Konflik Perang Dagang Amerika - Cina Mereda, Rupiah Menguat

Reporter

Antara

Rabu, 7 Agustus 2019 18:01 WIB

Ilustrasi Uang Rupiah. ANTARA FOTO/Adeng Bustomi

TEMPO.CO, Jakarta - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Rabu sore, menguat setelah meredanya konflik perdagangan antara Amerika Serikat dan Cina serta kawalan ketat dari Bank Indonesia di pasar uang.

Rupiah menguat 52 poin atau 0,36 persen menjadi Rp14.225 per dolar AS dari sebelumnya Rp 14.277 per dolar AS. "Perselisihan antara dua ekonomi terbesar dunia ini kembali mereda dari sebelumnya dan pasar kembali bergairah mengoleksi rupiah walaupun dolar menguat, di samping adanya pengawalan ketat dari BI," kata Direktur Utama PT Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi di Jakarta, Rabu.

Menurut Ibrahim, pelaku pasar saat ini boleh lega karena masih ada harapan AS dan Cina kembali ke meja perundingan. Kedua negara memang menyepakati pertemuan di Washington awal bulan depan.

Penasihat Ekonomi Gedung Putih Lawrence 'Larry' Kudlow mengungkapkan rencana pertemuan dengan Cina masih ada di atas meja. Bahkan kalau ada perkembangan positif dalam dialog, AS bisa saja mengubah kebijakan bea masuknya.

Di sisi lain, apa yang disangkakan oleh AS terhadap Cina yang disebut mulai melancarkan perang mata uangnya, hari ini tidak terbukti karena mata uang yuan kembali menguat. Yuan sengaja dilemahkan agar ekspor China tetap kompetitif dan sebagai sarana untuk menggertak AS.

Ini semua terjadi karena akhir pekan lalu AS menebar ancaman akan menerapkan bea masuk 10 persen bagi importasi produk-produk buatan Cina senilai 300 miliar dolar AS. Kebijakan ini rencananya berlaku mulai 1 September 2019.

"Balasan Cina ternyata lebih pedih. Cina 'memainkan' nilai tukar yuan agar produk China tetap menarik di pasar global, termasuk di AS," ujar Ibrahim.

Rupiah pada pagi hari dibuka melemah Rp 14.265 dolar AS. Sepanjang hari, rupiah bergerak di kisaran Rp 14.215 per dolar AS hingga Rp 14.292 per dolar AS.

Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada Rabu ini menunjukkan, rupiah melemah menjadi Rp 14.275 per dolar AS dibanding hari sebelumnya di posisi Rp 14.344 per dolar AS.

Berita terkait

Gubernur BI: Kami Upayakan Nilai Tukar Rupiah Turun di Bawah Rp 16.000 per Dolar AS

36 menit lalu

Gubernur BI: Kami Upayakan Nilai Tukar Rupiah Turun di Bawah Rp 16.000 per Dolar AS

BI optimistis rupiah akan terus menguat sesuai fundamental.

Baca Selengkapnya

Cina Minta Israel Berhenti Menyerang Rafah

2 jam lalu

Cina Minta Israel Berhenti Menyerang Rafah

Beijing menyerukan kepada Israel untuk mendengarkan seruan besar masyarakat internasional, dengan berhenti menyerang Rafah

Baca Selengkapnya

Cina Perpanjang Kebijakan Bebas Visa ke 12 Negara Usai Xi Jinping Lawatan ke Prancis

3 jam lalu

Cina Perpanjang Kebijakan Bebas Visa ke 12 Negara Usai Xi Jinping Lawatan ke Prancis

Cina memperpanjang kebijakan bebas visa untuk 12 negara di Eropa dan Asia setelah kunjungan kerja Presiden Xi Jinping ke Prancis

Baca Selengkapnya

Cadangan Devisa RI Akhir April 2024 Anjlok Menjadi USD 136,2 Miliar

5 jam lalu

Cadangan Devisa RI Akhir April 2024 Anjlok Menjadi USD 136,2 Miliar

Posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 6,1 bulan impor atau 6,0 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah.

Baca Selengkapnya

Jangan Coba Kasih Tip ke Staf Hotel atau Restoran di Dua Negara Ini, Bisa Dianggap Tak Sopan

9 jam lalu

Jangan Coba Kasih Tip ke Staf Hotel atau Restoran di Dua Negara Ini, Bisa Dianggap Tak Sopan

Layanan kepada pelanggan di restoran dipandang sebagai bagian dari makanan yang telah dibayar, jadi tak mengharapkan tip.

Baca Selengkapnya

Jerman Minta Cina Bantu Negara-Negara Miskin yang Terjebak Utang

12 jam lalu

Jerman Minta Cina Bantu Negara-Negara Miskin yang Terjebak Utang

Kanselir Jerman Olaf Scholz meminta Cina memainkan peran lebih besar dalam membantu negara-negara miskin yang terjebak utang.

Baca Selengkapnya

LPEM FEB UI Komentari Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tertinggi Sejak 2015

14 jam lalu

LPEM FEB UI Komentari Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tertinggi Sejak 2015

LPEM FEB UI memaparkan secara keseluruhan pertumbuhan ekonomi masih cenderung stagnan.

Baca Selengkapnya

Rupiah Ditutup Melemah 20 Poin Jadi Rp 16.046 per Dolar AS

23 jam lalu

Rupiah Ditutup Melemah 20 Poin Jadi Rp 16.046 per Dolar AS

Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (dolar AS) yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa melemah 20 poin.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut Impor Produk Elektronik Bikin Defisit hingga Rp 30 Triliun Lebih

1 hari lalu

Jokowi Sebut Impor Produk Elektronik Bikin Defisit hingga Rp 30 Triliun Lebih

Jokowi menyayangkan perangkat teknologi dan alat komunikasi yang digunakan di Tanah Air saat ini masih didominasi oleh barang-barang impor.

Baca Selengkapnya

10 Negara dengan Jumah Penduduk Terbanyak di Dunia

1 hari lalu

10 Negara dengan Jumah Penduduk Terbanyak di Dunia

Dilansir dari World Population by Country, ada 10 negara dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia. Indonesia termasuk ke dalam 5 besar.

Baca Selengkapnya