Kebutuhan Garam Industri Naik, Luas Tambak Menyusut

Kamis, 22 Agustus 2019 10:19 WIB

Petani menunjukkan garam saat panen di Desa Jono, Tawangharjo, Grobogan, Jawa Tengah, 10 Juli 2019. Saat ini hanya tersisa enam sumur dan kondisinya mengalami pendangkalan dan penyempitan. Kekhawatiran lain dari petani garam adalah ambrolnya sumur-sumur itu. Mereka berharap pemerintah memperhatikan keberadaan tambak garam yang unik dan langka itu agar produksi garam Jono tetap berjalan dan regenerasi tidak putus. ANTARA FOTO/YUSUF NUGROHO

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi kemarin, Rabu, 21 Agustus 2019, baru saja meninjau tambak garam eks tanah Hak Guna Usaha (HGU), di Desa Nunkurus, Kecamatan Kupang Timur, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur. Jokowi saat itu ingin memastikan program untuk urusan garam benar-benar sudah dimulai.

Jokowi sadar, setiap tahunnya Indonesia masih mengimpor 3,7 juta ton garam. Angka ini merupakan besaran kebutuhan garam industri pada 2019. Sementara, produksi nasional baru mencapai 1,1 juta ton. “Masih jauh sekali,” kata Jokowi, dikutip dari laman Sekretariat Kabinet, setkab.go.id, Kamis, 22 Agustus 2019.

Kondisi ini sebenarnya sudah terjadi bertahun-tahun lamanya. Dikutip dari laman Badan Pusat Statistik (BPS), Indonesia mengimpor 6,5 juta ton selama 2015 hingga 2017. Dengan rincian, 1,86 juta ton pada 2015, 2,14 juta ton pada 2016, dan 2,55 juta ton pada 2017. Lalu di tahun 2018, Kementerian Perdagangan menyatakan realisasi impor garam mencapai 3,1 juta ton, dari total kuota 3,7 juta ton.

Dengan demikian, selama empat tahun Jokowi, 2015-2018, Indonesia mengimpor sekitar 10,2 juta ton. Jumlah ini lebih besar dibandingkan empat tahun terakhir pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY, 2011-2014, yang sebesar 9,2 juta ton. Namun, sepanjang delapan tahun tersebut, dua per tiga impor garam yang masuk ke Indonesia berasal dari satu negara saja, yaitu Australia.

Jumlahnya bahkan terus naik setiap tahun. Pada 2011, 63 persen dari garam impor yang masuk ke Indonesia berasal dari Australia. Jumlahnya meningkat hingga 82 persen pada 2013 dan sempat turun hingga 72 persen pada 2015. Namun hingga 2017, jumlahnya sudah mencapai 89 persen. Selain dari Australia, mayoritas garam impor yang masuk ke Indonesia berasal dari India dan Cina.

Advertising
Advertising

<!--more-->

Dalam kunjungan kerjanya ini, Jokowi sempat menyebut kalau NTT memiliki potensi tambak garam yang bisa dikerjakan seluas kurang lebih 21 ribu hektare. Di Kupang saja, kata Jokowi, terdapat kurang lebih 7 ribu hektare tambak garam. Akan tetapi, luas tambak yang baru baru diselesaikan hanya sekitar 10 hektare. “Jadi memang ini baru dimulai,” kata Jokowi.

Meski luas tambak garam di NTT ditambah, sebelum itu penyusutan atau lenyapnya lahan tambak garam lebih dulu terjadi di Sampang, Pulau Madura, Jawa Timur. Sampang merupakan salah satu sentra produksi terbesar di Indonesia, selain Cirebon dan Indramayu di Jawa Barat dan Pati di Jawa Timur.

Data ini terungkap dari data Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Sampang pada awal Agustus 2018. Lahan menyusut karena beralih fungsi menjadi area pemukiman. "Saat ini luas lahan tambak garam produktif masyarakat dan perusahaan hanya sekitar 2.800 hektar," kata Kepala Bidang Budidaya Dinas Kelautan dan Perikanan Sampang, Moh Machfud dikutip dari Antara.

