Pertumbuhan Ekonomi 5 Persen, BI: karena Sektor Manufaktur Lambat

Editor

Rahma Tri

Rabu, 4 September 2019 17:48 WIB

Jajaran Deputi BI Dody Budi Waluyo saat mengumumkan hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI di gedung BI, Jakarta, Kamis, 18 Juli 2019. TEMPO / Hilman Fathurrahman W

TEMPO.CO, Jakarta - Deputi Gubernur Bank Indonesia Dody Budi Waluyo menilai sektor manufaktur yang tumbuh lambat menjadi salah satu penyebab pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di kisaran 5 persen saja.

"Tidak salah kalau ekonomi kita akan tumbuh di kisaran hanya sekitar 5 persen untuk di tahun 2019 ini. Jadi ini tantangan yang besar bagaimana kita bisa dorong sektor manufaktur terus tumbuh," kata Dody di Hotel Borobudur, Jakarta, Rabu, 4 September 2019.

Dody mengungkapkan, selama triwulan II 2019, sektor manufaktur hanya tumbuh di kisaran 3,2 persen hingga 3,3 persen. Pertumbuhan itu, kata Dody, hanya separuh dari pertumbuhan normal sektor manufaktur yang biasanya di kisaran 6-7 persen.

Badan Pusat Statistik atau BPS juga mencatat realisasi pertumbuhan di kuartal II-2019 melambat dibandingkan kuartal II-2018 yang tumbuh 4,36 persen. Pada periode yang sama pertumbuhan ekonomi Indonesia tercatat sebesar 5,05 persen, melambat dari kuartal II-2018 yang sebesar 5,27 persen year on year.

Karena hal itu, menurut Dody, perlu upaya untuk terus mendorong sektor manufaktur agar berefek pada pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi. Menurut dia, ada beberapa masalah yang harus ditangani untuk mendorong manufaktur. Pertama, kata dia, soal meningkatkan rantai nilai atau value chain dalam negeri.

Advertising
Advertising

Dody melihat banyak industri unggulan Indonesia yang belum saling terhubung dengan industri lainnya. "Seperti industri otomotif, yang produksinya cenderung dimanfaatkan untuk ekspor ke luar negeri, dibandingkan untuk dukung sektor industri dalam negeri," kata dia.

Dody menegaskan BI selalu berupaya memberi stimulus ekonomi melalui kebijakan moneter. Dia mengatakan sepanjang stabilitas terjaga di tengah tekanan eksternal global masih berlangsung, BI melihat ruang untuk penurunan suku bunga acuan.

"Kita telah turunkan sebanyak dua kali sebesar 50 bps menjadi 5,5 persen di dua bulan terakhir ini. Harapannya ini disambut pelaku ekonomi, disambut kegiatan ekonomi, untuk kembali tingkatkan kegiatan usahanya," kata Dody.

Dia melihat permasalahan saat ini terjadi dari sisi permintaan yang tidak muncul secara besar. "Ini harapan kami tentu dengan penurunan subung semakin memberikan amunisi untuk sektor ekonomi terus tumbuh, khususnya sektor manufaktur," ujar Dody.

HENDARTYO HANGGI

Berita terkait

Bank Danamon Belum Berencana Naikkan Suku Bunga KPR

6 jam lalu

Bank Danamon Belum Berencana Naikkan Suku Bunga KPR

Bank Danamon Indonesia belum berencana menaikkan suku bunga KPR meski suku bunga acuan BI naik menjadi 6,25 persen

Baca Selengkapnya

Cadangan Devisa RI Akhir April 2024 Anjlok Menjadi USD 136,2 Miliar

15 jam lalu

Cadangan Devisa RI Akhir April 2024 Anjlok Menjadi USD 136,2 Miliar

Posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 6,1 bulan impor atau 6,0 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Dorong Pemerintah Bijak Mengelola Pertumbuhan Ekonomi

19 jam lalu

Bamsoet Dorong Pemerintah Bijak Mengelola Pertumbuhan Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi yang positif patut dikelola dengan penuh kebijaksanaan karena ketidak pastian global.

Baca Selengkapnya

LPEM FEB UI Komentari Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tertinggi Sejak 2015

1 hari lalu

LPEM FEB UI Komentari Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tertinggi Sejak 2015

LPEM FEB UI memaparkan secara keseluruhan pertumbuhan ekonomi masih cenderung stagnan.

Baca Selengkapnya

LPEM FEB UI Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Kedua 2024 Melambat

1 hari lalu

LPEM FEB UI Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Kedua 2024 Melambat

BPS menyatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia 5,11 persen secara tahunan atau year-on-year (yoy) pada triwulan I 2024.

Baca Selengkapnya

Jokowi soal Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen: Menumbuhkan Sebuah Optimisme

1 hari lalu

Jokowi soal Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen: Menumbuhkan Sebuah Optimisme

Presiden Jokowi mengatakan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,11 persen di kuartal pertama tahun ini patut disyukuri.

Baca Selengkapnya

Eks Menteri Keamanan Panama Menang Pilpres dengan Dukungan Mantan Presiden

1 hari lalu

Eks Menteri Keamanan Panama Menang Pilpres dengan Dukungan Mantan Presiden

Eks menteri keamanan Panama memenangkan pilpres setelah menggantikan mantan presiden Ricardo Martinelli dalam surat suara.

Baca Selengkapnya

Kepala Bappenas Sanjung Pemerintahan Jokowi: Ekonomi RI Stabil di Kisaran 5 Persen

1 hari lalu

Kepala Bappenas Sanjung Pemerintahan Jokowi: Ekonomi RI Stabil di Kisaran 5 Persen

Menteri PPN/Kepala Bappenas, Suharso Monoarfa menyanjung pemerintahan Presiden Jokowi karena pertumbuhan ekonomi RI stabil pada kisaran 5 persen.

Baca Selengkapnya

India Sangkal Pernyataan Xenophobia Joe Biden, Ini Sebabnya

2 hari lalu

India Sangkal Pernyataan Xenophobia Joe Biden, Ini Sebabnya

Joe Biden mengatakan xenophobia di Cina, Jepang dan India menghambat pertumbuhan di masing-masing negara, sementara migrasi berefek baik bagi ekonomi.

Baca Selengkapnya

Wakil Sri Mulyani Harap Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen Bisa Gaet Investor

2 hari lalu

Wakil Sri Mulyani Harap Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen Bisa Gaet Investor

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara angka pertumbuhan ekonomi kuartal pertama 2024 bisa menjadi basis.

Baca Selengkapnya