Bahas Uang Libra, Bank Indonesia Sudah 2 Kali Bertemu Facebook

Reporter

Dias Prasongko

Editor

Rahma Tri

Selasa, 30 Juli 2019 09:47 WIB

Logo Facebook

TEMPO.CO, Jakarta - Bank Indonesia atau BI mengungkapkan telah melakukan pertemuan dengan sejumlah perwakilan dari perusahaan Facebook dalam kurun waktu sebulan terakhir. Pertemuan dengan perwakilan Facebook itu berkaitan dengan rencana perusahaan itu untuk menerbitkan mata uang digital Libra pada 2020.

Direktur Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran BI Erwin Haryono mengatakan pertemuan dengan perwakilan Facebook sempat digelar dua kali. Dua pertemuan khusus digelar karena pertemuan pertama BI merasa belum puas atas penjelasan perwkilan Facebook mengenai Libra.

"Kami pernah panggil mereka ke BI, dari perwakilan Facebook Singapura langsung yang pertama. Tapi kami enggak puas terus minta bertemu lagi dan kemudian didatangkan langsung dari Amerika Serikat," kata Erwin ditemui usia menjadi pembicara seminar dalam acara Global Blockchain Investment Summit (GBIS) 2019 di Hotel Ritz Charlton, Jakarta, Senin 29 Juli 2019.

Erwin menjelaskan, pertemuan tersebut terjadi pada 2-3 minggu sebelumnya. Meski enggan menjelaskan siapa perwakilan Facebook yang datang, dia mengatakan perwakilan itu memiliki jabatan setingkat eksekutif dengan wilayah kerja area global dan Asia Tenggara.

Dalam dua pertemuan itu, tutur Erwin, Facebook banyak menjelaskan mengenai progress pembuatan mata uang Libra, teknologi yang digunakan, model bisnis hingga apa yang membedakan Libra dengan mata uang lain. Kendati begitu, proyek Libra oleh Facebook saat ini baru memasuki tahap awal.

Advertising
Advertising

Apalagi, white paper atau kertas putih yang menjelaskan tujuan dan seluk beluk Libra baru keluar pada beberapa bulan lalu. "Hanya saja sejauh ini mereka belum bisa pastikan, apakah mereka beroperasi di Indonesia atau tidak. Tapi mereka mengatakan bahwa kalaupun iya, mereka akan datang ke BI," kata Erwin.

Menurut Erwin, saat ini, pihak Facebook masih berkonsultasi dengan sejumlah otoritas negara di dunia termasuk negara besar dan beberapa lembaga finansial serta lembaga pemeringkat kredit.

DIAS PRASONGKO

Berita terkait

Cadangan Devisa RI Akhir April 2024 Anjlok Menjadi USD 136,2 Miliar

2 jam lalu

Cadangan Devisa RI Akhir April 2024 Anjlok Menjadi USD 136,2 Miliar

Posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 6,1 bulan impor atau 6,0 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah.

Baca Selengkapnya

Begini Cara Menghapus Akun Facebook yang Lupa Password

2 jam lalu

Begini Cara Menghapus Akun Facebook yang Lupa Password

Akun Facebook sering kali dilupakan karena pengguna beralih ke media lainnya. Berikut cara menghapus akun Facebook yang lupa password.

Baca Selengkapnya

Begini Cara Menonaktifkan Sementara Akun Facebook

4 jam lalu

Begini Cara Menonaktifkan Sementara Akun Facebook

Menonaktifkan akun Facebook sementara bisa dijadukan opsi jika ingin beristirahat dari media sosial. Berikut caranya.

Baca Selengkapnya

Begini Cara Menghapus Semua Postingan di Facebook

7 jam lalu

Begini Cara Menghapus Semua Postingan di Facebook

Menghapus semua postingan di Facebook mungkin menjadi opsi bagi beberapa orang yang ingin membersihkan akun. Begini caranya.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

4 hari lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

4 hari lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

5 hari lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

7 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

8 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

8 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya