Tumbuh 7,67 Persen, Bank Jatim Cetak Laba Rp 816,42 Miliar

Reporter

Eko Wahyudi

Editor

Rahma Tri

Rabu, 24 Juli 2019 16:00 WIB

Bank Jatim. bankjatim.co.id

TEMPO.CO, Jakarta - PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk atau Bank Jatim mencatatkan laba bersih Rp 816,42 miliar sepanjang semester I 2019 ini. Nilai laba itu tumbuh 7,67 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Direktur Keuangan Bank Jatim, Ferdian Timur Satyagraha menilai pertumbuhan ini cukup baik. "Kinerja keuangan Bank Jatim semester I 2019 menunjukkan performa yang bagus dan tumbuh bila dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya," kata Ferdian saat paparan kinerja semester satu Bank Jatim di Jakarta Pusat, Rabu, 24 Juli 2019.

Lonjakan laba Bank Jatim ini juga diikuti dengan meningkatnya penyaluran kredit. Menurut Ferdian, selama periode Januari-Juni2019, Bank Jatim telah menyalurkan kredit sebesar Rp34,77 triliun. Angka ini tumbuh 8,25 persen dibandingkan penyaluran kredit semester I 2018 yang sebesar Rp32,19 triliun. “Kredit di sektor konsumsi menjadi penyumbang tertinggi yaitu sebesar Rp21,37 triliun atau tumbuh 4,33 persen,” ungkap dia.

Peningkatan penyaluran kredit dan pembiayaan Bank Jatim ini seiring dengan perbaikan kualitas kreditnya. Rasio kredit bermasalah (NPL) Perseroan secara gross berhasil diturunkan dari 4,79 persen pada semester I 2018, menjadi 3,16 persen pada periode yang sama tahun 2019.

Adapun Dana Pihak Ketiga (DPK) yang berhasil dihimpun mencapai Rp57,93 triliun. Jumlah ini meningkat 17 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2018 yang sebesar Rp49,52 triliun.

"Pencapaian DPK tersebut diperkuat dengan dana murah atau Current Account Saving Account (CASA) rasio BJTM sebesar 69,62 persen. Selama lebih dari 15 tahun CASA rasio berada di atas 65 persen yang menunjukkan efektifitas BJTM dalam mengelola dana murah." jelas Ferdian.

Ferdian optimistis, capaian target Bank Jatim tahun ini akan tercapai 100 persen. "Untuk laba kami perkirakan akan naik 7,5 persen dan CAR (Capital Adequacy Ratio) di kisaran 22 persen,” katanya.

EKO WAHYUDI

Berita terkait

Pemerintah Dorong Lembaga Keuangan Prioritaskan Kredit untuk Difabel

4 hari lalu

Pemerintah Dorong Lembaga Keuangan Prioritaskan Kredit untuk Difabel

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian mendorong lembaga keuangan penyalur Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk memprioritaskan kalangan difabel.

Baca Selengkapnya

Chandra Asri Raih Pendapatan Bersih US$ 472 Juta

4 hari lalu

Chandra Asri Raih Pendapatan Bersih US$ 472 Juta

PT Chandra Asri Pacific Tbk. (Chandra Asri Group) meraih pendapatan bersih US$ 472 juta per kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

OCBC NISP Cetak Laba Bersih Rp 1,17 Triliun di kuartal I 2024

5 hari lalu

OCBC NISP Cetak Laba Bersih Rp 1,17 Triliun di kuartal I 2024

PT Bank OCBC NISP Tbk. mencetak laba bersih yang naik 13 persen secara tahunan (year on year/YoY) menjadi sebesar Rp 1,17 triliun pada kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

CIMB Niaga Raih Laba Rp 2,2 triliun pada Kuartal I 2024

5 hari lalu

CIMB Niaga Raih Laba Rp 2,2 triliun pada Kuartal I 2024

PT Bank CIMB Niaga Tbk. (IDX: BNGA) mencatat perolehan laba sebelum pajak konsolidasi (unaudited) sebesar Rp 2,2 triliun pada kuartal I tahun ini.

Baca Selengkapnya

Hadapi Boikot karena Gaza, McDonald's Gagal Capai Target Laba Kuartal

5 hari lalu

Hadapi Boikot karena Gaza, McDonald's Gagal Capai Target Laba Kuartal

McDonald's Corporation gagal mencapai perkiraan laba kuartalannya untuk pertama kalinya dalam dua tahun karena boikot Gaza

Baca Selengkapnya

Realisasi Kredit Bank Mandiri Kuartal I 2024 Tembus Rp 1.435 Triliun

5 hari lalu

Realisasi Kredit Bank Mandiri Kuartal I 2024 Tembus Rp 1.435 Triliun

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. telah menyalurkan kredit konsolidasi sebesar Rp 1.435 triliun pada kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

6 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BNI Telah Salurkan Kredit hingga Rp 695,16 Triliun per Kuartal I 2024

6 hari lalu

BNI Telah Salurkan Kredit hingga Rp 695,16 Triliun per Kuartal I 2024

Tiga bulan pertama 2024, kredit BNI utamanya terdistribusi ke segmen kredit korporasi swasta.

Baca Selengkapnya

Hilirisasi Banyak Dimodali Asing, Bahlil Sentil Perbankan

7 hari lalu

Hilirisasi Banyak Dimodali Asing, Bahlil Sentil Perbankan

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia buka suara soal dominasi penanaman modal asing (PMA) atau investasi asing ke sektor hilirisasi di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

7 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya