Sektor Prospektif Versi Bos Bank Mandiri Saat Ekonomi Melambat

Senin, 9 September 2019 16:32 WIB

Ilustrasi Bank Mandiri. Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Keuangan dan Strategi PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Panji Irawan menyebut masih banyak peluang bagi pelaku usaha pada sejumlah sektor meski saat ini ekonomi dunia masih akan melambat pada tahun 2020. Sektor-sektor yang masih positif tersebut didorong oleh program-program pemerintah.

"Beberapa sektor yang prospektif adalah yang didorong oleh berbagai program pemerintah, yaitu sektor jasa kesehatan, farmasi, pendidikan, ekonomi kreatif dan pariwisata," kata Panji di Gedung Plaza Mandiri, Jakarta Selatan, Senin 9 September 2019.

Peluang tersebut, kata Panji, terbuka khususnya bila dilihat dari peluang bisnis baik bagi industri perbankan nasional. Peluang itu tersirat lewat peluang dalam hal bisnis kredit dan bisnis transaksi.

Panji mencontohkan, di sektor jasa kesehatan. Di tengah kondisi ekonomi yang buruk pada 1998 dan 2008, sektor ini masih tetap bisa bertahan dan menjadi menopang pertumbuhan. Apalagi, dengan dukungan sektor farmasi khususnya obat baik generik maupun non generik yang harganya terus merangkak.

Kemudian di sektor pendidikan juga masih berpeluang terbuka dan prospektif. Apalagi jika institusi pendidikan dipandang baik dan layak. Misalnya, kualitas institusi tersebut setara dengan instansi pendidikan setara di luar negeri. Keberadaan institusi pendidikan yang setara di luar negeri bisa menghemat devisa ke luar negeri, juga membuat asing berminat untuk studi ke Indonesia sehingga mendatangkan devisa.

Panji melanjutkan, selain sektor-sektor itu, sektor seperti infrastruktur, diperkirakan masih akan positif. Selanjutnya, adapula sektor perdagangan fast moving consumer goods (FMCG) dan sektor telekomunikasi yang diperkirakan masih tumbuh positif.

Panji mencontohkan, untuk sektor FMCG, masih berpeluang tumbuh karena banyaknya barang yang setiap hari dikonsumsi. Jika dihitung kasar, maka setiap hari ada sebanyak 260 juta jiwa penduduk yang setiap hari beli mesti membeli berbagai macam kebutuhan seperti pasta gigi, sabun, sikat gigi dan hingga makanan.

"Sementara itu, sektor telekomunikasi sejalan dengan membaiknya daya beli masyarakat dan terus peningkatan penetrasi pengguna internet. Ini potensi tumbuh jangan dilupakan," kata Panji.

Ancaman resesi global sebelumnya menjadi perhatian firma konsultan global, McKinsey & Co. Resesi global dikhawatirkan bakal memukul kondisi perekonomian Asia hingga terjadi krisis seperti yang pernah berlangsung pada 1997. Laporan McKinsey & Co menyatakan ada tiga kondisi fundamental yang mengalami tekanan di negara-negara Asia. Ketiganya adalah sektor riil, sistem keuangan yang rentan, dan arus modal yang terus masuk ke kawasan Asia telah menciptakan porsi yang lebih besar pada moda dari luar.

DIAS PRASONGKO

Berita terkait

Vira Widiyasari Menjabat Sebagai Country Manager Visa Indonesia

17 jam lalu

Vira Widiyasari Menjabat Sebagai Country Manager Visa Indonesia

Vira akan memimpin inisiatif strategis dan bisnis Visa di Indonesia, termasuk mendorong strategi perluasan pasar Visa.

Baca Selengkapnya

Bank Mandiri Imbau Nasabah Waspadai Modus Penipuan Berkedok Undian

19 jam lalu

Bank Mandiri Imbau Nasabah Waspadai Modus Penipuan Berkedok Undian

Bank Mandiri mengimbau kepada para nasabah untuk mewaspadai kejahatan pembobolan rekening dengan modus penipuan berkedok undian berhadiah yang mengatasnamakan Bank Mandiri.

Baca Selengkapnya

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

20 jam lalu

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

Jokowi mengatakan kemampuan produksi dokter spesialis Indonesia hanya 2.700 per tahun.

Baca Selengkapnya

Koalisi Desak Perbankan Setop Investasi ke Energi Kotor dan Segera Beralih ke EBT

1 hari lalu

Koalisi Desak Perbankan Setop Investasi ke Energi Kotor dan Segera Beralih ke EBT

Koalisi organisasi masyarakat sipil mendesak agar kalangan perbankan berhenti memberikan dukungan pendanaan energi kotor seperti batu bara.

Baca Selengkapnya

Bank Mandiri Pastikan Komitmen Keberlanjutan melalui BMSG on Preference

2 hari lalu

Bank Mandiri Pastikan Komitmen Keberlanjutan melalui BMSG on Preference

Acara ini bertujuan meningkatkan kesadaran, serta peran pegawai Mandiri untuk menerapkan ESG dalam operasional perseroan.

Baca Selengkapnya

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

2 hari lalu

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.

Baca Selengkapnya

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

3 hari lalu

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?

Baca Selengkapnya

Livin Merchant Bank Mandiri Perluas Jangkau Nasabah UMKM

4 hari lalu

Livin Merchant Bank Mandiri Perluas Jangkau Nasabah UMKM

Digitalisasi menjadi salah satu langkah untuk memperluas akses masyarakat terhadap perbankan demi mencapai pertumbuhan ekonomi nasional.

Baca Selengkapnya

Realisasi Kredit Bank Mandiri Kuartal I 2024 Tembus Rp 1.435 Triliun

5 hari lalu

Realisasi Kredit Bank Mandiri Kuartal I 2024 Tembus Rp 1.435 Triliun

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. telah menyalurkan kredit konsolidasi sebesar Rp 1.435 triliun pada kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Bank Mandiri Yakin Suku Bunga Acuan Turun di Akhir Tahun

6 hari lalu

Bank Mandiri Yakin Suku Bunga Acuan Turun di Akhir Tahun

Bank Mandiri menilai suku bunga acuan berpotensi turun pada kuartal IV 2024.

Baca Selengkapnya