Anggaran Maritim Dinilai Kecil, Luhut Pandjaitan: Kami Tahu Diri

Senin, 9 September 2019 13:43 WIB

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan menghadiri rapat badan anggaran di kompleks DPR, Senayan, Senin, 9 September 2019. TEMPO/Francisca Christy Rosana
TEMPO.CO, Jakarta - Saat rapat bersama Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Pandjaitan, Senin, 9 September 2019, sejumlah fraksi di Badan Anggaran Dewan Perwakilan Rakyat atau DPR memprotes pagu anggaran Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dalam RAPBN 2020 yang terlampau kecil.
"Anggaran ini terlalu kecil. Apalagi Kemenko Maritim mengatasi masalah yang berhubungan dengan banyak hal, termasuk kebencanaan,” ujar anggota Dewan dari Fraksi Gerindra, Bambang Haryo.
Protes serupa dilontarkan oleh Andi A dari fraksi PKS, dan Noor A dari Fraksi Golkar. Menurut keduanya, dengan cakupan kinerja yang membawahi sejumlah kementerian, jumlah duit tersebut dinilai kurang.
Kemenko Maritim sebelumnya mengusulkan pagu anggaran sebesar Rp 350 miliar untuk RAPBN 2020. Angka itu sebenarnya sudah naik dari usulan pagu sebelumnya yang diusulkan Juli lalu sebesar Rp 271,54 miliar. Kenaikan sebesar Rp 79 miliar dipakai untuk sejumlah program yang mendukung manajemen serta pelaksanaan teknis kementerian. Selain itu, anggaran bakal dimaksimalkan untuk mendukung rencana kerja pemerintah atau RKP 2020.
Menanggapi protes DPR, Luhut memastikan besaran pagu anggaran tersebut telah dihitung sesuai dengan kebutuhan Kementerian. Selain itu, dia mengukur kemampuan negara dalam membiayai duit rumah tangga kementerian dan lembaga.
“Mengenai anggaran yang terlalu kecil memang betul, tapi kami tahu diri. Negara sedang begini, global ekonomi,” ujar dia. Kondisi global yang dimaksudnya ialah adanya eskalasi perang dagang Amerika Serikat dan Cina. Eskalasi menyebabkan iklim perdagangan dunia bergejolak dan pertumbuhan ekonomi sejumlah negara di dunia melambat.
Karena itu, dia menjelaskan bahwa kementeriannya akan mencukupkan anggaran sesuai dengan pagu yang telah diusulkan. “Saya bilang, teman-teman ayo kita cukupkan. Banyak kewajiban internasional yang mesti kita lakukan sekarang ini,” ujarnya.
Adapun pada 2020, Kemenko Maritim akan menggunakan duit tambahan sebesar Rp 79 miliar untuk 14 program. Di antaranya untuk koordinasi keamanan dan ketahanan maritim sebesar Rp 11,5 miliar; delimitasi batas maritim Rp 8 miliar; Sekretariat GMF-BRI sebesar Rp 10 miliar; kendaraan bermotor listrik Rp 1,5 miliar.
Kemudian untuk peningkatan penggunaan produk dalam negeri Rp 1 miliar; pengendalian status dan kualitas Geopark Nasional Rp 4 miliar, program pengendalian pelaksanaan RAM sampah di laut R p 4,5 miliar. Selanjutnya untuk dukungan operasional Sekretariat Pengarah Citarum sebesar Rp 4 miliar; annual maintenance ArcGIS Dekstop Santandard License sebesar Rp 300 juta; dan kebijakan kesehatan laut Indonesia sebesar Rp 2 miliar.
FRANCISCA CHRISTY ROSANA

Berita terkait

Respons DPR atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

1 jam lalu

Respons DPR atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

Anggota DPR Saleh Partaonan Daulay menilai perlu usaha dan kesungguhan dari Prabowo untuk menciptakan presidential club.

Baca Selengkapnya

Anggota Dewan Minta Pemerintah Pertimbangkan Kenaikan Tarif KRL

10 jam lalu

Anggota Dewan Minta Pemerintah Pertimbangkan Kenaikan Tarif KRL

Anggota Komisi V DPR RI Suryadi Jaya Purnama mengatakan kenaikan tarif tidak boleh membebani mayoritas penumpang KRL

Baca Selengkapnya

Ketahui 3 Aturan Baru Tentang Kepala Desa Dalam UU Desa

2 hari lalu

Ketahui 3 Aturan Baru Tentang Kepala Desa Dalam UU Desa

Pemerintah akhirnya mengesahkan UU Desa terbaru yang telah diteken Jokowi dan diwacanakan perubahannya sejak Mei 2022. Apa saja aturan barunya?

Baca Selengkapnya

Permintaan Tambah Masa Jabatan Kepala Desa Dikabulkan, Kok Bisa?

2 hari lalu

Permintaan Tambah Masa Jabatan Kepala Desa Dikabulkan, Kok Bisa?

Permintaan para kepala desa agar masa jabatannya ditambah akhirnya dikabulkan pemerintah. Samakah hasilnya dengan UU Desa?

Baca Selengkapnya

DPR Agendakan Rapat Evaluasi Pemilu 2024 dengan KPU pada 15 Mei

2 hari lalu

DPR Agendakan Rapat Evaluasi Pemilu 2024 dengan KPU pada 15 Mei

KPU sebelumnya tidak menghadiri undangan rapat Komisi II DPR karena bertepatan dengan masa agenda sidang sengketa Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

3 hari lalu

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

Amnesty mendesak DPR dan pemerintah membuat peraturan ketat terhadap spyware yang sangat invasif dan dipakai untuk melanggar HAM

Baca Selengkapnya

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

4 hari lalu

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

KPK menemukan beberapa dokumen yang berhubungan dengan proyek dugaan korupsi pengadaan perlengkapan rumah dinas DPR dalam penggeledahan.

Baca Selengkapnya

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

5 hari lalu

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

Presiden Partai Buruh Said Iqbal menyakini partainya masuk ke Senayan pada pemilu 2029 mendatang.

Baca Selengkapnya

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

5 hari lalu

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

KPK melanjutkan penyelidikan kasus dugaan korupsi pengadaan sarana kelengkapan rumah jabatan anggota DPR RI tahun anggaran 2020

Baca Selengkapnya

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

5 hari lalu

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

DPR menyatakan kebijakan Arab Saudi bertolak belakang dengan Undang-Undang tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah.

Baca Selengkapnya