LPEI Bukukan Laba Rp 43,8 Miliar

Reporter

Antara

Kamis, 1 Agustus 2019 01:15 WIB

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Lembong dan Direktur Eksekutif Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) Sinthya Roesly dalam acara penandatanganan nota kesepahaman di Kantor LPEI, Sudirman, Jakarta Selatan, Senin, 29 Oktober 2018. Tempo/Fajar Pebrianto

TEMPO.CO, Jakarta - Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau Indonesia Eximbank pada periode hingga 30 Juni 2019 membukukan laba sebesar Rp 43,8 miliar, menurun dibandingkan dengan Juni 2018 lalu yaitu Rp 403,34 miliar.

“Kita memang memiliki fokus dalam mendorong pembiayaan ekspor dari pada mengejar keuntungan,” kata Direktur Eksekutif LPEI Sinthya Roesly saat ditemui di Kawasan SCBD, Jakarta, Rabu, 31 Juli 2019.

Ia mengatakan saat ini LPEI sedang melakukan berbagai perbaikan seperti revitalisasi model bisnis, pemantapan pelaksanaan mandat, penguatan internal proses, serta perbaikan kualitas aset.

Ia melanjutkan, LPEI mencatat aset dengan total Rp 118,39 triliun untuk Semester 1 2019 serta penyaluran dana untuk pembiayaan dan piutang sebesar Rp 105,03 triliun.

Pembiayaan ekspor itu diberikan untuk sekitar 1.300 pelaku ekspor dengan produk dan jasa yang disebar ke 160 negara. Hal itu secara tidak langsung juga membantu penyerapan tenaga kerja sebesar 2,42 persen.

“Ya otomatis kemiskinan juga tertekan sekiranya sekitar 0,717 persen karena angka penganggurannya menurun meskipun hanya sedikit,“ ujarnya.

Bahkan, ia menuturkan bahwa LPEI menganggarkan 15,09 persen dari total dana pembiayaan atau sekitar Rp15,89 triliun untuk membantu sektor Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM dan Usaha Menengah Berorientasi Ekspor (UMBE).

“Total dana untuk pembiayaan dan piutang kita Rp105,3 triliun, nah 15,09 persennya untuk UMKM karena kita ingin membantu pemerintah untuk meningkatkan daya saing pelaku ekspor khususnya pada UMKM,” katanya.

Menurutnya, hal tersebut berkaitan dengan pemerintah yang telah menerbitkan PP 43/2019 tentang Kebijakan Dasar Pembiayaan Ekspor Nasional (KD PEN) sehingga LPEI mempunyai tanggung jawab sebagai fasilitator dan agregator untuk kegiatan ekspor.

Sinthya melanjutkan, pada semester 1 ini bisnis untuk penjaminan pada LPEI bernilai Rp 11,72 triliun dan asuransi mencapai Rp 8,46 triliun.

Berbagai dana pembiayaan tersebut dialirkan kepada beberapa sektor perekonomian, seperti 49,03 persen untuk perindustrian, pertanian sebesar 16,04 persen, pertambangan 9,96 persen, konstruksi 7,84 persen, pengangkutan 5,18 persen, dan sektor lainnya yang memiliki jatah 11,95 persen.

“Kita masih membutuhkan berbagai perbaikan agar bisa berperan lebih jauh ke depan bagaimana kita bisa membantu ekspor nasional,” kata Direktur Eksekutif LPEI ini.

ANTARA

Berita terkait

Amnesty International Temukan Pasokan Teknologi Pengawasan dan Spyware Masif ke Indonesia

4 hari lalu

Amnesty International Temukan Pasokan Teknologi Pengawasan dan Spyware Masif ke Indonesia

Amnesty International menyiarkan temuan adanya jaringan ekspor spyware dan pengawasan ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

CIMB Niaga Raih Laba Rp 2,2 triliun pada Kuartal I 2024

5 hari lalu

CIMB Niaga Raih Laba Rp 2,2 triliun pada Kuartal I 2024

PT Bank CIMB Niaga Tbk. (IDX: BNGA) mencatat perolehan laba sebelum pajak konsolidasi (unaudited) sebesar Rp 2,2 triliun pada kuartal I tahun ini.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

5 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Penerimaan Bea Cukai Turun 4,5 Persen

5 hari lalu

Penerimaan Bea Cukai Turun 4,5 Persen

Penerimaan Bea Cukai Januari-Maret turun 4,5 persen dibanding tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Hadapi Boikot karena Gaza, McDonald's Gagal Capai Target Laba Kuartal

5 hari lalu

Hadapi Boikot karena Gaza, McDonald's Gagal Capai Target Laba Kuartal

McDonald's Corporation gagal mencapai perkiraan laba kuartalannya untuk pertama kalinya dalam dua tahun karena boikot Gaza

Baca Selengkapnya

GAPKI Sebut Kinerja Ekspor Sawit Turun, Ini Penyebabnya

5 hari lalu

GAPKI Sebut Kinerja Ekspor Sawit Turun, Ini Penyebabnya

Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia mengatakan kinerja ekspor sawit mengalami penurunan. Ini penyebabnya.

Baca Selengkapnya

Laba Bersih BTN Syariah Meroket 56 Persen menjadi Rp 164,1 Miliar

10 hari lalu

Laba Bersih BTN Syariah Meroket 56 Persen menjadi Rp 164,1 Miliar

BTN Syariah membukukan laba bersih kuartal I 2024 mencapai Rp 164,1 miliar atau tumbuh 56,1 persen secara tahunan.

Baca Selengkapnya

Bank Jago Bukukan Laba Bersih Rp 22 Miliar per Kuartal I 2024

10 hari lalu

Bank Jago Bukukan Laba Bersih Rp 22 Miliar per Kuartal I 2024

Dana pihak ketiga Bank Jago tumbuh 42 persen secara tahunan atau year-on-year (yoy).

Baca Selengkapnya

Mendag Zulkifli Hasan Sebut Neraca Perdagangan Indonesia Surplus US$ 4,47 Miliar, Impor Barang Modal Laptop Anjlok

10 hari lalu

Mendag Zulkifli Hasan Sebut Neraca Perdagangan Indonesia Surplus US$ 4,47 Miliar, Impor Barang Modal Laptop Anjlok

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan klaim neraca perdaganga Indonesia alami surplus, ada beberapa komoditas yang surplus dan ada beberapa yang defisit.

Baca Selengkapnya

Unilever Indonesia Raup Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I-2024

11 hari lalu

Unilever Indonesia Raup Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I-2024

PT Unilever Indonesia Tbk. meraup laba bersih Rp 1,4 triliun pada kuartal pertama tahun 2024 ini.

Baca Selengkapnya