Genjot Bauran Energi Terbarukan, Pemerintah Kumpulkan BUMN

Rabu, 24 Juli 2019 13:18 WIB

Deputi Bidang Usaha Pertambangan, Industri Strategis, dan Media Kementerian BUMN Fajar Harry Sampurno ditemui awak media dalam acara komitmen bersama perusahaan BUMN untuk mendukng bauran energi terbarukan di Hotel Pullman, Rabu 24 Juli 2019. Tempo/Dias Prasongko

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Badan Usaha Milik Negara atau BUMN mengumpulkan sejumlah perusahaan pelat merah di Hotel Pullman Thamrin, Jakarta Pusat pada hari ini. Sejumlah perusahaan pelat merah tersebut dikumpulkan untuk mendorong komitmen bersama pemerintah dalam melakukan percepatan bauran energi terbarukan pada 2025.

"Kami berkomitmen untuk membantu Kementerian ESDM dalam hal ini Direktorat Jenderal EBTKE, untuk meningkatkan bauran energi terbarukan. Salah satunya adalah terkait tenaga surya," kata Deputi Bidang Usaha Pertambangan, Industri Strategis, dan Media Kementerian BUMN Fajar Harry Sampurno di Hotel Pullman, Rabu, 24 Juli 2019.

Dalam paparannya, Fajar mengatakan kegiatan tersebut merupakan bagian dari rencana sinergi dan kolaborasi antar perusahaan BUMN. Apalagi, selama ini energi listrik telah mengalami surplus namun masih banyak menggunakan energi fosil atau belum terbarukan.

Dalam kegiatan ini sejumlah perusahaan BUMN yang hadir seperti PT PLN, PT Pertamina, PT Perkebunan Nusantara, PT LEN Industri, PT Pembangunan Perumahan, PT Angkasa Pura II hingga PT Bukit Asam. Selain melakukan focus group discussion dalam acara ini perusahaan BUMN juga menandatangani komitmen bersama untuk ikut meningkatkan bauran energi pada 2025.

Lebih lanjut, komitmen ini merupakan tindak lanjut atas rapat bersama di Kementerian BUMN, yang memutuskan untuk membentuk Pokja Bidang EBT yang bertugas untuk menyusun Roadmap Pengembangan EBT. Selain itu untuk membangun komitmen bersama, khususnya Kementerian BUMN dan Kementerian ESDM, dalam penggunaan energi surya dan menciptakan iklim pendukung yang dapat mendorong penggunaan energi surya secara nasional.

Pemerintah sebelumnya mematok target 23 persen atau 49,2 Giga Watt bauran energi terbarukan pada 2025 sesuai dengan Perpres No.79 Tahun 2014. Dalam target bauran itu, energi surya diharapkan bisa memberikan kontribusi sebesar 6,5 Giga Watt. Selanjutnya, sebanyak 22 persen akan banyak dipenuhi oleh gas dan sisanya paling besar akan dipenuhi dari energi batu bara.

Direktur Utama PT Len Industri, Zakky Gamal Yasin mengatakan mendukung komitmen bersama ini lewat penyediaan produk bernama LenSOLAR. LenSOLAR merupakan Sistem Rooftop PV (Photovoltaics) yang dipasang di atap untuk memenuh kebutuhan listrik di rumah mauupun perkantoran. LenSOLAR sudah teruji dan hingga kini sudah dipasang di beberapa gedung milik perusahaan BUMN.

“Sudah saatnya seluruh stakeholder energi baru terbarukan duduk bersama merumuskan, menetapkan dan memantau seluruh kebijakan, regulasi, infrastruktur dan program yang dapat mempercepat penggunaan energi surya," kata Zakky.

