Defisit APBN Semester I 2019 Melebar Menjadi Rp 183,71 Triliun

Senin, 26 Agustus 2019 19:47 WIB

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati ditemui dalam acara Gerakan Nasional "Ignite The Nation 1000 Start up Digital Indonesia" di Istora Senayan, Jakarta Selatan, Ahad 18 Agustus 2019. Tempo/Dias Prasongko
TEMPO.CO, Jakarta - Defisit anggaran pendapatan dan belanja negara atau APBN sepanjang semester I 2019 melebar. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan defisit APBN hingga Juli 2019 tercatat Rp 183,7 triliun atau 1,14 persen terhadap produk domestik bruto secara year on year.
“Defisit terjadi karena penerimaan yang lebih lemah dan belanja negara yang sangat kuat,” ujar Sri Mulyani di kantornya, Jakarta Pusat, Senin, 26 Agustus 2019.
Angka defisit itu lebih tinggi ketimbang periode yang sama di tahun sebelumnya. Pada semester I 2018, pemerintah mencatat defisit APBN hanya berkisar Rp 151,05 triliun atau 1,02 persen terhadap PDB.
Defisit berasal dari selisih realisasi belanja negara sebesar Rp 1.236,54 triliun dan pendapatan yang hanya Rp 1.052,83 triliun. Rendahnya realisasi pendapatan negara terpangaruh oleh penerimaan pajak yang hanya tumbuh tipis.
Kemenkeu mencatat, hingga akhir Juli, realisasi penerimaan pajak hanya Rp 705,59 triliun atau cuma tumbuh 2,68 persen secara year on year. Perlambatan penerimaan pajak dipengaruhi oleh peningkatan restitusi dan eksalasi perang dagang Amerika Serikat-Cina sebagai pendorong dari sisi eksternal.
Selain itu, aktivitas impor tercatat loyo. Kondisi itu dibuktikan dari penerimaan pajak atas impor mengalami kontraksi -2,99 persen secara year on year. Adapun harga komoditas dunia yang melemah disinyalir juga menjadi penyebab perlambatan penerimaan.
Meski begitu, Sri Mulyani mengatakan penerimaan pajak masih mampu ditopang oleh sektor lainnya, seperti pajak bumi dan bangunan yang tumbuh 1.215,31 persen secara year on year. Sedangkan PPh nomigas tercatat tumbuh 5,27 persen.
Adapun penerimaan perpajakan hingga akhir Juli 2019 hanya mencapai Rp 810,7 triliun. Realisasi ini terhitung cuma 45,4 persen dari target.

Berita terkait

Terkini: Penjelasan Wamendag Aturan Impor Tiga Kali Direvisi, Derita Warga Sekitar Smelter Nikel PT KFI

11 jam lalu

Terkini: Penjelasan Wamendag Aturan Impor Tiga Kali Direvisi, Derita Warga Sekitar Smelter Nikel PT KFI

Pemerintah telah merevisi kebijakan impor menjadi Peraturan Menteri Perdagangan atau Permendag Nomor 8 Tahun 2024. Wamendag sebut alasannya.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Masalah Impor Tidak Hanya Tanggung Jawab Bea Cukai

15 jam lalu

Sri Mulyani: Masalah Impor Tidak Hanya Tanggung Jawab Bea Cukai

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan persoalan impor tidak hanya tanggung jawab Dirjen Bea Cukai.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani dan Airlangga Bebaskan Kontainer yang Tertahan Perizinan Impor

15 jam lalu

Sri Mulyani dan Airlangga Bebaskan Kontainer yang Tertahan Perizinan Impor

Menteri Sri Mulyani dan Airlangga Hartarto melepaskan belasan kontainer yang sempat tertahan persoalan perizinan impor.

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi dan Sri Mulyani Rapat Pembatasan Impor, Sertifikat Tanah di Bekasi Beralih ke Elektronik

1 hari lalu

Terkini: Jokowi dan Sri Mulyani Rapat Pembatasan Impor, Sertifikat Tanah di Bekasi Beralih ke Elektronik

Berita terkini bisnis: Presiden Jokowi dan Sri Mulyani rapat membahas pembatasan impor, sertifikat tanah di Kabupaten Bekasi beralih ke elektronik.

Baca Selengkapnya

Jokowi, Sri Mulyani, dan Airlangga Gelar Rapat tentang Pembatasan Impor

1 hari lalu

Jokowi, Sri Mulyani, dan Airlangga Gelar Rapat tentang Pembatasan Impor

Presiden Joko Widodo atau Jokowi menggelar rapat dengan Sri Mulyani, Airlangga Hartarto, dan Agus Gumiwang tentang pembatasan impor.

Baca Selengkapnya

TImbulkan Opini Negatif Masyarakat, Pakar Nilai Informasi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai ke Publik Tak Rinci

2 hari lalu

TImbulkan Opini Negatif Masyarakat, Pakar Nilai Informasi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai ke Publik Tak Rinci

Pakar menilai komunikasi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai kepada publik belum optimal, kerap memicu opini negatif masyarakat

Baca Selengkapnya

6 Penyebab Rupiah Melemah, Ini Pemicu dari Faktor Domestik dan Global

2 hari lalu

6 Penyebab Rupiah Melemah, Ini Pemicu dari Faktor Domestik dan Global

Rupiah melemah dipengaruhi oleh berbagai faktor global dan domestik, apa saja?

Baca Selengkapnya

Staf Sri Mulyani Beberkan Rencana Perbaikan Bea Cukai, Apa Saja?

3 hari lalu

Staf Sri Mulyani Beberkan Rencana Perbaikan Bea Cukai, Apa Saja?

Yustinus Prastowo mengatakan Kementerian sudah menyiapkan beberapa rencana untuk menangani masalah di Bea Cukai.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Lapor Kondisi Ekonomi Global hingga Soal Bea Cukai ke Jokowi di Istana

3 hari lalu

Sri Mulyani Lapor Kondisi Ekonomi Global hingga Soal Bea Cukai ke Jokowi di Istana

Sri Mulyani menyampaikan informasi ihwal perkembangan perekonomian global terkini kepada Jokowi di Istana.

Baca Selengkapnya

Jokowi Akan 'Cawe-cawe' Beresi Bea Cukai, Ini Deretan Masalah yang Disorot Masyarakat

3 hari lalu

Jokowi Akan 'Cawe-cawe' Beresi Bea Cukai, Ini Deretan Masalah yang Disorot Masyarakat

Menteri Keuangan Sri Mulyani melaporkan kepada Presiden Jokowi terkait sorotan publik terhadap Direktorat Jenderal Bea dan Cukai belakangan ini.

Baca Selengkapnya