Food Estate, Pj Gubernur DKI Heru Budi Bakal Lakukan Ini

34 hari lalu

Sebut Kepulauan Seribu Cocok Jadi Food Estate, Pj Gubernur DKI Heru Budi Bakal Lakukan Ini

Heru Budi menyebut Kepulauan Seribu cocok jadi food estate alias lumbung pangan di DKI Jakarta. Berikut hal yang bakal dilakukan Pj Gubernur DKI itu.

Baca Selengkapnya

Penerapan Cukai Minuman Berpemanis Diklaim Bisa Tekan Penyakit Diabetes, Jantung dan Stroke

34 hari lalu

Penerapan Cukai Minuman Berpemanis Diklaim Bisa Tekan Penyakit Diabetes, Jantung dan Stroke

Bappenas mengklaim penerapan cukai minuman berpemanis dalam kemasan akan menekan penyakit diabetes, jantung dan stroke di masyarakat.

Baca Selengkapnya