KSEI: Penyelesaian Transaksi Efek di Pasar Modal Kini Lewat BI

Jumat, 9 Agustus 2019 12:58 WIB

(ki-ka) Direktur Utama Bursa Efek Indonesia Inarno Djajadi, Deputi Gubernur Bank Indonesia Sugeng dan Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan Hoesen saat memukul gedang dalam seremoni penerapan seluruh penyelesaian transaksi dana melalui Bank Indonesia secara menyeluruh untuk penyelesaian transaksi efek di pasar modal di Gedung Bursa Efek, Jakarta Selatan, Jumat 9 Agustus 2019. Tempo/Dias Prasongko

TEMPO.CO, Jakarta - PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) resmi menerapkan seluruh penyelesaian transaksi dana melalui Bank Indonesia atau Bl secara menyeluruh untuk penyelesaian transaksi efek di pasar modal. Direktur Utama KSEI Uriep Budhi Prasetyo mengatakan metode penyelesaian transaksi ini diterapkan di pasar keuangan untuk memperkuat dan menjaga stabilitas keuangan.

"Penerapan kebijakan ini selain untuk mengurangi likuiditas dan couter party risk di pasar keuangan, sekaligus juga komitmen KSEI untuk memberikan layanan jasa berorientasi dengan standar internasional," kata Uriep saat memberikan sambutan di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta Selatan, Jumat 9 Agustus 2019.

Adapun penyelesaian transaksi lewat bank sentral tercantum dalam Principles for Financial Market Infrastructures (PFMI) yang dikeluarkan Committee on Payments of Market Infrastructure (CPMI) dan lntemational Organization of Securities Commissions (IOSCO). Khususnya tercantum dalam PFMI nomor 9 tentang penyelesaian dana.

Dalam aturan itu, disebutkan bahwa penyelesaian dana untuk infrastruktur pasar keuangan lebih baik menggunakan bank sentral. Tujuannya, untuk meminimalkan dan mengendalikan risiko kredit dan risiko likuiditas atas penyelesaian dana tersebut. Karena itu, KSEI selaku financial market infrastructure perlu menerapkan rekomendasi tersebut.

Uriep mengatakan, penerapan penyelesaian seluruh transaksi lewat BI sebetulnya dimulai bertahap sejak Juni 2015. Saat itu, seluruh bank kustodian, wajib melakukan penyelesaian dana menggunakan sistem di BI yakni Real Time Gross Settlement (RTGS) untuk semua transaksi dalam mata uang rupiah.

Selanjutnya, sistem ini diterapkan untuk transaksi Surat Berharga Negara (SBN) dalam mata uang rupiah sejak Maret 2016. Kemudian, pada 2018, BI-RTGS mulai digunakan sebagian perusahaan efek untuk penyelesaian transaksi dana.

"Adapun penerapan penyelesaian seluruh transaksi sudah mulai efektif sejak 22 Juli 2019. Dalam hal ini, seluruh pemegang rekening KSEI telah melakukan penyelesaian dana menggunakan sistem Bl RTGS untuk semua transaksi dalam mata uang rupiah," kata Uriep.

Deputi Gubernur BI Sugeng mengatakan usai diterapkan layanan transaksi ini secara keseluruhan, total transaksi pasar modal yang melalui BI-RTGS terus meningkat. Sugeng mengatakan sejak 22 Juli 2019, jumlah rata-rata transaksi pasar modal yang diselesaikan secara nominal meningkat 47 persen.

Angkanya, kata Sugeng, meningkat dari sejumlah Rp 14,8 triliun per hari menjadi Rp 21,8 triliun per hari. Sementara dari volume juga meningkat 84 persen dari 682 transaksi menjadi 1225 transaksi. "Tapi jumlah ini belum terekam seluruhnya, jadi ada potensi lebih dari ini, karena masih ada pelaku yang belum mencantumkan kode penyelesaian transaksi," kata Sugeng dalam acara yang sama.

