Menperin: Investasi Sektor Manufaktur Meroket pada Kuartal II 2019

Minggu, 4 Agustus 2019 19:51 WIB

Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto (kiri) berbincang dengan Executive Vice Chairman Hyundai Euisun Chung (kanan) seusai melakukan pertemuan dengan Presiden Joko Widodo di kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis, 25 Juli 2019. ANTARA

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengatakan pemerintah semakin gencar memacu investasi sektor industri karena dinilai mampu memberikan efek berganda dan memperkuat struktur perekonomian nasional. Oleh karena itu, berbagai kebijakan strategis telah diterbitkan guna menciptakan iklim usaha yang kondusif.

“Dari hasil pertemuan kami dengan para investor, mereka melihat Indonesia masih menjadi negara tujuan utama investasi. Indonesia dinilai memiliki peluang pengembangan industri manufaktur melalui pasar yang besar dan ketersediaan tenaga kerja yang kompetitif. Ini potensi bagi kita,” kata Airlangga dalam keterangan tertulis, Ahad, 4 Agustus 2019.

Peningkatan investasi di sektor industri manufaktur, kata dia, terlihat dari capaian penanaman modal dalam negeri atau PMDN dan penanaman modal asing atau PMA pada kuartal II tahun 2019 yang melonjak dibanding kuartal sebelumnya. Sepanjang periode April-Juni tahun ini, menurut Airlangga, sumbangsih sektor manufaktur pada PMDN senilai Rp 22,2 triliun atau di atas perolehan periode sebelumnya yang mencapai Rp 16,1 triliun.

Menurut Airlangga, peningkatan investasi itu menandakan bahwa adanya pertumbuhan industri dan penambahan kapasitas produksi di dalam negeri. “Sejumlah produsen menjadikan Indonesia sebagai basis produksi mereka,” ujarnya.

Hal itu menjadi momentum baik, selain dapat memenuhi kebutuhan pasar domestik, juga didorong untuk mengisi pasar ekspor dan menghasilkan substitusi bahan baku impor. “Tentunya investasi memberikan multiplier effect dalam rangka peningkatan nilai tambah bahan baku dalam negeri, penyerapan tenaga kerja lokal, serta penerimaan devisa dari ekspor dan pajak,” kata dia.

Advertising
Advertising

Adapun tiga sektor penopang untuk PMDN paruh kedua itu, yakni industri makanan yang mengucurkan dananya sebesar Rp 12,3 triliun, kemudian industri kimia dan farmasi Rp 3,6 triliun, serta disusul kelompok industri logam, mesin, elektronik, jam, dan optik Rp 2,2 triliun.

Kontribusi selanjutnya, antara lain industri kayu Rp 667 miliar, industri tekstil Rp 662 miliar, industri kertas dan percetakan Rp 653 miliar, industri karet dan plastik Rp 652 miliar, industri mineral nonlogam Rp 586 miliar, serta industri kendaraan bermotor dan transportasi lain Rp 562 miliar.

Sementara itu, sumbangsih sektor manufaktur untuk PMA di triwulan II-2019, menyentuh hingga US$ 2,5 miliar atau lebih tinggi pada triwulan sebelumnya di angka US$ 1,9 miliar. Tiga sektor yang menopangnya, yaitu kelompok industri logam, mesin, elektronik, jam, dan optik yang berinvestasi lebih dari US$ 1 miliar, kemudian industri kimia dan farmasi US$ 391 juta, serta industri kendaraan bermotor dan transportasi lain US$ 332 juta.

Kontribusi selanjutnya, antara lain industri makanan US$ 323 juta, industri mineral nonlogam US$ 127 juta, industri karet dan plastik USD95 juta, industri tekstil US$83 juta, serta industri kertas dan percetakan US$ 69 juta.

Menperin menegaskan, peningkatan investasi itu menandakan bahwa adanya pertumbuhan industri dan penambahan kapasitas produksi di dalam negeri. “Sejumlah produsen menjadikan Indonesia sebagai basis produksi mereka,” ujarnya.

