Hasil Sigi: 29 Persen Pebisnis Eropa Ingin Investasi ke Indonesia

Reporter

Bisnis.com

Editor

Rahma Tri

Jumat, 9 Agustus 2019 13:00 WIB

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Thomas Lembong dan Pelaksana Tugas Deputi Pengendalian dan Pelaksanaan BKPM, Farah Ratnadewi Indriani, menggelar konferensi pers tentang realisasi investasi triwulan II/2019 di kantor BKPM, Jakarta Selatan, Selasa, 30 Juli 2019. TEMPO/Francisca Christy Rosana

TEMPO.CO, Jakarta - Hasil dari Indeks Kepercayaan Bisnis Kamar-Kamar Dagang Eropa 2019 (BIC 2019) menunjukkan bahwa 29 persen responden menyatakan bahwa mereka ingin mengembangkan investasi ke Indonesia. Dari survei yang sudah digelar untuk ketujuh kalinya ini, pebisnis Eropa memiliki rencana untuk melakukan ekspansi bisnisnya ke Indonesia untuk 12 bulan ke depan.

Meski sentimen terhadap minat investasi di Indonesia tercatat positif, pemerintah Indonesia disarankan untuk tetap meningkatkan daya tarik Indonesia dibandingkan dengan negara lain di Asean.

Nick Holder, Sekretaris Kehormatan Kamar Dagang Inggris di Indonesia (BritCham), mengatakan bahwa meskipun keseluruhan proyeksi investasi di Indonesia terlihat positif, beberapa sektor masih berjuang untuk menawarkan daya tarik guna memenuhi potensi bisnis di antara pesaing Asean lainnya.

"Kami menyambut baik adanya beberapa kebijakan baru yang lebih positif dan suportif, seperti langkah-langkah untuk mendukung kolaborasi yang lebih besar di sektor pendidikan vokasi dan perguruan tinggi guna meningkatkan kemampuan para tenaga kerja," kata Holder, Jumat 9 Agustus 2019.

Dia menambahkan, dengan prospek ekonomi makro dan kemajuan yang positif di Indonesia pada beberapa sektor khususnya infrastruktur, minat investasi dan perdagangan dari seluruh Eropa menunjukkan sentimen yang positif untuk mengalami peningkatan.

Advertising
Advertising

Secara detail, sigi menunjukkan bahwa minat ekspansi investasi di Bali tumbuh 21 persen jika dibandingkan dengan periode 2017-2018. Di posisi kedua, diikuti dengan minat ekspansi di Jawa Timur yang tumbuh 19 persen, serta selanjutnya Sumatera dan Kalimantan sebesar 15 persen.

Dari hasil survei ini, terlihat bahwa ada peningkatan pandangan yang sangat positif pada kondisi politik dan tren positif pada kebijakan peraturan dan hukum. Namun ada kekhawatiran yang meningkat secara signifikan pada dampak proteksionisme dan terorisme dibandingkan dengan periode sebelumnya.

Bersamaan dengan kekhawatiran proteksionisme, sentimen responden menunjukkan bahwa faktor lainnya seperti regulasi, inefisiensi birokrasi, regulasi pajak dan impor serta stabilitas politik dan sosial tidak akan begitu membebani bisnis untuk beberapa waktu ke depan.

Namun, ada persentase ketidakpastian investasi yang lebih tinggi untuk beberapa tahun mendatang yang meningkat sekitar 6 persen dibanding periode sebelumnya. Di sisi lain, minat investasi turun sebesar 5 persen, menjadi 35 persen.

BISNIS

Berita terkait

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

3 jam lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Tugas dan Daftar Banyak Jabatan Lainnya

15 jam lalu

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Tugas dan Daftar Banyak Jabatan Lainnya

Menkomarinves Luhut Binsar Pandjaitan ditunjuk Jokowi sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional. Ini jabatan kesekian yang diterima Luhut.

Baca Selengkapnya

Ini 7 Manfaat Utama Investasi

2 hari lalu

Ini 7 Manfaat Utama Investasi

Investasi menjadi salah satu langkah keuangan yang wajib dilakukan oleh semua orang.

Baca Selengkapnya

Zulkifli Hasan Ungkap 40 Pabrik Asal Tiongkok Produksi Baja Ilegal di Tanah Air

2 hari lalu

Zulkifli Hasan Ungkap 40 Pabrik Asal Tiongkok Produksi Baja Ilegal di Tanah Air

Zulhas menyayangkan baja tak sesuai standar mutu masih diproduksi di Indonesia dengan alasan investasi.

Baca Selengkapnya

KPU Tetapkan Prabowo-Gibran Pemenang Pilpres 2024, Ini Tanggapan PBNU, PP Muhammadiyah hingga Kadin

3 hari lalu

KPU Tetapkan Prabowo-Gibran Pemenang Pilpres 2024, Ini Tanggapan PBNU, PP Muhammadiyah hingga Kadin

Reaksi PBNU, PP MUhammadiyah, Kadin Terhadap Penetapan Prabowo - Gibran Pemenang Pilpres 2024 oleh KPU

Baca Selengkapnya

10 Negara dengan Lapangan Kerja Paling Banyak, Tertarik Pindah?

3 hari lalu

10 Negara dengan Lapangan Kerja Paling Banyak, Tertarik Pindah?

Berikut ini daftar negara dengan lapangan kerja paling banyak di dunia, didominasi oleh negara-negara Eropa. Tertarik untuk pindah?

Baca Selengkapnya

37 Tahun Rudy Salim, Pernah Menolak Denda 9 Mobil Mewah dari Bea Cukai

3 hari lalu

37 Tahun Rudy Salim, Pernah Menolak Denda 9 Mobil Mewah dari Bea Cukai

Pengusaha muda kelahiran 24 April 1987, Rudy Salim pernah menolak denda untuk 9 mobil mewah dari Bea Cukai.

Baca Selengkapnya

Mengintip Desain Mewah Sleeper Train Venice Simplon-Orient-Express

4 hari lalu

Mengintip Desain Mewah Sleeper Train Venice Simplon-Orient-Express

Sleeper train L'Observatoire Venice Simplon-Orient-Express mulai beroperasi tahun 202

Baca Selengkapnya

Venice Simplon-Orient-Express Hadirkan Sleeper Train yang Dirancang Seniman

4 hari lalu

Venice Simplon-Orient-Express Hadirkan Sleeper Train yang Dirancang Seniman

Venice Simplon-Orient-Express pertama kalinya menghadirkan sleeper train yang dirancang khusus oleh seniman

Baca Selengkapnya

Kejagung Tegaskan Penyitaan dalam Kasus Korupsi Timah Bukan untuk Hentikan Eksplorasi yang Merugikan Masyarakat

5 hari lalu

Kejagung Tegaskan Penyitaan dalam Kasus Korupsi Timah Bukan untuk Hentikan Eksplorasi yang Merugikan Masyarakat

Kejagung menjelaskan kerugian kasus korupsi timah yang mencapai Rp 271 Triliun.

Baca Selengkapnya