BI: Mata Uang Facebook Libra Belum Tentu Beroperasi di Indonesia

Selasa, 30 Juli 2019 10:36 WIB

Mata uang digital Libra diumumkan Facebook. Kredit: Techcrunch

TEMPO.CO, Jakarta - Bank Indonesia atau BI menyatakan hingga sejauh ini mata uang digital Libra milik Facebook yang akan diluncurkan pada 2020 belum tentu beroperasi di Indonesia. Saat ini, Facebook masih berkonsultasi ke banyak pihak termasuk otoritas berbagai negara di dunia mengenai mata uang digital ini.

"Sejauh ini mereka belum bisa pastikan, apakah Libra akan beroperasi di Indonesia atau tidak. Tapi mereka mengatakan bahwa kalaupun iya, mereka akan datang ke BI," kata Direktur Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran BI Erwin Haryono di Hotel Ritz-Carlton, Jakarta, Senin 29 Juli 2019.

Adapun pernyataan itu diterima langsung oleh BI dari pihak Facebook. Sebelumnya, BI dan perwakilan Facebook telah menggelar pertemuan sebanyak dua kali. Pertemuan itu, dilaksanakan karena BI ingin meminta penjelasan sekaligus ingin menjajaki terkait mata uang digital Libra.

Dua perwakilan Facebook yang bertemu BI tersebut berasal dari Singapura dan juga didatangkan langsung dari Amerika Serikat. Adapun pertemuan yang sempat digelar 2-3 minggu kemarin itu mendatangkan narasumber langsung dari pejabat setingkat eksekutif dengan wilayah kerja area global dan Asia Tenggara.

Erwin mengatakan, Facebook belum bisa banyak berbicara terkait rencana di Indonesia karena Libra sampai saat ini masih berada dalam tahap awal. Belum lagi, white papers atau kertas putih Libra yang berisi seluk beluknya baru keluar pada Juni 2019. Dengan keluarnya kertas putih itu, Facebook berharap bisa banyak mendapat masukan.

Menurut Erwin, dalam dua pertemuan sebelumnya, Facbook banyak menjelaskan mengenai progres pembuatan mata uang Libra, teknologi yang digunakan hingga model bisnis. Facebook juga memberikan penjelasan mengenai apa yang membedakan Libra dengan mata uang lain.

"Bedanya kalau cryptocurrency awal seperti bitcoin, menciptakan uang dari out of nothing, seperti menambang, kalau Libra menciptakan uang dari 100 persen backup, itu dalam terminologi mereka itu disebut stable coin," kata Erwin.

Lebih lanjut, model uang yang diciptakan oleh Libra sejauh ini mirip dalam skema e-money. Artinya, uang yang dihasilkan bukan mereka membuat sendiri tetapi berasal dari uang pelanggan yang ditransfer ke akun mereka. Hanya saja bentuk uang digital ini berbentuk koin yang terenkripsi di dalam komputer.

Selain itu, dari sisi teknologi yang digunakan, Facebook akan memanfaatkan teknologi blockchain dalam pengembangan Libra. Hanya saja, teknologi blockchain yang diberinama Libra Blockchain akan dimodifikasi supaya lebih mangkus dan sangkil.

DIAS PRASONGKO

Berita terkait

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

5 jam lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

1 hari lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

2 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

3 hari lalu

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

Zulhas percaya BI sebagai otoritas yang memiliki kewenangan akan mengatur kebijakan nilai tukar rupiah dengan baik di tengah gejolak geopolitik.

Baca Selengkapnya

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

3 hari lalu

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 32 poin ke level Rp 16.187 per dolar AS dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

3 hari lalu

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

BI menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen berdasarkan hasil rapat dewan Gubernur BI yang diumumkan pada Rabu, 24 April 2024.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

3 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

Uang Beredar di Indonesia Mencapai Rp 8.888,4 Triliun per Maret 2024

3 hari lalu

Uang Beredar di Indonesia Mencapai Rp 8.888,4 Triliun per Maret 2024

BI mengungkapkan uang beredar dalam arti luas pada Maret 2024 tumbuh 7,2 persen yoy hingga mencapai Rp 8.888,4 triliun.

Baca Selengkapnya

Alipay Beroperasi di Indonesia? BI: Belum Ada Pengajuan Formal

3 hari lalu

Alipay Beroperasi di Indonesia? BI: Belum Ada Pengajuan Formal

Para pemohon termasuk perwakilan Ant Group sebagai pemilik aplikasi pembayaran Alipay bisa datang ke kantor BI untuk meminta pre-consultative meeting.

Baca Selengkapnya

Rupiah Diprediksi Stabil, Pasar Respons Positif Kenaikan BI Rate

3 hari lalu

Rupiah Diprediksi Stabil, Pasar Respons Positif Kenaikan BI Rate

Rupiah bergerak stabil seiring pasar respons positif kenaikan BI Rate.

Baca Selengkapnya