Tak Garap Start Up, JK Khawatir Indonesia Jadi Konsumen Cina

Minggu, 18 Agustus 2019 18:23 WIB

Wakil Presiden RI Jusuf Kalla menghadiri peringatan Hari Konstitusi yang digear di gedung DPR/MPR Senayan, Jakarta, Minggu, 18 Agustus 2019.(dok MPR RI)

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla atau akrab dipanggil JK mengatakan saat ini anak muda milenial yang melek teknologi dan mengembangkan perusahaan start up atau rintisan adalah bagian dari harapan bangsa. Karena itu, dia ingin mendorong anak-anak milenial ini untuk terus mengembangkan perusahaan rintisan tersebut.

Hal ini penting, apalagi kata Kalla, saat ini ekonomi dunia telah berubah. Jika tidak mulai menggarap start up serta ekonomi berbasis teknologi, Indonesia bisa ketinggalan dan hanya menjadi konsumen bagi negara Cina dan Jepang.

"Kalau tidak sekarang dimulai kapan lagi anda mulai. Kalau tidak mulai usaha start up maka kita akan jadi konsumennya Jepang, China, jangan kayak Amerika sekarang ada barang Made in China," kata Kalla di Istora Senayan, Jakarta Selatan, Ahad 18 Agustus 2019.

Adapun pernyataan Kalla tersebut disampaikan, saat dirinya memberikan sambutan dalam Gerakan Nasional "Ignite The Nation 1000 Start up Digital Indonesia." Pertemuan ini digelar sebagai upaya pemerintah untuk mendorong tumbuhnya industri start up yang kini tengah booming di kalangan anak muda milenial.

Selain itu, dalam pidatonya, Kalla mengingkatkan para anak muda yang tengah membangun bisnis start up atau supaya bisa mampu mengimbangi dengan produk yang memiliki nilai tambah. Sebab, dia menilai membangun bisnis start up tidak hanya bertumpu pada platform semata.

Advertising
Advertising

"Tapi inti apapun dari ekonomi ialah nilai tambah, dari kain menjdi baju, terigu menjadi kue, kayu menjadi kursi, mesti ada yang sepeti itu, tidak bisa hanya gadget atau komputer jadi pengusaha," kata Kalla.

Karena itu, Kalla meminta anak muda yang kini tengah membangun perusahaan rintisan bisa berfikir banyak hal bukan hanya melulu soal platform dan aplikasi. Misalnya, seperti sumber daya manusia, bisnis hingga membuat produk memiliki nilai tambah sehingga mampu bersaing.

Kalla menilai, tanpa adanya produk yang memiliki nilai tambah, platform start up yang dibangun secara baik pun tak akan ada artinya. Karena itu, anak muda milenial yang membangun bisnis rintisan harus mampu menciptakan inovasi baru.

"Ya harus berfikir efisien, dengan membuat inovasi-inovasi. Lihat lah Cina, Alibaba hebat karena industrinya hebat, kalau dia berdiri sendiri mana mungkin," kata JK.

Berita terkait

Startup Asal Bandung Produksi Material Fashion Berbahan Jamur, Tembus Pasar Singapura dan Jepang

5 jam lalu

Startup Asal Bandung Produksi Material Fashion Berbahan Jamur, Tembus Pasar Singapura dan Jepang

Startup MYCL memproduksi biomaterial berbahan jamur ramah lingkungan yang sudah menembus pasar Singapura dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Otorita Bakal Bangun Nusantara Knowledge di IKN

9 jam lalu

Otorita Bakal Bangun Nusantara Knowledge di IKN

Otorita IKN mencanangkan pembangunan pusat riset dan kampus startup bernama Nusantara Knowledge Hub atau K-Hub.

Baca Selengkapnya

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

3 hari lalu

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

Menurut Jusuf Kalla, pandangan masyarakat Papua seakan-akan Indonesia merampok Papua, mengambil kekayaan alamnya.

Baca Selengkapnya

Gilbert Lumoindong Dilaporkan ke Polisi, SETARA Institute: Pasal Penodaan Agama Jadi Alat Gebuk

4 hari lalu

Gilbert Lumoindong Dilaporkan ke Polisi, SETARA Institute: Pasal Penodaan Agama Jadi Alat Gebuk

Pendeta Gilbert Lumoindong dilaporkan ke polisi atas ceramahnya yang dianggap menghina sejumlah ibadah umat Islam.

Baca Selengkapnya

Kelola Limbah, Startup asal Bandung dan Bekasi Mendapat Dana di Philanthropy Asia Summit

5 hari lalu

Kelola Limbah, Startup asal Bandung dan Bekasi Mendapat Dana di Philanthropy Asia Summit

Dua startup asal Indonesia, MYCL dan Sampangan, mendapat pendanaan dari Philanthropy Asia Summit 2024 karena sukses mengelola limbah.

Baca Selengkapnya

Malaysia Luncurkan Peta Jalan Menuju Ekosistem Startup Terbaik pada KTT KL20, Gelontorkan Miliaran Dolar

5 hari lalu

Malaysia Luncurkan Peta Jalan Menuju Ekosistem Startup Terbaik pada KTT KL20, Gelontorkan Miliaran Dolar

Lebih dari 25 investor dan perusahaan besar berkomitmen untuk menggelontorkan miliaran dolar ke dalam ekosistem startup Malaysia.

Baca Selengkapnya

Digagas JK pada 2016, Ini Beda Rencana Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Indonesia-Cina

6 hari lalu

Digagas JK pada 2016, Ini Beda Rencana Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Indonesia-Cina

Presiden Jokowi mendiskusikan rencana pembangunan kereta cepat Jakarta-Surabaya dengan Menlu Cina, pernah akan dibangun pada 2018.

Baca Selengkapnya

Dua Laporan Polisi soal Dugaan Penistaan Agama Gilbert Lumoindong

7 hari lalu

Dua Laporan Polisi soal Dugaan Penistaan Agama Gilbert Lumoindong

"Saya tidak ada niat, saya mencintai umat Muslim. Saya minta maaf," kata Gilbert Lumoindong

Baca Selengkapnya

Jusuf Kalla Gelar Open House, Ada Anies Baswedan Hingga Figur Koalisi Perubahan yang Gantian Bertandang

18 hari lalu

Jusuf Kalla Gelar Open House, Ada Anies Baswedan Hingga Figur Koalisi Perubahan yang Gantian Bertandang

Open house yang diadakan oleh JK dihadiri oleh Anies Baswedan, Hamdan Zoelva, hingga Tom Lembong selaku perwakilan koalisi perubahan.

Baca Selengkapnya

Rekonsiliasi Nasional, Jusuf Kalla Minta Hormati Proses di MK

18 hari lalu

Rekonsiliasi Nasional, Jusuf Kalla Minta Hormati Proses di MK

Jusuf Kalla menilai positif kunjungan Roeslan Roeslani ke rumah Megawati Soekarnoputri. Soal rekonsiliasi nasional, ia menilai ada banyak waktu lain.

Baca Selengkapnya