Ingin Rebut Investasi, Jokowi: Butuh Cepat dan Selamat

Reporter

Fajar Pebrianto

Editor

Rahma Tri

Jumat, 16 Agustus 2019 14:42 WIB

Pidato Kenegaraan Presiden Republik Indonesia dalam rangka Hari Ulang Tahun ke-74 Kemerdekaan Republik Indonesia Tahun 2019 pada Sidang Bersama DPR-RI dan DPD-RI, Ruang Rapat Paripurna Gedung Nusantara MPR/DPR/DPD-RI, 16 Agustus 2019, Pukul 10:05 WIB. BIRO PERS PRESIDEN

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan, saat ini negara-negara di dunia berada dalam kompetisi global yang ketat untuk berebut pengaruh dan investasi. Untuk itu, Jokowi ingin Indonesia bisa lebih cepat dan baik dibandingkan negara tetangga dalam merebut investasi tersebut.

“Langkah demi langkah tidak lagi cukup, lompatan demi lompatan yang kita butuhkan. Lambat asal selamat tidak lagi relevan, yang kita butuhkan adalah cepat dan selamat,” kata Jokowi dalam pidato kenegaraan di Gedung DPR/MPR/DPD di Jakarta, Jumat, 16 Agustus 2019.

Namun, kata Jokowi, investasi itu harus membuka lapangan kerja baru dan menguntungkan bangsa Indonesia. Sebab, dalam situasi dunia yang penuh persaingan ini, misi untuk ikut membangun tatanan dunia yang lebih baik tidak boleh diabaikan. “Kontribusi pada perdamaian dunia harus kita lanjutkan,” kata dia.

Persoalan investasi ini memang menjadi perhatian Jokowi dalam beberapa waktu terakhir. Bahkan, Presiden berencana untuk membentuk kementerian investasi. Kementerian ini akan berfokus menangani investasi digital.

Advertising
Advertising

Kendati demikian, Jokowi menyebut Indonesia tidak takut terhadap persaingan. Sebab, Indonesia bisa menghadapinya dengan kreativitas, inovasi, dan kecepatan yang dimiliki. Karena itu, kata dia, tidak ada pilihan lain selain harus berubah.

Menurut dia,cara-cara lama yang tidak kompetitif tidak bisa diteruskan. Sehingga, strategi dan cara-cara baru harus diciptakan. “Kita tidak cukup hanya lebih baik dari sebelumnya. Tetapi kita harus lebih baik dari yang lainnya. Sekali lagi, kita tidak cukup hanya lebih baik dari sebelumnya. Tetapi kita harus lebih baik dari yang lainnya,” kata Jokowi mengulangi sebanyak dua kali.

Ekonom Center of Reform on Economics atau CORE Indonesia Mohammad Faisal mengatakan Presiden Joko Widodo atau Jokowi mesti memiliki target yang jelas bila ingin membentuk kementerian investasi. Sebab, bila tak dihitung matang, upaya tersebut malah berbuntut pemborosan. "Kalau output yang didapat tidak sesuai dengan input ya pemborosan," ujar Faisal saat dihubungi pada Kamis, 15 Agustus 2019.

FAJAR PEBRIANTO

Berita terkait

BRI Danareksa dan Succor AM Jalin Kerja Sama, Bidik Kenaikan AUM 50 Persen

15 menit lalu

BRI Danareksa dan Succor AM Jalin Kerja Sama, Bidik Kenaikan AUM 50 Persen

Sucor Aset Management menjalin kerja sama dengan BRI Danareksa Sekuritas untuk distribusi produk investasi reksa dana. Seperti apa targetnya tahun ini

Baca Selengkapnya

CIMB Niaga Gandeng Principal Indonesia, Luncurkan Reksa Dana Syariah Berdenominasi Dolar AS

18 menit lalu

CIMB Niaga Gandeng Principal Indonesia, Luncurkan Reksa Dana Syariah Berdenominasi Dolar AS

Bank CIMB Niaga bekerja sama dengan Principal Indonesia untuk meluncurkan Reksa Dana Syariah Principal Islamic ASEAN Equity Syariah.

Baca Selengkapnya

Respons Gerindra, Jokowi, dan Gibran soal Isu Tambah Kementerian di Kabinet Prabowo

18 menit lalu

Respons Gerindra, Jokowi, dan Gibran soal Isu Tambah Kementerian di Kabinet Prabowo

Isu penambahan kementerian di Kabinet Prabowo mendapat respons dari Presiden Jokowi, Gibran, dan Partai Gerinda. Apa katanya?

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi Resmi Meluncurkan Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

38 menit lalu

Presiden Jokowi Resmi Meluncurkan Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

Pendidikan Dokter Spesialis menjadi penting mengingat rasio dokter dibanding penduduk Indonesia sangat rendah, yakni 0,47 per 1.000 penduduk.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pesan Jokowi ke Bos Apple dan Microsoft hingga Kisruh Penutupan Pabrik Sepatu Bata

1 jam lalu

Terkini: Pesan Jokowi ke Bos Apple dan Microsoft hingga Kisruh Penutupan Pabrik Sepatu Bata

Berita terkini ekonomi dan bisnis pada Selasa siang, 7 Mei 2024, dimulai dari pesan Presiden Jokowi saat bertemu dengan bos Apple dan Microsoft.

Baca Selengkapnya

Fenomena Pabrik Tutup sejak Awal Tahun, Jokowi: Mungkin Efisiensi, Kalah Bersaing..

2 jam lalu

Fenomena Pabrik Tutup sejak Awal Tahun, Jokowi: Mungkin Efisiensi, Kalah Bersaing..

"Karena mungkin efisiensi, karena kalah bersaing dengan barang-barang baru. Banyak hal," kata Jokowi soal fenomena pabrik tutup.

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap Pesan yang Terus Disampaikannya ke Bos Apple hingga Microsoft

2 jam lalu

Jokowi Ungkap Pesan yang Terus Disampaikannya ke Bos Apple hingga Microsoft

Presiden Jokowi juga menyayangkan perangkat teknologi dan alat komunikasi yang Indonesia pakai masih didominasi barang-barang impor.

Baca Selengkapnya

Anggukan Jokowi soal Disebut Jadi Penjembatan Prabowo-Megawati

2 jam lalu

Anggukan Jokowi soal Disebut Jadi Penjembatan Prabowo-Megawati

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani mengungkapkan Presiden Jokowi yang mendorong terselenggaranya pertemuan antara Megawati dan Prabowo

Baca Selengkapnya

Jokowi soal Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen: Menumbuhkan Sebuah Optimisme

2 jam lalu

Jokowi soal Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen: Menumbuhkan Sebuah Optimisme

Presiden Jokowi mengatakan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,11 persen di kuartal pertama tahun ini patut disyukuri.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut Impor Produk Elektronik Bikin Defisit hingga Rp 30 Triliun Lebih

3 jam lalu

Jokowi Sebut Impor Produk Elektronik Bikin Defisit hingga Rp 30 Triliun Lebih

Jokowi menyayangkan perangkat teknologi dan alat komunikasi yang digunakan di Tanah Air saat ini masih didominasi oleh barang-barang impor.

Baca Selengkapnya