DIAS PRASONGKO

Berita terkait

Kepala Perwakilan BI Solo Sebut Kendala-kendala yang Masih Dihadapi UMKM

21 jam lalu

Kepala Perwakilan BI Solo Sebut Kendala-kendala yang Masih Dihadapi UMKM

Pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) harus konsisten menerapkan kualitas hasil produksi jika ingin bisa bertahan di tengah dinamika ekonomi.

Baca Selengkapnya

BI Beberkan Langkah Sinergi Pengendalian Inflasi

1 hari lalu

BI Beberkan Langkah Sinergi Pengendalian Inflasi

Deputi Gubernur Senior BI Destry Damayanti menyatakan pihaknya terus memperkuat sinergi dan mendukung upaya pengendalian inflasi daerah.

Baca Selengkapnya

BI Laporkan Harga Properti Residensial Triwulan I Naik 1,89 Persen

2 hari lalu

BI Laporkan Harga Properti Residensial Triwulan I Naik 1,89 Persen

Survei BI mengindikasikan harga properti residensial di pasar primer triwulan I 2024 tetap naik, tecermin dari pertumbuhan Indeks Harga Properti Residensial triwulan I 2024 sebesar 1,89 persen

Baca Selengkapnya

6 Penyebab Rupiah Melemah, Ini Pemicu dari Faktor Domestik dan Global

2 hari lalu

6 Penyebab Rupiah Melemah, Ini Pemicu dari Faktor Domestik dan Global

Rupiah melemah dipengaruhi oleh berbagai faktor global dan domestik, apa saja?

Baca Selengkapnya

Survei Bank Indonesia: Keyakinan Konsumen terhadap Kondisi Ekonomi Meningkat

5 hari lalu

Survei Bank Indonesia: Keyakinan Konsumen terhadap Kondisi Ekonomi Meningkat

Survei Konsumen Bank Indonesia atau BI pada April 2024 mengindikasikan keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi meningkat.

Baca Selengkapnya

Perkuat Transaksi Mata Uang Lokal, BI dan Bank Sentral UEA Jalin Kerja Sama

6 hari lalu

Perkuat Transaksi Mata Uang Lokal, BI dan Bank Sentral UEA Jalin Kerja Sama

Gubernur BI dan Gubernur Bank Sentral UEA menyepakati kerja sama penggunaan mata uang lokal untuk transaksi bilateral.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Deretan Masalah Program Pendidikan Dokter Spesialis Gratis hingga Lowongan Kerja BTN

9 hari lalu

Terpopuler: Deretan Masalah Program Pendidikan Dokter Spesialis Gratis hingga Lowongan Kerja BTN

Berita terpopuler ekonomi dan bisnis pada Kamis, 9 Mei 2024, dimulai dari deretan masalah dari Program Pendidikan Dokter Spesialis Gratis atau PPDS.

Baca Selengkapnya

Ramai di X Bayar Tunai Ditolak Kasir, BI Buka Suara

9 hari lalu

Ramai di X Bayar Tunai Ditolak Kasir, BI Buka Suara

Bank Indonesia mendorong aktivitas bayar tunai, namun BI mengimbau agar merchant tetap bisa menerima dan melayani pembayaran tunai

Baca Selengkapnya

Aliran Modal Asing Rp 19,77 T, Terpengaruh Kenaikan BI Rate dan SRBI

10 hari lalu

Aliran Modal Asing Rp 19,77 T, Terpengaruh Kenaikan BI Rate dan SRBI

Kenaikan suku bunga acuan atau BI rate menarik aliran modal asing masuk ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

Bank Danamon Belum Berencana Naikkan Suku Bunga KPR

10 hari lalu

Bank Danamon Belum Berencana Naikkan Suku Bunga KPR

Bank Danamon Indonesia belum berencana menaikkan suku bunga KPR meski suku bunga acuan BI naik menjadi 6,25 persen

Baca Selengkapnya