DPR Usul Skema Khusus Bayar Peserta BPJS Kesehatan Risiko Tinggi

Kamis, 1 Agustus 2019 02:17 WIB

Nova Riyanti Yusuf, Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa DKI Jakarta memberi pemaparan dalam acara Diskusi Ruang Tengan dengan tema Tragedi Bunuh Diri, Penyebab dan Efek Viral di Media Sosial, di Kantor TEMPO, Jakarta, 28 Juli 2017. TEMPO/Fajar Januarta

TEMPO.CO Jakarta - Anggota Komisi IX Dewan Perwakilan Rakyat, Nova Riyanti usul pemerintah merancang skema khusus untuk membayar jaminan perawatan peserta BPJS Kesehatan yang mengidap penyakit berisiko tinggi atau katastropik. Usulan ini merupakan respons atas kelanjutan dari kasus-kasus sebelumnya yang menimpa peserta BPJS Kesehatan.

Semisal, adanya kebijakan penghapusan sejumlah daftar obat untuk penyakit berbiaya besar. “Skemanya peserta bayar iuran, tapi dari awal (beberapa persen dari uang iuran masyarakat) disisihkan untuk katastropik,” kata Nova di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Rabu petang, 31 Juli 2019.

Menurut Nova, sejumlah negara telah menerapkan pembiayaan jaminan khusus untuk penyakit katastropik. Ia mencontohkan Meksiko. Berdasarkan risetnya, Meksiko mempunyai pos dana abadi khusus bagi masyarakat yang mengidap penyakit berisiko tinggi ini.

Ia mengabsen negara lain seperti Korea Selatan. Nova mengatakan Negeri Gingseng itu telah menambahkan biaya iuran sebesar 5 persen yang akan dialokasikan untuk perawatan penyakit katastropik.

Menurut dia, skema khusus ini penting. Musababnya, orang dengan penyakit berisiko tinggi umumnya mesti dirawat secara insentif dengan pendanaan yang besar. Sejatinya, ujar dia, Indonesia tak mesti menduplikasi skema khusus dari Meksiko dan Korea Selatan dengan sama persis.

“Kita lakukan yang simple-simple saja. Misalnya naikin iuran, salah satu tujuannya untuk itu (penyakit katastropik) misalnya,” tuturnya.

Dia berpendapat, pemerintah bisa menyisihkan 5-10 persen dana dari uang iuran jaminan kesehatan BPJS Kesehatan. Dana itu nantinya dialokasikan khusus bagi pembiayaan penyandang penyakit berisiko tinggi.

FRANCISCA CHRISTY ROSANA

Berita terkait

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

20 jam lalu

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

Presiden Partai Buruh Said Iqbal menyakini partainya masuk ke Senayan pada pemilu 2029 mendatang.

Baca Selengkapnya

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

1 hari lalu

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

KPK melanjutkan penyelidikan kasus dugaan korupsi pengadaan sarana kelengkapan rumah jabatan anggota DPR RI tahun anggaran 2020

Baca Selengkapnya

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

1 hari lalu

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

DPR menyatakan kebijakan Arab Saudi bertolak belakang dengan Undang-Undang tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah.

Baca Selengkapnya

Program JKN Bisa Layani Pengobatan dengan KTP

1 hari lalu

Program JKN Bisa Layani Pengobatan dengan KTP

Salah satu kemudahan yang diberikan saat ini adalah peserta JKN aktif dapat berobat hanya dengan menunjukan Nomor Induk Kependudukan (NIK) yang tertera di Kartu Tanda Penduduk (KTP).

Baca Selengkapnya

Aplikasi Mobile JKN Mudahkan Masyarakat Jalani Pengobatan

1 hari lalu

Aplikasi Mobile JKN Mudahkan Masyarakat Jalani Pengobatan

Kehadiran aplikasi Mobile JKN kemudahan layanan kesehatan bagi peserta JKN

Baca Selengkapnya

Ditolak Partai Gelora untuk Gabung Kubu Prabowo, PKS Tak Masalah Jadi Koalisi atau Oposisi

2 hari lalu

Ditolak Partai Gelora untuk Gabung Kubu Prabowo, PKS Tak Masalah Jadi Koalisi atau Oposisi

Partai Gelora menyebut PKS selalu menyerang Prabowo-Gibran selama kampanye Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Gerindra Klaim Suaranya di Papua Tengah Dirampok

2 hari lalu

Gerindra Klaim Suaranya di Papua Tengah Dirampok

Gerindra menggugat di MK, karena perolehan suaranya di DPR RI dapil Papua Tengah menghilang.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN Bilang Oposisi Tetap Dibutuhkan di Pemerintahan Prabowo-Gibran, Ini Alasannya

2 hari lalu

Peneliti BRIN Bilang Oposisi Tetap Dibutuhkan di Pemerintahan Prabowo-Gibran, Ini Alasannya

PKS belum membuat keputusan resmi akan bergabung dengan pemerintahan Prabowo atau menjadi oposisi.

Baca Selengkapnya

BMTH Harus Beri Manfaat Besar Bagi Masyarakat Bali

5 hari lalu

BMTH Harus Beri Manfaat Besar Bagi Masyarakat Bali

Proyek Bali Maritime Tourism Hub (BMTH) yang sedang dibangun di Pelabuhan Benoa, Bali, harus memberi manfaat yang besar bagi masyarakat Bali.

Baca Selengkapnya

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

6 hari lalu

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

Bawaslu minta jajarannya menyiapkan alat bukti dan kematangan mental menghadapi sidang sengketa Pileg di MK.

Baca Selengkapnya