Ilustrasi mata uang Rupiah. Brent Lewin/Bloomberg via Getty Images
TEMPO.CO, Jakarta - Nilai tukar atau kurs rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Kamis pagi, 15 Agustus 2019, melemah menjelang rilis data neraca perdagangan Juli 2019.
Pada pukul 9.44 WIB, rupiah bergerak melemah 42 poin atau 0,29 persen menjadi Rp 14.287 per dolar AS dibanding posisi sebelumnya Rp 14.245 per dolar AS.
Ekonom Samuel Sekuritas Ahmad Mikail mengatakan rupiah diperkirakan menguat hari ini didorong kemungkinan surplusnya data neraca perdagangan Juli sebesar 300 juta dolar AS hingga 500 juta dolar AS akibat penurunan defisit migas.
"Kami memperkirakan surplus neraca perdagangan tersebut dapat menjadi katalis positif bagi rupiah hari ini," ujar Ahmad, Kamis.
Untuk indeks dolari, Ahmad memperkirakan dolar AS akan melemah terhadap yen dan euro. Pelemahan dolar ditopang oleh kekhawatiran investor akan terjadinya resesi ekonomi di AS dalam waktu dekat setelah imbal hasil obligasi AS mengalami inversi antara tenor jangka panjang 10 tahun dengan tenor jangka pendek 2 tahun.
"Inverted yield curve ini mendorong kekhawatiran di pasar akan prospek ekonomi AS tahun depan sehingga investor memilih yen sebagai aset safe haven," kata Ahmad.
Ia memperkirakan rupiah hari ini akan bergerak di kisaran Rp14.250 per dolar AS hingga Rp 14.280 per dolar AS.
Wamenkeu Suahasil Nazara Soroti 3 Faktor Penting dalam Ekonomi RI, Suku Bunga hingga Kurs Rupiah
17 jam lalu
Wamenkeu Suahasil Nazara Soroti 3 Faktor Penting dalam Ekonomi RI, Suku Bunga hingga Kurs Rupiah
Wamenkeu Suahasil Nazara menyoroti tiga faktor yang menjadi perhatian dalam perekonomian Indonesia saat ini. Mulai dari suku bunga yang tinggi, harga komoditas, hingga nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.