TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati kemarin menerima kunjungan CEO Bukalapak Achmad Zaky di kantornya. Dokumentasi dari momen perjumpaan itu ia bagikan melalui akun media sosial berbagi gambar atau Instagramnya, @smindrawati.

Disertai delapan foto, Sri Mulyani menceritakan pertemuannya yang tampak formal ini dengan bos perusahaan e-commerce bervaluasi unicorn. Sri Mulyani mengatakan ia dan Zaky merembuk banyak hal, termasuk usaha mikro, kecil, dan menengah atau UMKM.

“Kami membahas antara lain tentang bagaimana Bukalapak dapat meningkatkan pemberdayaan UMKM, kemudahan layanan perpajakan melalui platform e-commerce, dan juga mengenai riset,” kata Sri Mulyani di Instagramnya pada Senin petang, 12 Agustus 2019. Baru 3 jam dipublikasikan, unggahan itu langsung disukai oleh lebih dari 5.000 pengguna.

Sri Mulyani mengatakan pertemuan ini berpeluang membuka komunikasi antara stakeholder dan regulator. Ia tak menampik saat ini e-commerce semacam Bukalapak telah menjadi fenomena anyar dalam dunia bisnis.

Keberadaannya juga dipandang mampu menjadi jembatan untuk menghubungkan sejumlah sektor. Misalnya sektor industri dengan dunia pendidikan. Karena itu, Sri Mulyani memandang antara pebisnis dan regulator perlu saling bersinergi.

Agar semakin banyak pelaku usaha yang semula berstatus informal menjadi formal. Dengan demikian, akan semakin banyak data dan informasi yang dapat dikumpulkan,” ucapnya.

Melalui keterangan unggahaannya, Sri Mulyani juga memuji Bukalapak yang telah memperoleh valuasi unicorn. “Bukalapak merupakan salah satu unicorn kebanggaan Indonesia yang dibangun dan dikembangkan oleh generasi muda Indonesia,” katanya.

Sebelumnya Kementerian Keuangan juga telah menjalin kerjasama dengan beberapa e-commerce seperti Tokopedia untuk menjadi perantara membayar pajak secara online. Sri Mulyani yakin hal tersebut akan berhasil meningkatkan minat masyarakat untuk lebih rajin dan tepat waktu dalam membayar pajak.

“Saya ingin bayar pajak semudah beli pulsa sehingga kita menggandeng Tokopedia agar menjadi channel pembayaran pajak," ujar Sri Mulyani saat ditemui di Kantor Kadin, Jakarta, Jumat, 2 Agustus 2019.