Awalnya pada 2011, luas lahan tambak garam di Sampang mencapai 4.382,7 hektar dengan produksi 397.922 ton. Rata-rata produktivitas tambak garam ini sekitar 80-100 ton per hektar. Artinya, telah telah terjadi penyusutan rata-rata produksi garam masyarakat sekurang-kurangnya hingga 36 persen dalam 7 tahun terakhir, dari 350.616 ton menjadi 224.000 ton. "Ini menyebabkan penurunan produksi garam tiap tahun," kata Machfud.

Direktur Jenderal Pengelolaan Ruang Laut, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Brahmantya Satyamurti Poerwadi, mengatakan kementeriannya tidak dapat berbuat banyak terkait penyusutan lahan tambak garam ini. Sebab, lahan tambak tersebut sepenuhnya milik masyarakat. "Yang punya lahan bukan KKP, tetapi masyarakat," kata Brahmantya saat ditemui di Hotel Aryaduta, Jakarta Pusat, Selasa, 8 Oktober 2018.

Berita terkait

PN Jaksel Putuskan Ucapan Rocky Gerung Tidak Menghina Jokowi, Pejabat Publik Harus Siap Dikritik

1 jam lalu

PN Jaksel Putuskan Ucapan Rocky Gerung Tidak Menghina Jokowi, Pejabat Publik Harus Siap Dikritik

PN Jakarta Selatan menolak gugatan advokat David Tobing yang menganggap Rocky Gerung telah menghina Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Tugas dan Daftar Banyak Jabatan Lainnya

2 jam lalu

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Tugas dan Daftar Banyak Jabatan Lainnya

Menkomarinves Luhut Binsar Pandjaitan ditunjuk Jokowi sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional. Ini jabatan kesekian yang diterima Luhut.

Baca Selengkapnya

Hasto Akui Terima Pesan Pengurus Ranting yang Tolak Wacana Pertemuan Megawati dan Jokowi

2 jam lalu

Hasto Akui Terima Pesan Pengurus Ranting yang Tolak Wacana Pertemuan Megawati dan Jokowi

Megawati, tutur Hasto, berterima kasih kepada pengurus dan kader hingga tingkat ranting dan anak ranting atas capaian mereka dalam Pemilu tahun ini.

Baca Selengkapnya

Marak Judi Online, Menteri Komunikasi: Susah, Seperti Menghadapi Hantu

14 jam lalu

Marak Judi Online, Menteri Komunikasi: Susah, Seperti Menghadapi Hantu

Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Budi Arie Setiadi mengatakan akan terus mempersempit ruang gerak bagi pelaku judi online.

Baca Selengkapnya

Akhir Politik Jokowi di PDIP

20 jam lalu

Akhir Politik Jokowi di PDIP

Kiprah politik Joko Widodo atau Jokowi di PDI Perjuangan sudah tamat. Mantan Wali Kota Solo itu butuh dukungan partai politik baru.

Baca Selengkapnya

Menteri AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis untuk Masyarakat Sulawesi Tenggara

1 hari lalu

Menteri AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis untuk Masyarakat Sulawesi Tenggara

Menteri ATR/Kepala BPN Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY menyerahkan 300 sertifikat tanah secara simbolis untuk masyarakat Sulawesi Tenggara.

Baca Selengkapnya

Kaesang Ungkap Pesan Jokowi untuk PSI Hadapi Pilkada 2024

1 hari lalu

Kaesang Ungkap Pesan Jokowi untuk PSI Hadapi Pilkada 2024

Kaesang mengingatkan kader PSi untuk ikut berpartisipasi dalam Pilkada 2024 pada wilayah dengan potensi jumlah kursi terbanyak.

Baca Selengkapnya

1 Juta Warga Indonesia Berobat ke Luar Negeri, Kemenkes: Layanan Kesehatan Belum Merata

1 hari lalu

1 Juta Warga Indonesia Berobat ke Luar Negeri, Kemenkes: Layanan Kesehatan Belum Merata

Jokowi sebelumnya kembali menyinggung banyaknya masyarakat Indonesia yang berobat ke luar negeri dalam rapat kerja Kemenkes.

Baca Selengkapnya

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Daftar Anggotanya

1 hari lalu

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Daftar Anggotanya

Luhut Binsar Pandjaitan ditunjuk sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional.

Baca Selengkapnya

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

1 hari lalu

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

Rencana pembukaan lahan 1 juta hektar untuk padi Cina di Kalimantan menuai pro dan kontra. Cara mendaftar menjadi penerima subsidi LPG 3 kilogram.

Baca Selengkapnya