Pengamat: Tax Amnesty II Bisa Jadi Insentif Wajib Pajak Tak Patuh

Rabu, 14 Agustus 2019 21:33 WIB

Wajib pajak melaporkan SPT pajak di kantor pelayanan di kawasan Sudirman, Jakarta, Rabu, 11 Juli 2018. Kondisi saat ini lebih baik dari 10 tahun lalu karena jumlah wajib pajak dan kepatuhan telah meningkat seiring dengan membaiknya kesadaran masyarakat. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Managing Partner Danny Darussalam Tax Centre, Darussalam menilai penerapan tax amnesty jilid II bakal menjadi insentif kepada wajib pajak yang tidak patuh. Padahal, menurut dia, seharusnya insentif diberikan ke wajib pajak yang patuh dan mendorong pertumbuhan ekonomi.

Dia tidak ingin hal itu terjadi. Karena menurut dia, usai tax amnesty pertama rampung, masuk era penegakan hukum. "Jadi era sekarang adalah era penegakan hukum, bukan era insentif kepada ketidakpatuhan," kata Darussalam di Hotel Millenium, Jakarta, Rabu, 14 Agustus 2019.

Menurut dia, pilihan sekarang bagaimana memperlakukan wajib pajak yang tidak patuh ini. Apakah kita berikan insentif atau harus berikan disinsentif atau penegakan hukum. "Inilah pertanyaan yang harus segera dijawab. Tidak boleh ditunda."

Oleh karena itu, kata Danny, wajib pajak yang sudah patuh selama ini atau yang belum patuh tapi ikut tax amnesty jilid pertama itu mendapat jawaban yang melegakan. Wajib pajak yang sudah mengikuti tax amnesty jilid pertama perlu diapresiasi. "Kenapa wajib tidak patuh yang menjadi concern. Kenapa WP patuh tidak diapresiasi," kata Darussalam.

Ekonom Center of Reform on Economics (Core) Piter Abdullah mengatakan fokus pemerintah memang untuk saat ini adalah pertumbuhan ekonomi. Menurut dia, untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi itu, memerlukan ekspansi fiskal. Namun ekspansi fiskal bukan berarti harus diiringi dengan meningkatkan pajak.

Piter menyebutkan ada tiga kondisi yang membuat pemerintah harus memilih. "Satu yaitu pertumbuhan ekonomi yang tinggi, kedua meningkatkan pertumbuhan pajak, ketiga mengurangi defisit dan utang luar negeri," ujar Piter.

Dia menilai tax amnesty jilid II tidak diperlukan saat ini. Karena itu dampak negatifnya jauh lebih banyak, misal dari sisi pemerintah, citranya akan jelek.

"Karena tidak konsisten dan kedua di mata wajib pajak patuh ini juga jelek. Karena seperti dikhianati, saya sudah patuh kok, kemudian ada tax amnesty II. Berarti saya tidak usah patuh saja," kata Piter.

Sebelumnya, wacana tentang tax amnesty jilid II dilontarkan oleh Ketua Kadin Indonesia Rosan Roeslani. Ia mengatakan kemungkinan untuk diadakan kebijakan tersebut merupakan hal yang sangat baik.

Terlebih best practise di luar negeri tax amnesty dilakukan lebih dari satu kali. "Saya sebagai Ketua Umum Kadin mendengarkan juga aspirasi dari para pengusaha. Banyak juga yang menyesal tidak ikut yang pertama," ucapnya di Menara Kadin, Jakarta, 2 Agustus 2019.

Berita terkait

Terkini Bisnis: Cek Syarat Pendaftaran CPNS Polsuspas, Harta Kekayaan Dirjen Bea Cukai Askolani

1 hari lalu

Terkini Bisnis: Cek Syarat Pendaftaran CPNS Polsuspas, Harta Kekayaan Dirjen Bea Cukai Askolani

Syarat pendaftaran CPNS Kepolisian Khusus Pemasyarakatan (Polsuspas) yang banyak diminati oleh para pelamar dari seluruh Indonesia.

Baca Selengkapnya

Jadi Sorotan, Ternyata Segini Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai

2 hari lalu

Jadi Sorotan, Ternyata Segini Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai

Pegawai Direktorat Jenderal Bea Cukai disorot usai banyak kritikan terkait kinerjanya. Berapa gajinya?

Baca Selengkapnya

Zulhas Cerita Panjang Lebar soal Alasan Permendag Tak Lagi Batasi Barang Bawaan dari Luar Negeri

2 hari lalu

Zulhas Cerita Panjang Lebar soal Alasan Permendag Tak Lagi Batasi Barang Bawaan dari Luar Negeri

Mendag Zulhas bercerita panjang lebar soal alasan merevisi Permendag Nomor 36 Tahun 2024 soal pengaturan impor.

Baca Selengkapnya

Segini Harta Kekayaan Dirjen Bea Cukai Askolani yang Juga Menjabat Komisaris BNI

2 hari lalu

Segini Harta Kekayaan Dirjen Bea Cukai Askolani yang Juga Menjabat Komisaris BNI

Dirjen Bea dan Cukai Askolani menjadi sorotan karena memiliki harta Rp 51,8 miliar

Baca Selengkapnya

Kadin Ingatkan Pemerintah Hati-hati Membentuk Badan Otorita Penerimaan Negara

2 hari lalu

Kadin Ingatkan Pemerintah Hati-hati Membentuk Badan Otorita Penerimaan Negara

Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia meminta pemerintah agar berhati-hati dalam pembentukan Badan Otorita Penerimaan Negara.

Baca Selengkapnya

Solo Great Sale 2024 Targetkan Pengembangan Potensi Investasi Aglomerasi

3 hari lalu

Solo Great Sale 2024 Targetkan Pengembangan Potensi Investasi Aglomerasi

Gelaran Solo Great Sale atau SGS kembali hadir di Kota Solo, Jawa Tengah, menyemarakkan bulan Mei 2024 ini.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Pria Sobek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai, BTN Didemo karena Uang Nasabah Hilang

3 hari lalu

Terpopuler: Pria Sobek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai, BTN Didemo karena Uang Nasabah Hilang

Terpopuler bisnis: Pria menyobek tas Hermes di depan petugas Bea Cukai karena karena diminta bayar Rp 26 juta, BTN didemo nasabah.

Baca Selengkapnya

Viral Pria Robek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai Karena Tolak Bayar Pajak: Saya Gak Terima..

3 hari lalu

Viral Pria Robek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai Karena Tolak Bayar Pajak: Saya Gak Terima..

Viral seorang pria yang merobek tas Hermes mewah miliknya di depan petugas Bea Cukai. Bagaimana duduk persoalan sebenarnya?

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Airlangga dan Menteri Perdagangan Inggris Bahas Produk Susu, Gunung Ruang Erupsi 5 Bandara di Sulawesi Kemarin Masih Ditutup

4 hari lalu

Terpopuler: Airlangga dan Menteri Perdagangan Inggris Bahas Produk Susu, Gunung Ruang Erupsi 5 Bandara di Sulawesi Kemarin Masih Ditutup

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto saat melakukan kunjungan kerja di London, bertemu dengan Menteri Perdagangan Inggris The Rt. Hon. Greg Hands MP

Baca Selengkapnya

Akhir-akhir Ini Jadi Sorotan, Apa Tugas dan Fungsi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai?

4 hari lalu

Akhir-akhir Ini Jadi Sorotan, Apa Tugas dan Fungsi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai?

Banyak masyarakat yang mempertanyaan fungsi dan tugas Direktorat Jenderal Bea dan Cukai lantaran beberapa kasus belakangan ini.

Baca Selengkapnya