Kepala BKPM: Ada 40 Ribu Regulasi di Indonesia, Dampaknya...

Minggu, 18 Agustus 2019 15:01 WIB

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Thomas Lembong dan Pelaksana Tugas Deputi Pengendalian dan Pelaksanaan BKPM, Farah Ratnadewi Indriani, menggelar konferensi pers tentang realisasi investasi triwulan II/2019 di kantor BKPM, Jakarta Selatan, Selasa, 30 Juli 2019. TEMPO/Francisca Christy Rosana

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal atau BKPM Thomas Trikasih Lembong mengakui regulasi dan peraturan di Indonesia sudah terlalu banyak jumlahnya. Dampaknya, regulasi-regulasi ini membuat inovasi kerap sulit untuk berkembang, salah satunya di startup.

“Bahkan cuma nafas ini saja, mungkin ada ratusan regulasi yang kita langgar,” kata Thomas dalam acara Ignite The Nation yang dihadiri beberapa perusahaan startup lokal di Istora Senayan, Jakarta, Minggu, 18 Agustus 2019.

BKPM, kata Thomas, memperkirakan ada 40 ribu lebih undang-undang dan regulasi yang ada di Indonesia. Menurut dia, kalau regulasi tersebut dicetak, barangkali bisa ditumpuk hingga beberapa meter tingginya. Salah satu dampaknya, ribuan regulasi ini bisa menjadi mainan dari para pejabat.

“Nanti kalau ada startup yang masuk, ditanya-tanya, mana izinnya, mana surat sertifikasinya,” kata Thomas. Untuk itu, kata dia, BKPM ingin berjuang habis-habisan untuk mengatasi hal ini. BKPM, kata dia, ingin menciptakan save space bagi tumbuh kembangnya startup di Indonesia.

Untuk diketahui, pada November 2018, Bank Dunia menyatakan indeks kemudahan berbisnis di Indonesia masih kalah dari negara tetangga seperti Malaysia, Thailand, Brunei Darussalam, maupun Vietnam. Banyaknya regulasi dinilai menjadi salah penyebab dari kalahnya Indonesia dibandingkan negara lain.

Advertising
Advertising

Thomas menambahkan, kehadiran regulasi yang banyak ini juga membuat para inovator menjadi was-was. Ia mencontohkan bagaimana Amerika Serikat di era Bill Clinton, saat internet baru pertama kali meledak. Saat itu, kata dia, Amerika menerapkan prinsip light touch atau sentuhan yang ringan untuk mengatur ekonomi digital, bukan dengan regulasi yang kuat.

Regulasi, kata dia, harus juga memahami karakter dari sebuah inovasi yang dekat dengan kegagalan. “Bayangkan kalau usaha kita gagal, langsung dipenjara,” kata dia. Padahal, kegagalan adalah harga yang harus dibayar dari sebuah inovasi. Untuk itulah, Thomas menyebut BKPM bakal terus berjuang menciptakan tempat yang aman bagi para startup unutk terus berinovasi.

Berita terkait

Startup Asal Bandung Produksi Material Fashion Berbahan Jamur, Tembus Pasar Singapura dan Jepang

8 hari lalu

Startup Asal Bandung Produksi Material Fashion Berbahan Jamur, Tembus Pasar Singapura dan Jepang

Startup MYCL memproduksi biomaterial berbahan jamur ramah lingkungan yang sudah menembus pasar Singapura dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Otorita Bakal Bangun Nusantara Knowledge di IKN

8 hari lalu

Otorita Bakal Bangun Nusantara Knowledge di IKN

Otorita IKN mencanangkan pembangunan pusat riset dan kampus startup bernama Nusantara Knowledge Hub atau K-Hub.

Baca Selengkapnya

Kelola Limbah, Startup asal Bandung dan Bekasi Mendapat Dana di Philanthropy Asia Summit

13 hari lalu

Kelola Limbah, Startup asal Bandung dan Bekasi Mendapat Dana di Philanthropy Asia Summit

Dua startup asal Indonesia, MYCL dan Sampangan, mendapat pendanaan dari Philanthropy Asia Summit 2024 karena sukses mengelola limbah.

Baca Selengkapnya

Malaysia Luncurkan Peta Jalan Menuju Ekosistem Startup Terbaik pada KTT KL20, Gelontorkan Miliaran Dolar

13 hari lalu

Malaysia Luncurkan Peta Jalan Menuju Ekosistem Startup Terbaik pada KTT KL20, Gelontorkan Miliaran Dolar

Lebih dari 25 investor dan perusahaan besar berkomitmen untuk menggelontorkan miliaran dolar ke dalam ekosistem startup Malaysia.

Baca Selengkapnya

Terkini: Jasa Marga Diskon Tarif Tol 20 Persen di Mudik Lebaran, 4 Menteri Dipanggil MK terkait Bansos Jelang Pilpres?

34 hari lalu

Terkini: Jasa Marga Diskon Tarif Tol 20 Persen di Mudik Lebaran, 4 Menteri Dipanggil MK terkait Bansos Jelang Pilpres?

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. memberikan diskon tarif tol sebesar 20 persen untuk arus mudik dan balik Lebaran 2024.

Baca Selengkapnya

75 Startup Ikut Seleksi Program Riset dan Inovasi IPB University

38 hari lalu

75 Startup Ikut Seleksi Program Riset dan Inovasi IPB University

Sebanyak 75 startup bidang pangan, industri kreatif, Informasi dan Teknologi, obat kesehatan dan pertanian mengikuti seleksi program IPB University.

Baca Selengkapnya

Deputi BKPM Beberkan Awal Mula Masuknya PIK 2 dan BSD sebagai PSN Jokowi

39 hari lalu

Deputi BKPM Beberkan Awal Mula Masuknya PIK 2 dan BSD sebagai PSN Jokowi

Deputi BKPM Nurul Ichwan buka suara perihal awal mula masuknya pengembangan kawasan PIK 2 dan BSD ke dalam PSN baru.

Baca Selengkapnya

BKPM Sebut Perusahaan AS Tertarik Pakai Perut Bumi Indonesia untuk Carbon Capture and Storage

40 hari lalu

BKPM Sebut Perusahaan AS Tertarik Pakai Perut Bumi Indonesia untuk Carbon Capture and Storage

Perusahaan minyak dan gas dari Singapura dan Amerika sudah tertarik berinvestasi ke carbon capture and storage (CSS) di Indonesia.

Baca Selengkapnya

KemenkopUKM Fokus Kembangkan Startup di Empat Sektor Unggulan

40 hari lalu

KemenkopUKM Fokus Kembangkan Startup di Empat Sektor Unggulan

Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) menegaskan komitmennya untuk mengembangkan startup di empat sektor unggulan, yakni agribisnis, akuakultur, bisnis ramah lingkungan, dan teknologi.

Baca Selengkapnya

CCE 3.0 GoTo Impact Foundation bakal Digelar di 4 Lokasi, Belitung hingga Lombok Tengah

45 hari lalu

CCE 3.0 GoTo Impact Foundation bakal Digelar di 4 Lokasi, Belitung hingga Lombok Tengah

GoTo Impact Foundation meluncurkan program Catalyst Changemakers Ecosystem atau CCE 3.0 dengan tema Lokal Berdaya.

Baca Selengkapnya