Pesawat Boeing 747-800, pesawat resmi perdana menteri dan kaisar Jepang.[JASF/The Drive]
TEMPO.CO, Washington - Produsen pesawat terbang terbesar Amerika Serikat, Boeing Co. resmi mengumumkan penangguhan pengujian muatan pesawat berbadan lebar Boeing 777X yang baru. Adapun laporan sejumlah media di AS mengatakan pintu kargo pesawat itu telah mengalami kegagalan dalam uji coba tegangan darat.
"Selama pengujian muatan akhir pada uji statik pesawat 777X, tim menghadapi masalah yang mengharuskan penangguhan uji coba," kata juru bicara Boeing, Paul Bergman dalam sebuah pernyataan Sabtu, 7 September 2019 waktu setempat.
Seattle Times melaporkan pintu kargo meledak ke arah luar selama uji tekanan tinggi di darat. Surat kabar itu mengatakan kecelakaan itu terjadi pada uji statis pesawat, yang dibangun untuk pengujian darat saja dan tidak dimaksudkan untuk terbang. "Pengujian keseluruhan terus berlanjut," kata Bergman.
Tes atau pengujian statis yang berujung pada ledakan pintu kargo itu disebut terjadi pada Kamis 5 September 2019. Pihak Boeing pun menolak untuk memberikan rincian lain dari insiden itu.
Masalah terjadi selama uji coba akhir yang harus dilewati sebagai bagian dari sertifikasi pesawat oleh Badan Penerbangan Federal (FAA), kata laporan surat kabar itu. Dalam pengujian muatan akhir, pesawat mengalami beban dan tekanan yang jauh melampaui kondisi operasional normal, kata juru bicara itu. Ia menambahkan, insiden tersebut sedang ditinjau.
Boeing Co. sebelumnya melaporkan penundaan pada program 777X berbadan lebarnya karena masalah mesin General Electric Co mendorong penerbangan pertamanya ke 2020.
Boeing yang berbasis di Chicago kini tidak dapat mengirimkan 737 MAX pesawatnya sejak pesawat satu lorong itu dilarang terbang di seluruh dunia pada Maret. Larangan itu terbit setelah dua kecelakaan fatal dua pesawat produksi Boeing itu terjadi di Indonesia dan Ethiopia dan menewaskan 346 orang.