Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution menjadi pembicara dalam acara Dies Natalis ke-11 Program Vokasi Universitas Indonesia, Depok, Senin, 22 Juli 2019. TEMPO/Irsyan Hasyim
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution ingin perusahaan kecil bisa ikut melakukan pembiayaan melalui pasar modal. Dia mencontohkan salah satunya adalah keterlibatan perusahaan yang masuk dalam kategori Usaha Menengah Kecil dan Mikro (UMKM).
Darmin mengatakan, jika hal itu bisa dilakukan, penghimpunan dana untuk ekspansi usaha bukan hanya untuk pelaku usaha besar di atas awan. Tetapi juga bisa bagi pelaku usaha yang bermukim di bumi berpeluang mendapat pendanaan dari pasar modal.
"Kita perlu penyederhanaan bagi usaha kecil untuk masuk pasar modal, khususnya saham. Kalau itu dilakukan maka pasar modal itu bukan cuma buat yang berumah di atas awan, tetapi juga bagi yang di bumi," kata Darmin dalam pidatonya di Jakarta Convention Center, Jakarta Selatan, Jumat 23 Agustus 2019.
Adapun hal itu disampaikan Darmin dalam sambutannya pada acara Capital Market Summit & Expo 2019 di Assembly Hall, Jakarta Convention Center. Acara ini merupakan salah satu rangkaian acara dari kembali dibukanya Pasar Modal atau Bursa Efek Indonesia pada 15 Agustus 1977 atau peringatan Hari Ulang Tahun Pasar Modal ke-42.
Selain itu, dalam pidatonya, Darmin meminta supaya pembiayaan melalui pasar modal dan perbankan supaya lebih efisien. Hal ini diperlukan supaya bisa mendorong para pelaku usaha maupun investor untuk melakukan ekspansi usaha.
"Apalagi, saat ini merupakan periode pelonggaran atau easing sehingga kami berharap biaya untuk melakukan investasi maupun modal kerja perusahaan bisa secara bertahap lebih murah," kata mantan Gubernur Bank Indonesia ini.
Darmin mengatakan dirinya mendukung adanya persaingan yang sehat antara industri perbankan dengan pasar modal. Hal tersebut salah satunya untuk mendukung program pemerintah dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
Karena itu, dia mendorong keduanya untuk bisa menelurkan kebijakan yang terus memperkuat sektor keuangan. Selain inovasi kebijakan yang lebih responsif, keduanya juga diharapkan untuk bisa menerapkan layanan yang lebih mudah dan cepat bagi pelaku ekonomi.