Produksi Garam Bakal Bertambah, Luhut Usul Jokowi Kurangi Impor

Rabu, 24 Juli 2019 11:11 WIB

Presiden Joko Widodo atau Jokowi (kanan), didampingi Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan (kiri), berjalan menuju ruangan pembukaan Our Ocean Conference di Nusa Dua, Bali, Senin, 29 Oktober 2018. ANTARA/MediaOOC2018/Prasetia Fauzani

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan menyarankan Presiden Joko Widodo atau Jokowi untuk mengurangi secara bertahap impor garam. Pasalnya, ia memperhitungkan Indonesia segera bisa memproduksi garam industri sendiri dalam dua tahun ke depan.

Optimisme Luhut didukung rampungnya persoalan lahan tambak garam seluas 3.720 hektare di Kupang, Nusa Tenggara Timur. "Itu produksi garam kita bisa bertambah 800-an ribu ton pada 2021. Jadi sebenarnya kita ndak usah lagi impor-impor," ujar dia dilansir siaran pers di laman Sekretariat Kabinet, setkab.go.id, Selasa, 23 Juli 2019.

Luhut pun mengomentari ihwal kebutuhan garam industri dari produsen makanan dan minuman. Ia mengaku memahami adanya kebutuhan tersebut. Namun, ia juga yakin bahwa para pelaku industri sudah memiliki stok garam dalam jumlah yang cukup saat ini. “Ya kalau sudah ada ngapain impor-impor. Sekarang yang bikin current deficitkita itu kan anu, terlalu banyak impor, kita enggak produksi,” tutur Luhut.

Sebelumnya, Lahan 3.720 hektare milik PT Panggung Guna Ganda Semesta di Kupang sempat bermasalah soal status dan tak kunjung aktif berproduksi. Padahal pemerintah tengah menggenjot pencapaian swasembada garam seluas 10.000 hektare di Indonesia. Salah satunya, dengan perluasan lahan garam, termasuk di NTT.

Pekan lalu, Menteri Agraria dan Tata Ruang Sofyan Djalil mengatakan bahwa hak guna usaha di lahan seluas 3.720 hektare itu dibatalkan. Dari jumlah tersebut, sebanyak 40 persen akan dibagikan kepada rakyat melalui program TORA alias tanah objek reforma agraria. Sementara, 60 persen sisanya akan dipergunakan untuk kepentingan industri garam.

"Nanti diharapkan yang rakyat juga akan ikut ke dalam industri di masa depan tapi paling tidak rakyat akan punya hak milik atas tanah kemudian sisanya untuk industri," ujar Sofyan Djalil. "Jadi sekarang tanah sudah bebas tinggal bagaimana menarik industri."

Di samping itu, Sofyan juga membahas lahan di Nagakeo, NTT. Di sana, kata dia, masih ada persoalan lahan yang tengah diselesaikan, yakni soal sewa tanah antara pemegang hak pengelolaan dengan investor.

"Kami putuskan tadi kalau tidak diselesaikan HPL-nya kita cabut kami langsung berikan kepada investor supaya jangan sampai HPL itu mengganggu investasi," ujar Sofyan. Adapun luas lahan di Nagakeo yang tengah diselesaikan mulanya adalah sekitar 700 hektare. Dari luas tersebut, sebagiannya diberikan kepada rakyat dan sebagiannya diberikan berupa HPL kepada Pemerintah Daerah.

Kemudian, Pemda bisa mengerjasamakannya dengan pihak swasta. "Ternyata kemudian jadi hambatan setelah diberikan ke Pemda, padahal itu diberikan untuk menghargai pemerintah daerah tapi ternyata jadi masalah," kata dia.

Karena itu, ia meminta Gubernur NTT menyelesaikan perkara itu. "Kalau tidak selesai tempo satu bulan ini HPL-nya kita cabut kita serahkan langsung, karena hak itu memang dari pemerintah, tanah negara," kata Luhut.

BISNIS

Berita terkait

Prabowo Ungkap Restu Jokowi Jadi Alasan Dia Maju Pilpres 2024

1 jam lalu

Prabowo Ungkap Restu Jokowi Jadi Alasan Dia Maju Pilpres 2024

Prabowo menjelaskan alasan mengapa dia maju dalam Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Prabowo Mengaku Disiapkan Jokowi dengan Matang untuk Jadi Presiden

3 jam lalu

Prabowo Mengaku Disiapkan Jokowi dengan Matang untuk Jadi Presiden

Prabowo mengungkapkan hal itu di acara PBNU.

Baca Selengkapnya

PN Jaksel Putuskan Ucapan Rocky Gerung Tidak Menghina Jokowi, Pejabat Publik Harus Siap Dikritik

11 jam lalu

PN Jaksel Putuskan Ucapan Rocky Gerung Tidak Menghina Jokowi, Pejabat Publik Harus Siap Dikritik

PN Jakarta Selatan menolak gugatan advokat David Tobing yang menganggap Rocky Gerung telah menghina Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Tugas dan Daftar Banyak Jabatan Lainnya

12 jam lalu

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Tugas dan Daftar Banyak Jabatan Lainnya

Menkomarinves Luhut Binsar Pandjaitan ditunjuk Jokowi sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional. Ini jabatan kesekian yang diterima Luhut.

Baca Selengkapnya

Hasto Akui Terima Pesan Pengurus Ranting yang Tolak Wacana Pertemuan Megawati dan Jokowi

13 jam lalu

Hasto Akui Terima Pesan Pengurus Ranting yang Tolak Wacana Pertemuan Megawati dan Jokowi

Megawati, tutur Hasto, berterima kasih kepada pengurus dan kader hingga tingkat ranting dan anak ranting atas capaian mereka dalam Pemilu tahun ini.

Baca Selengkapnya

Marak Judi Online, Menteri Komunikasi: Susah, Seperti Menghadapi Hantu

1 hari lalu

Marak Judi Online, Menteri Komunikasi: Susah, Seperti Menghadapi Hantu

Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Budi Arie Setiadi mengatakan akan terus mempersempit ruang gerak bagi pelaku judi online.

Baca Selengkapnya

Akhir Politik Jokowi di PDIP

1 hari lalu

Akhir Politik Jokowi di PDIP

Kiprah politik Joko Widodo atau Jokowi di PDI Perjuangan sudah tamat. Mantan Wali Kota Solo itu butuh dukungan partai politik baru.

Baca Selengkapnya

Menteri AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis untuk Masyarakat Sulawesi Tenggara

1 hari lalu

Menteri AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis untuk Masyarakat Sulawesi Tenggara

Menteri ATR/Kepala BPN Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY menyerahkan 300 sertifikat tanah secara simbolis untuk masyarakat Sulawesi Tenggara.

Baca Selengkapnya

Kaesang Ungkap Pesan Jokowi untuk PSI Hadapi Pilkada 2024

1 hari lalu

Kaesang Ungkap Pesan Jokowi untuk PSI Hadapi Pilkada 2024

Kaesang mengingatkan kader PSi untuk ikut berpartisipasi dalam Pilkada 2024 pada wilayah dengan potensi jumlah kursi terbanyak.

Baca Selengkapnya

1 Juta Warga Indonesia Berobat ke Luar Negeri, Kemenkes: Layanan Kesehatan Belum Merata

1 hari lalu

1 Juta Warga Indonesia Berobat ke Luar Negeri, Kemenkes: Layanan Kesehatan Belum Merata

Jokowi sebelumnya kembali menyinggung banyaknya masyarakat Indonesia yang berobat ke luar negeri dalam rapat kerja Kemenkes.

Baca Selengkapnya