KLHK: 32 Persen Sampah di Indonesia Belum Terkelola

Minggu, 28 Juli 2019 13:26 WIB

Ilustrasi Selamatkan Dunia dari Sampah Plastik. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah dan B3 Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Rosa Vivien Ratnawati mengatakan diperlukan gerakan-gerakan untuk membantu pengelolaan sampah supaya tidak terbuang secara ilegal.

Dia mencatat, saat ini 32 persen sampah di Indonesia masih belum terkelola. "TPA (tempat pembuangan akhir) kita 55 persen masih open bumping (dikumpulkan secara terbuka), artinya masih terbuka. Sedangkan 32 persen sampah di Indonesia belum terkelola, masih ilegal terbuang," kata Vivien di Kompleks Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Ahad, 28 Juli 2019.

Hal itu dia katakan saat Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, Kementerian Komunikasi dan Informatika, dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, meluncurkan gerakan satu juta tumbler.

Dia mengatakan acara kampanye penggunaan tumbler sangat bagus. "Kita tidak melarang orang untuk minum dari botol plastik, asalkan botol plastik terkelola dengan baik. Kan botol plastik bisa dipakai lagi," ujarnya.

Namun, dia melihat masyarakat Indonesia sangat banyak, karena itu harus pararel dalam menangani sampah plastik. Dia mengatakan saat ini ada gerakan kampanye pengurangan, tapi ada juga sedang membangun sistem pengelolaan sampah plastik.

Advertising
Advertising

Salah satunya, kata dia, dengan mendirikan bank-bank sampah. Vivien melihat, bank memiliki koneksi langsung dengan pabrik daur ulang.

"Sehingga kita kurangi sampah plastiknya, tapi juga kalau memang harus minum dengan botol plastik mineral, itu harus diatur pengelolaannya agar tidak dibuang ke TPA," kata Vivien.

Dia juga mengatakan sampah di Indonesia sudah luar biasa banyak, yaitu 65,8 juta ton per tahun

Kemudian, kata dia, sampah plastiknya sekitar 7,2 juta ton per tahun. "Dan Indonesia sekarang punya gerakan yang namanya pengurangan sampah. Jadi kita mau ya kurangi sampah ya? Bapak ibu adik-adik sekalian, sekarang udah dibagikan tumbler," ujar Vivien.

Dia mengatakan pemakaian tumbler paling tidak bisa mengurangi satu hari tidak membuang botol plastik. Menurut dia, rata-rata per orang membuang sampah plastik 0,7 kg per hari. "Jadi kalau sekarang kita mengurangi penggunaan botol plastik, itu luar biasa. kita kurangi pakai sedotan plastik juga," kata dia.

Dia juga mengatakan sedotan plastik di Indonesia itu satu hari bisa mencapai 93 juga sedotan. "Kalau kita jajarkan sedotan itu panjangnya dari Jakarta sampai Mexico, itu satu hari lho," kata dia.

Berita terkait

Pemda Sumbawa Bangun 3 TPA dan 11 TPS Terpadu

4 hari lalu

Pemda Sumbawa Bangun 3 TPA dan 11 TPS Terpadu

Pemerintah Kabupaten Sumbawa, membangun 3 Tempat Pembuangan Akhir (TPA) dan 11 Tempat Pengolahan Sampah (TPS) Terpadu, sebagai upaya untuk meningkatkan pengelolaan sampah.

Baca Selengkapnya

Kandungan Plastik dalam Makanan dan Minuman: Dampak Kesehatan dan Cara Kurangi Konsumsi Mikroplastik

5 hari lalu

Kandungan Plastik dalam Makanan dan Minuman: Dampak Kesehatan dan Cara Kurangi Konsumsi Mikroplastik

Penelitian menunjukkan bahwa hampir semua makanan kita mengandung mikroplastik, dalam bentuk apa saja? Apa bahaya bagi kesehatan?

Baca Selengkapnya

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

6 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Profesor Riset Termuda BRIN Dikukuhkan, Angkat Isu Sampah Indonesia yang Cemari Laut Afrika

6 hari lalu

Profesor Riset Termuda BRIN Dikukuhkan, Angkat Isu Sampah Indonesia yang Cemari Laut Afrika

Reza dikukuhkan sebagai profesor riset berkat penelitian yang dilakukannya pada aspek urgensi pengelolaan plastik.

Baca Selengkapnya

Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

6 hari lalu

Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

Kementerian Perindustrian atau Kemenperin menyatakan impor untuk komoditas bahan baku plastik kini tidak memerlukan pertimbangan teknis lagi.

Baca Selengkapnya

Depo Sampah Tutup, Warga Yogyakarta Berebut Buang Sampah ke Bak Truk yang Melintas

6 hari lalu

Depo Sampah Tutup, Warga Yogyakarta Berebut Buang Sampah ke Bak Truk yang Melintas

Pascalibur Lebaran, sejumlah depo sampah di Kota Yogyakarta memang belum dibuka. Tumpukan sampah masih tampak menggunung.

Baca Selengkapnya

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

7 hari lalu

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang

Baca Selengkapnya

Tersangka Kasus Perdagangan Satwa Dilindungi di Makassar Segera Jalani Persidangan

7 hari lalu

Tersangka Kasus Perdagangan Satwa Dilindungi di Makassar Segera Jalani Persidangan

Saat ini kejahatan perdagangan satwa dilindungi kerap dilakukan melalui media online.

Baca Selengkapnya

Masukkan Sektor Laut Dalam Second NDC, KLHK: Ekosistem Pesisir Menyerap Karbon

7 hari lalu

Masukkan Sektor Laut Dalam Second NDC, KLHK: Ekosistem Pesisir Menyerap Karbon

KLHK memasukkan sektor kelautan ke dalam dokumen Second NDC Indonesia. Potensi mangrove dan padang lamun ditonjolkan.

Baca Selengkapnya

Pertamina Geothermal Energy Dorong Program Pengelolaan Sampah

8 hari lalu

Pertamina Geothermal Energy Dorong Program Pengelolaan Sampah

PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) melakukan berbagai inisiatif untuk menjaga lingkungan.

Baca Selengkapnya