Wawancara Ignasius Jonan Soal Rencana Jika Tak Lagi Jadi Menteri

Reporter

Tempo.co

Senin, 29 Juli 2019 07:15 WIB

Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) Blok III 450 Megawatt yang diresmikan Menteri ESDM Ignasius Jonan di Kecamatan Grati, Kabupaten Pasuruan Jawa Timur, Jumat, 26 Juli 2019. TEMPO/Kodrat Setiawan

Enggak ada keinginan untuk dikasih sepenuhnya ke Pertamina?
Begini loh. Kami udah katakan. Pertamina boleh aja, kalau dia ngajukan dia mau ambil semua, kelola semua, silakan. Tapi kalau mau tetap, mau mempertahankan bertiga dengan Conoco dan Repsol, silakan. Ternyata Pertamina kan jumlahnya 30. Ya patungan itu. Jadinya Conoco 46, Repsol 24, Pertamina 30. Kalau dikasihkan itu kalimatnya apa ya. Saya kok enggak ngerti ya. Kalau dia memang maunya bertiga supaya bagi-bagi investasinya, ya sudah.

Kalau secara keuangan apakah Pertamina mampu?
Enggak tahu itu harus tanya ke Menteri BUMN. Buat kami begini, kalau minta 30, terus saya paksa minta 100 nanti kalau enggak jalan bagaimana? Kan penerimaan negaranya juga kurang. Wong ini kita bagi hasil dengan negara. Kan gitu. Jadi pikiran yang oo dikasihkan Pertamina. Bisa aja Pertamina bilang, 'Pak kalau penugasan ya kami enggak bisa nolak.' Saya enggak mau penugasan. Wong ini bisnis kok. Kalau penugasan nanti you enggak jalan you nyalahin saya, 'Loh saya kan cuma ditugaskan.' Pertamina minta 30, ya sudah.

Ke depannya apa PR menteri ESDM selanjutnya yang menurut Bapak paling urgent.
Ini sebenarnya saya harus bisa jawab. Tapi saya milih untuk tidak jawab. Karena nanti tentunya Bapak Presiden kalau nanti menunjuk orang lain sebagai penerus saya, Bapak Presiden yang ngasih tugas.

Kalau Bapak secara pribadi sudah lepas dari jabatan kan bisa ngasih saran.
Ya kalau diminta. Ya nanti, tunggu. Kalau itu lebih baik Presiden yang ngasih tugas saja.
Tantangan yang besar adalah bukan mengurangi konsumsi BBM. Itu enggak bisa dilakukan. Yang bisa itu produksinya meningkat. Produksi meningkat, itu ya eksplorasinya harus sekarang. Wong itu 10-20 tahun enggak ada eksplorasi besar kok. Kecuali Blok Cepu Banyu Urip. Itu aja. Mesti eksplorasi terus. Hasilnya nanti 5-10 tahun lagi, enggak bisa langsung.

Bapak Presiden bilang, 'Bisa enggak kita beli sumur yang sudah beroperasi di luar negeri?' Nah ini saya cari pak. Mungkin saya akan coba cari. Tapi sekarang tugasnya, bukan nanti.

Sudah jalan?
Loh baru diperintah kemarin kok.

Berita terkait

Jokowi Ajak Pemimpin Dunia Perkuat Pasokan Air untuk Petani

6 jam lalu

Jokowi Ajak Pemimpin Dunia Perkuat Pasokan Air untuk Petani

Prediksi menyebut pada 2050 sebanyak 500 juta petani kecil sebagai penyumbang 80 persen pangan dunia diprediksi akan mengalami kekeringan.

Baca Selengkapnya

Kedutaan Besar Iran Sebut Presiden Iran Ebrahim Raisi Wafat 3 Hari Sebelum ke Indonesia

7 jam lalu

Kedutaan Besar Iran Sebut Presiden Iran Ebrahim Raisi Wafat 3 Hari Sebelum ke Indonesia

Kedutaan Besar Iran menyebut Presiden Iran Ebrahim Raisi wafat 3 hari sebelum kunjungan yang direncanakan ke Indonesia pada 23-24 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Koalisi Antikorupsi Desak Jokowi Bentuk Pansel KPK yang Minim Konflik Kepentingan

8 jam lalu

Koalisi Antikorupsi Desak Jokowi Bentuk Pansel KPK yang Minim Konflik Kepentingan

Pembentukan Pansel KPK yang objektif dianggap akan mempertaruhkan keberhasilan kinerja Pimpinan dan Dewas KPK pada masa mendatang.

Baca Selengkapnya

Anggaran Program Lansia dan Disabilitas Era Jokowi Ditangguhkan untuk Beri Ruang Program Prabowo

9 jam lalu

Anggaran Program Lansia dan Disabilitas Era Jokowi Ditangguhkan untuk Beri Ruang Program Prabowo

Kedua program Jokowi itu adalah program permakanan untuk lansia dan penyandang disabilitas. Anggaran yang ditangguhkan Rp 1,2 triliun.

Baca Selengkapnya

Respons Pimpinan Dunia Terhadap Tragedi Tewasnya Presiden Iran Ebrahim Raisi

9 jam lalu

Respons Pimpinan Dunia Terhadap Tragedi Tewasnya Presiden Iran Ebrahim Raisi

Presiden Iran Ebrahim Raisi meninggal dalam kecelakaan helikopter yang ditumpanginya pada Ahad, 19 Mei 2024. Ini respons sejumlah pemimpin dunia.

Baca Selengkapnya

Nasib Prabowo Subianto Setelah Soeharto Lengser, Surat DKP Hentikan Karier Militernya

10 jam lalu

Nasib Prabowo Subianto Setelah Soeharto Lengser, Surat DKP Hentikan Karier Militernya

Soeharto lengser pada Kamis, 21 Mei 1998 berpengaruh besar terhadap karier militer menantunya dulu, Prabowo yang kini presiden terpilih Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Masuk Dalam Bursa Bakal Calon Pansel KPK, Bayu Dwi: Serahkan kepada Presiden

10 jam lalu

Masuk Dalam Bursa Bakal Calon Pansel KPK, Bayu Dwi: Serahkan kepada Presiden

Bayu tak menampik namanya masuk dalam daftar calon pansel KPK.

Baca Selengkapnya

Luhut Sebut Ada Dua Investasi Potensial di Indonesia yang Ditawarkan ke Elon Musk

12 jam lalu

Luhut Sebut Ada Dua Investasi Potensial di Indonesia yang Ditawarkan ke Elon Musk

Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan menyebutkan ada dua investasi potensial yang ditawarkan kepada Elon Musk di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Penjelasan Istana soal Viral Jokowi Diminta Tolong Ambil Foto oleh Delegasi World Water Forum

13 jam lalu

Penjelasan Istana soal Viral Jokowi Diminta Tolong Ambil Foto oleh Delegasi World Water Forum

Presiden Jokowi dimintai seorang perempuan dari delegasi Prancis untuk mengambil potretnya di depan mangrove.

Baca Selengkapnya

Jokowi Minta Jurnalis Tanya PDIP Soal Alasan Dirinya Tak Diundang ke Rakernas

14 jam lalu

Jokowi Minta Jurnalis Tanya PDIP Soal Alasan Dirinya Tak Diundang ke Rakernas

Presiden Jokowi tidak mau banyak berkomentar mengenai keputusan PDIP tidak mengundangnya rakernas partai akhir pekan ini.

Baca Selengkapnya