Berita terkait

Erick Thohir Integrasikan Sektor Pupuk dan Pangan dalam Cetak Biru BUMN

13 jam lalu

Erick Thohir Integrasikan Sektor Pupuk dan Pangan dalam Cetak Biru BUMN

Menteri BUMN, Erick Thohir menyiapkan rancangan cetak biru BUMN hingga 2034 Mencakup rencana integrasi sektor pupuk dan pangan

Baca Selengkapnya

Kementerian BUMN Lakukan Perbaikan Keuangan di PT Indofarma Tbk

14 jam lalu

Kementerian BUMN Lakukan Perbaikan Keuangan di PT Indofarma Tbk

Kementerian BUMN melakukan rasionalisasi dan perbaikan terhadap keuangan PT Indofarma Tbk untuk meningkatkan kinerja perusahaan

Baca Selengkapnya

Massa Aksi Desak Bank Setop Beri Pendanaan Buat Energi Kotor Seperti Batu Bara, Mengapa?

23 jam lalu

Massa Aksi Desak Bank Setop Beri Pendanaan Buat Energi Kotor Seperti Batu Bara, Mengapa?

Energi kotor biasanya dihasilkan dari pengeboran, penambangan, dan pembakaran bahan bakar fosil seeperti batu bara.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Penjelasan Bulog atas Harga Beras Mahal, Viral Tas Hermes hingga Kekayaan Dirjen Bea Cukai

1 hari lalu

Terpopuler Bisnis: Penjelasan Bulog atas Harga Beras Mahal, Viral Tas Hermes hingga Kekayaan Dirjen Bea Cukai

Penjelasan Bulog atas harga beras yang tetap mahal saat harga gabah terpuruk.

Baca Selengkapnya

Swasembada Gula dan Bioetanol, Kementerian BUMN Gabungkan Danareksa-Perhutani

6 hari lalu

Swasembada Gula dan Bioetanol, Kementerian BUMN Gabungkan Danareksa-Perhutani

Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara atau BUMN Kartika Wirjoatmodjo menjelaskan keterlibatan Kementerian BUMN dalam proyek percepatan swasembada gula dan bioetanol.

Baca Selengkapnya

BNI Telah Salurkan Kredit hingga Rp 695,16 Triliun per Kuartal I 2024

6 hari lalu

BNI Telah Salurkan Kredit hingga Rp 695,16 Triliun per Kuartal I 2024

Tiga bulan pertama 2024, kredit BNI utamanya terdistribusi ke segmen kredit korporasi swasta.

Baca Selengkapnya

Konflik Iran-Israel, Aria Bima Tegaskan Peran Penting BUMN untuk Penguatan Ekspor

7 hari lalu

Konflik Iran-Israel, Aria Bima Tegaskan Peran Penting BUMN untuk Penguatan Ekspor

Pemerintah harus cermat menerapkan strategi, salah satunya melalui diplomasi perdagangan

Baca Selengkapnya

PHE Menjamin Kesetaraan Perempuan dalam Menjaga Ketahanan Energi

8 hari lalu

PHE Menjamin Kesetaraan Perempuan dalam Menjaga Ketahanan Energi

Berdasarkan data yang ada, PHE sebagai Subholding Upstream memiliki jumlah Pekerja perempuan sebanyak 1.749 orang dengan persentase rata-rata pekerja perempuan yang menjabat di tataran manajerial adalah sebesar 13 persen.

Baca Selengkapnya

Waka BIN Apresiasi Generasi Muda Hindu dalam Acara Dharma Santi Nasional

11 hari lalu

Waka BIN Apresiasi Generasi Muda Hindu dalam Acara Dharma Santi Nasional

Wakil Ketua Badan Itelijen Negara (BIN) I Nyoman Cantiasa mengapresiasi acara puncak Dharma Santi Nasional Hari Suci Nyepi Saka 1946.

Baca Selengkapnya

Terkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai

11 hari lalu

Terkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai

Anggota Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Sigit Sosiantomo mengatakan penetapan tarif tiket pesawat harus memperhatikan daya beli masyarakat.

Baca Selengkapnya