Palangkaraya Kucurkan Dana Rp 2,3 M Tangani Kebakaran Hutan

Reporter

Antara

Jumat, 6 September 2019 13:29 WIB

Hutan yang dibakar di luar kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah, 1 November 2015. Kebakaran hutan ini diperparah dengan fenomena alam El Nino, yaitu berkurangnya curah hujan yang menyebabkan kemarau panjang. Ulet Ifansasti/Getty Images

TEMPO.CO, Palangkaraya - Pemerintah Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah, mengucurkan dana Rp 2,3 miliar untuk menangani kebakaran hutan dan lahan atau karhutla hingga periode 28 Agustus 2019.

"Dari total anggaran Rp 2,7 miliar yang ada, hingga periode 28 Agustus Pemerintah Kota Palangkaraya telah menggunakan dana sekitar Rp 2,3 miliar untuk penanganan karhutla," kata Plt Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah atau BPBD Kota Palangka Raya, Supriyanto di Palangka Raya, Jumat, 6 September 2019.

Ia mengatakan penggunaan anggaran senilai Rp 2,3 miliar itu di antaranya untuk pembentukan tim satuan tugas kebakaran hutan dan lahan termasuk tahapan penanggulangan kebakaran lahan.

Dia menerangkan, anggaran tersebut berasal dari pemerintah pusat yang disalurkan melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana atau BNPB dan masuk dalam pos belanja tidak terduga atau BTT.

Sisa anggaran yang tidak digunakan kemudian dikembalikan ke kas daerah dan akan digunakan jika terjadi musibah atau kejadian tak terduga terkait kebencanaan.

Pernyataan itu diungkapkannya saat dikonfirmasi terkait kunjungan Tim Monitoring Evaluasi Satgas BNPB ke BPBD Kota Palangka Raya pada Kamis, 5 Agustus 2019.

Kunjungan itu bertujuan untuk mengevaluasi upaya penanggulangan kebakaran lahan dan hutan di Kota Palangka Raya dan memonitor penggunaan anggaran belanja tidak langsung tersebut.

"Saat ini tinggal menyusun pertanggungjawaban penggunaan anggaran. Untuk penanggulangan kebakaran, anggarannya dibebankan kepada masing-masing organisasi perangkat daerah," katanya.

Saat ini kebakaran lahan di Kota Palangkaraya kembali marak setelah sekitar dua pekan lebih "Kota Cantik" tidak diguyur hujan. Akibatnya kabut asap kembali menyelimuti Ibu Kota Provinsi Kalimantan Tengah ini. Masyarakat diajak turut aktif melakukan pencegahan dan penanggulangan kebakaran lahan yang berujung pada bencana kabut asap itu.

Berita terkait

Pengamat Pertanian Ragu Benih dari Cina Cocok di Indonesia

26 hari lalu

Pengamat Pertanian Ragu Benih dari Cina Cocok di Indonesia

Pengamat Pertanian Khudori meragukan sistem usaha tani dari Cina yang akan diterapkan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

27 hari lalu

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

Hibah untuk lebih kuat bertahan dari cuaca ekstrem ini disebar untuk 80 proyek di AS. Nilainya setara separuh belanja APBN 2023 untuk proyek IKN.

Baca Selengkapnya

Pertama di Dunia, Yunani Berikan Liburan Gratis sebagai Kompensasi Kebakaran Hutan 2023

35 hari lalu

Pertama di Dunia, Yunani Berikan Liburan Gratis sebagai Kompensasi Kebakaran Hutan 2023

Sebanyak 25.000 turis dievakuasi saat kebakaran hutan di Pulau Rhodes, Yunani, pada 2023, mereka akan mendapat liburan gratis.

Baca Selengkapnya

Dirut KAI Sebut Belum Ada Komunikasi soal Kereta Cepat Brunei Melintas IKN: Masih Terlalu Dini

46 hari lalu

Dirut KAI Sebut Belum Ada Komunikasi soal Kereta Cepat Brunei Melintas IKN: Masih Terlalu Dini

Didiek Hartantyo menyatakan hingga kini belum ada komunikasi apa pun perihal rencana pembangunan kereta cepat di IKN.

Baca Selengkapnya

BNPB Ingatkan Banyaknya Kasus Kebakaran Hutan dan Lahan di Sumatera

20 Maret 2024

BNPB Ingatkan Banyaknya Kasus Kebakaran Hutan dan Lahan di Sumatera

Dari data BNPB, kasus kebakaran hutan dan lahan mulai mendominasi di Pulau Sumatera sejak sepekan terakhir.

Baca Selengkapnya

Kajian Peneliti BRIN Ihwal Kekeringan Ekstrem di Kalimantan, Greenpeace: Dipicu Deforestasi

19 Maret 2024

Kajian Peneliti BRIN Ihwal Kekeringan Ekstrem di Kalimantan, Greenpeace: Dipicu Deforestasi

Wilayah yang paling terdampak risiko kekeringan ekstrem, adalah Ibu Kota Negara atau Nusantara.

Baca Selengkapnya

Studi Terbaru: IKN Nusantara dan Wilayah Lain di Kalimantan Terancam Kekeringan Ekstrem pada 2050

19 Maret 2024

Studi Terbaru: IKN Nusantara dan Wilayah Lain di Kalimantan Terancam Kekeringan Ekstrem pada 2050

Kajian peneliti BRIN menunjukkan potensi kekeringan esktrem di IKN Nusantara dan wilayah lainnya di Kalimantan pada 2033-2050. Dipicu perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Risiko Karhutla Meningkat Menjelang Pilkada 2024, Hotspot Bermunculan di Provinsi Rawan Api

17 Maret 2024

Risiko Karhutla Meningkat Menjelang Pilkada 2024, Hotspot Bermunculan di Provinsi Rawan Api

Jumlah titik panas terus meningkat di sejumlah daerah. Karhutla tahun ini dinilai lebih berisiko tinggi seiring penyelenggaraan pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Penugasan Jokowi, BMKG Bentuk Kedeputian Baru Bernama Modifikasi Cuaca

15 Maret 2024

Penugasan Jokowi, BMKG Bentuk Kedeputian Baru Bernama Modifikasi Cuaca

Pelaksana tugas Deputi Modifikasi Cuaca BMKG pernah memimpin Balai Besar TMC di BPPT. Terjadi pergeseran SDM dari BRIN.

Baca Selengkapnya

Menyentuh 3,45 Meter, Banjir di Kalimantan Tengah Berangsur Surut

15 Maret 2024

Menyentuh 3,45 Meter, Banjir di Kalimantan Tengah Berangsur Surut

Banjir di Kabupaten Barito Selatan mencapai 3,45 meter. Pemerintah Kota Palangkaraya mulai memberi bantuan kepada warga korban banjir.

Baca Selengkapnya