Rupiah Pagi Ini Melemah Terpengaruh Sentimen Eksternal

Reporter

Antara

Jumat, 23 Agustus 2019 11:00 WIB

Petugas menghitung rupiah di VIP kawasan Cikini, Jakarta, Rabu, 6 Februari 2019. Kurs rupiah menguat ke posisi Rp 13.947 per dolar AS berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) hari ini, Rabu, 6 Februari 2019. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Jumat pagi ini, 23 Agustus 2019, melemah terpengaruh sentimen eksternal menyusul minimnya sinyal dari the Fed untuk melanjutkan pemangkasan suku bunga.

Rupiah melemah sebesar 15 poin atau 0,11 persen menjadi Rp 14.250 per dolar AS dibanding posisi sebelumnya Rp 14.235 per dolar AS.

Kepala Riset Monex Investindo Future Ariston Tjendra di Jakarta mengatakan sejumlah mata uang dunia, termasuk rupiah terdepresiasi seiring The Fed yang tampaknya belum akan melakukan penurunan suku bunga acuan (Fed fund rate) dalam waktu dekat.

"The Fed dipandang hawkish sehingga menopang dolar AS terhadap sejumlah mata uang dunia," katanya.

Ia mengemukakan bahwa hasil notulensi Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) memberikan sinyal pemotongan suku bunga the Fed akan dilakukan hati-hati mengingat ekonomi Amerika Serikat dinilai masih cukup solid.

Kendati demikian, menurut dia, pelemahan rupiah relatif masih terbatas setelah Bank Indonesia secara mengejutkan melakukan pemotongan tingkat suku bunga acuan atau BI 7-day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 25 basis poin menjadi 5,50 persen.

"Langkah BI itu merupakan persiapan di tengah perlambatan ekonomi global, diharapkan juga turut mendukung pertumbuhan ekonomi dan menjaga tingkat inflasi tetap rendah," katanya.

Direktur Utama Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan masih panasnya tensi perang dagang juga menjadi salah satu faktor penahan bagi laju rupiah. "Untuk kesekian kalinya, Presiden AS Donald Trump kembali menyatakan bahwa dirinya berani melawan praktek perdagangan curang yang selama ini dieksekusi oleh Cina. Ini bukanlah perang dagang saya, ini adalah sebuah perang dagang yang harusnya sudah berlangsung sejak dulu," katanya.

ANTARA

Berita terkait

Ekonom BCA Ungkap Peluang Penguatan Rupiah di Bawah Rp 16.000 per Dolar AS

14 jam lalu

Ekonom BCA Ungkap Peluang Penguatan Rupiah di Bawah Rp 16.000 per Dolar AS

Ketegangan di Timur Tengah yang perlahan mereda menjadi salah satu faktor peluang menguatnya rupiah.

Baca Selengkapnya

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

2 hari lalu

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

Pada perdagangan Kamis, kurs rupiah ditutup melemah pada level Rp 16.187 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

2 hari lalu

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

Analis Ibrahim Assuaibi, memperkirakan rupiah hari ini fluktuatif dan akan ditutup menguat pada rentang Rp 16.150 sampai Rp 16.220 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

3 hari lalu

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

Zulhas percaya BI sebagai otoritas yang memiliki kewenangan akan mengatur kebijakan nilai tukar rupiah dengan baik di tengah gejolak geopolitik.

Baca Selengkapnya

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

3 hari lalu

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 32 poin ke level Rp 16.187 per dolar AS dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

3 hari lalu

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

BI menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen berdasarkan hasil rapat dewan Gubernur BI yang diumumkan pada Rabu, 24 April 2024.

Baca Selengkapnya

Timnas AMIN Jelaskan Urgensi Pertemuan Jokowi dan Prabowo untuk Bahas RAPBN 2025

3 hari lalu

Timnas AMIN Jelaskan Urgensi Pertemuan Jokowi dan Prabowo untuk Bahas RAPBN 2025

Awalil menilai pertemuan dan koordinasi antara Jokowi dan Prabowo memang diperlukan dan sangat penting dilakukan saat ini.

Baca Selengkapnya

Nilai Tukar Rupiah Hari Ini Diyakini Menguat, Pasar Respons Kemenangan Prabowo-Gibran

3 hari lalu

Nilai Tukar Rupiah Hari Ini Diyakini Menguat, Pasar Respons Kemenangan Prabowo-Gibran

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS hari ini masih akan menguat pada rentang Rp 16.110 - Rp 16.180. Pasar merespons kemenangan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Rupiah Diprediksi Stabil, Pasar Respons Positif Kenaikan BI Rate

3 hari lalu

Rupiah Diprediksi Stabil, Pasar Respons Positif Kenaikan BI Rate

Rupiah bergerak stabil seiring pasar respons positif kenaikan BI Rate.

Baca Selengkapnya

Gubernur BI Prediksi Suku Bunga The Fed Turun per Desember 2024: Bisa Mundur ke 2025

4 hari lalu

Gubernur BI Prediksi Suku Bunga The Fed Turun per Desember 2024: Bisa Mundur ke 2025

Gubernur Bank Indonesia atau BI Perry Warjiyo membeberkan asumsi arah penurunan suku bunga acuan The Fed atau Fed Fund Rate (FFR).

Baca Selengkapnya