Kembangkan Wisata Danau Toba, Luhut Sebut Butuh Rp 1 Triliun

Reporter

Eko Wahyudi

Editor

Rahma Tri

Selasa, 13 Agustus 2019 17:51 WIB

Presiden Jokowi saat meninjau perkembangan pembangunan Pelabuhan Penyeberangan Muara di Tapanuli Utara, Sumatera Utara, Senin, 29 Juli 2019. Dermaga Muara diproyeksikan akan menjadi pintu masuk wisatawan menuju daerah-daerah lainnya yang berada di pinggiran Danau Toba. ANTARA

TEMPO.CO, Jakarta - Untuk memercepat pengembangan destinasi super prioritas Danau Toba di Sumatera Utara, Menteri Luhut Binsar Pandjaitan menyebut dana yang dibutuhkan mencapai Rp 1 triliun. Namun, dana tersebut tidak dari pemerintah saja, melainkan juga dari swasta yang ikut berkontribusi, seperti Grab Indonesia.

"Danau Toba itu tadi dihitung, saya dapat laporan kira-kira hampir Rp 1 triliun untuk infrastrukturnya, juga untuk tempat yang dikunjungin, spot-spotnya," kata Luhut di Kantornya Kemenko Maritim, Jakarta Pusat, Selasa 13 Agustus 2019.

Luhut juga menjelaskan dana sebesar itu akan digunakan untuk membangun infrastruktur penunjang pariwisata seperti sarana transportasi. Adapun Grab Indonesia akan mengadakan pelatihan khusus bagi mitra pengemudi yang beroperasi di sekitar destinasi s prioritas Danau Toba. "Tentu ada investasi infrastruktur dia (Grab) juga dong, dan pelatihan supir. Kan dia investasi," ujar Luhut.

Selain transportasi, Luhut menjelaskan, Grab bakal menyediakan pemesanan penginapan atau hotel untuk destinasi wisata. Selain itu Grab juga akan menjalankan promosi ke sejumlah 108 juta penggunanya.

"Grab sediakan transportasi lengkap, link-nya ke mana-mana. Semuanya dia bisa (hotel dan paket wisata). Seperti itulah kita bikin, lebih murah daripada promosi jauh-jauh," ucap Luhut.

Adapun Presiden Grab Indonesia, Ridzki Kramadibrata menjelaskan bahwa pihaknya telah menggelontorkan investasi yang cukup besar untuk pengembangan teknologi dan operasional guna mendukung pengembangan destinasi wisata super prioritas Danau Toba . Hal ini pun telah masuk dalam perencanaan Grab sejak lama. Namun, ia enggan menyebutkan besaran dari investasi yang akan dikeluarkan.

EKO WAHYUDI

Berita terkait

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang Toxic, Pengamat Sebut Kontra dengan Narasi Rekonsiliasi

9 jam lalu

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang Toxic, Pengamat Sebut Kontra dengan Narasi Rekonsiliasi

Pernyataan Luhut disebut kontra dengan narasi rekonsiliasi dan gotong royong membangun Indonesia yang terus digaungkan Prabowo.

Baca Selengkapnya

Kabinet Prabowo: antara Orang Toxic dan Nomenklatur 40 Menteri

12 jam lalu

Kabinet Prabowo: antara Orang Toxic dan Nomenklatur 40 Menteri

Prabowo Subianto aktif membuka komunikasi dengan partai-partai yang sebelumnya berseberangan dalam Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Datangi IKN, Luhut Targetkan Persoalan Lahan yang Belum Clear Selesai Akhir Mei

1 hari lalu

Datangi IKN, Luhut Targetkan Persoalan Lahan yang Belum Clear Selesai Akhir Mei

Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan menargetkan permasalahan lahan di proyek Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara rampung akhir Mei.

Baca Selengkapnya

Pentingnya Mendukung Perempuan Mengejar Kesempatan di Berbagai Bidang

1 hari lalu

Pentingnya Mendukung Perempuan Mengejar Kesempatan di Berbagai Bidang

Masyarakat perlu mendukung perempuan dalam mengejar kesempatan dan kesuksesan di berbagai bidang, termasuk di menjadi pemandu wisata perempuan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sepakat dengan Luhut soal Jangan Ada Orang Toxic di Kabinet Prabowo

1 hari lalu

Jokowi Sepakat dengan Luhut soal Jangan Ada Orang Toxic di Kabinet Prabowo

Presiden Jokowi setuju dengan usul yang menyebut Presiden terpilih Prabowo Subianto tak perlu membawa orang 'toxic' masuk kabinet.

Baca Selengkapnya

Respons Luhut Soal Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

1 hari lalu

Respons Luhut Soal Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

Menko Marves RI, Luhut Binsar Pandjaitan, mendukung rencana Presiden terpilih, Prabowo Subianto, yang ingin rutin bertemu dengan para mantan presiden Republik Indonesia dengan membentuk presidential club.

Baca Selengkapnya

Kasus Kewarganegaraan Ganda Gloria Natapradja Hamel, Tersandung Punya Paspor Prancis Gagal Jadi Paskibra 2016

1 hari lalu

Kasus Kewarganegaraan Ganda Gloria Natapradja Hamel, Tersandung Punya Paspor Prancis Gagal Jadi Paskibra 2016

Gara-gara memiliki kewarganegaraan ganda punya paspor Prancis, Gloria Natapradja gagal jadi anggota paskibra 2016, ini kilas balik kasusnya

Baca Selengkapnya

Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda di Indonesia, Ini 5 Negara yang Sudah Menerapkannya

1 hari lalu

Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda di Indonesia, Ini 5 Negara yang Sudah Menerapkannya

Luhut bicara soal kemungkinan diaspora memperoleh kewarganegaraan ganda. Negara mana saja yang sudah menerapkannya?

Baca Selengkapnya

Respons Kubu Prabowo-Gibran atas Pesan Luhut agar Tak Bawa Orang Toxic ke Pemerintahan

1 hari lalu

Respons Kubu Prabowo-Gibran atas Pesan Luhut agar Tak Bawa Orang Toxic ke Pemerintahan

Gibran mengaku tak tahu siapa yang dimaksud Luhut soal orang toxic yang jangan dibawa ke pemerintahan Prabowo.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Kemenperin akan Panggil Manajemen Sepatu Bata, Zulhas Sebut Pelaku Usaha Jastip Wajib Ikut Aturan

1 hari lalu

Terpopuler: Kemenperin akan Panggil Manajemen Sepatu Bata, Zulhas Sebut Pelaku Usaha Jastip Wajib Ikut Aturan

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) akan memanggil manajemen PT Sepatu Bata Tbk., imbas penutupan pabrik alas kaki itu di Purwakarta, Jawa Barat.

Baca Selengkapnya