Hal itu menjadi momentum baik, selain dapat memenuhi kebutuhan pasar domestik, juga didorong untuk mengisi pasar ekspor dan menghasilkan substitusi bahan baku impor. “Tentunya investasi memberikan multiplier effect dalam rangka peningkatan nilai tambah bahan baku dalam negeri, penyerapan tenaga kerja lokal, serta penerimaan devisa dari ekspor dan pajak,” imbuhnya.

Berita terkait

Jelang Singapore International Water Week, Kadin: Masih Banyak Populasi di RI yang Tak Punya Akses Air Bersih

5 jam lalu

Jelang Singapore International Water Week, Kadin: Masih Banyak Populasi di RI yang Tak Punya Akses Air Bersih

Kadin menggelar panel diskusi sebagai rangkaian dari SIWW 2024. Akses terhadap air bersih masih menjadi tantangan sejumlah wilayah di Indonesia.

Baca Selengkapnya

BRI Danareksa dan Succor AM Jalin Kerja Sama, Bidik Kenaikan AUM 50 Persen

6 jam lalu

BRI Danareksa dan Succor AM Jalin Kerja Sama, Bidik Kenaikan AUM 50 Persen

Sucor Aset Management menjalin kerja sama dengan BRI Danareksa Sekuritas untuk distribusi produk investasi reksa dana. Seperti apa targetnya tahun ini

Baca Selengkapnya

CIMB Niaga Gandeng Principal Indonesia, Luncurkan Reksa Dana Syariah Berdenominasi Dolar AS

6 jam lalu

CIMB Niaga Gandeng Principal Indonesia, Luncurkan Reksa Dana Syariah Berdenominasi Dolar AS

Bank CIMB Niaga bekerja sama dengan Principal Indonesia untuk meluncurkan Reksa Dana Syariah Principal Islamic ASEAN Equity Syariah.

Baca Selengkapnya

Eks Menteri Keamanan Panama Menang Pilpres dengan Dukungan Mantan Presiden

13 jam lalu

Eks Menteri Keamanan Panama Menang Pilpres dengan Dukungan Mantan Presiden

Eks menteri keamanan Panama memenangkan pilpres setelah menggantikan mantan presiden Ricardo Martinelli dalam surat suara.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Kemenperin akan Panggil Manajemen Sepatu Bata, Zulhas Sebut Pelaku Usaha Jastip Wajib Ikut Aturan

15 jam lalu

Terpopuler: Kemenperin akan Panggil Manajemen Sepatu Bata, Zulhas Sebut Pelaku Usaha Jastip Wajib Ikut Aturan

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) akan memanggil manajemen PT Sepatu Bata Tbk., imbas penutupan pabrik alas kaki itu di Purwakarta, Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

Luhut Punya Kabar Baru Soal Rencana Investasi Tesla di Indonesia

1 hari lalu

Luhut Punya Kabar Baru Soal Rencana Investasi Tesla di Indonesia

Selain Indonesia, ada negara-negara lain yang membujuk Tesla untuk berinvestasi.

Baca Selengkapnya

Wakil Sri Mulyani Harap Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen Bisa Gaet Investor

1 hari lalu

Wakil Sri Mulyani Harap Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen Bisa Gaet Investor

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara angka pertumbuhan ekonomi kuartal pertama 2024 bisa menjadi basis.

Baca Selengkapnya

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

2 hari lalu

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

Microsoft siap investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, bagaimana dengan rencana investasinya di Indonesia?

Baca Selengkapnya

Kejati Bali Buka Peluang Kembangkan Kasus Pemerasan Bendesa Adat ke Investor Lain

2 hari lalu

Kejati Bali Buka Peluang Kembangkan Kasus Pemerasan Bendesa Adat ke Investor Lain

Kejaksaan Tinggi membuka peluang mengembangkan kasus dugaan pemerasan Bendesa Adat di Bali.

Baca Selengkapnya

LPEM UI: Proyeksi Ekonomi RI Tumbuh 5,15 Persen di Kuartal I 2024

3 hari lalu

LPEM UI: Proyeksi Ekonomi RI Tumbuh 5,15 Persen di Kuartal I 2024

Perayaan bulan suci Ramadan dan hari raya Idul Fitri juga dapat memacu pertumbuhan ekonomi domestik lebih lanjut.

Baca Selengkapnya