Susi Pudjiastuti Dorong Negara-negara di Dunia Buka Data Pemantauan Kapal

Senin, 22 Juli 2019 15:05 WIB

Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti saat memberikan sambutan dalam acara "International Fish Force Academy of Indonesia Regional Training for Investigators and Prosecutors for African Countries" di Gedung Mina Bahari III, Jakarta Pusat, Senin 22 Juli 2019. Tempo/Dias Prasongko

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mendorong negara-negara di dunia untuk bisa membuka akses terhadap data Vessel Monitoring System (VMS) atau Sistem Pemantauan Kapal Perikanan (SPKP). Dia mengatakan pembukaan data ini penting sebagai upaya pencegahan illegal, unreported dan unregulated (IUU) fishing.

"Pembukaan ini adalah bagian dari kooperasi bersama negara lain supaya bisa berbagi informasi terkait kondisi dan keberadaan kapal, karena banyak negara belum mau membuka data VMS-nya," kata Susi di Gedung Mina Bahari III, Jakarta Pusat, Senin 22 Juli 2019.

Adapun pernyataan Susi tersebut terlontar saat dirinya memberikan sambutan dalam acara "International Fish Force Academy of Indonesia Regional Training for Investigators and Prosecutors for African Countries" di Ballroom Gedung Mina Baharai III, Kantor Kementerian Kelautan dan Perikanan. Dalam acara ini, sebanyak 11 orang perwakilan dari lima (5) negara di Afrika tercatat hadir.

Susi berharap, pelatihan tersebut bisa menggalang aksi sekaligus sikap bersama antar negara terkait IUU fishsing sebagai sebuah kejahatan transnasional atau lintas negara. Dengan memiliki visi dan sikap bersama itu, akses terhadap data pemantauan kapal lebih terbuka juga diharapkan bisa terealisasi.

Selain itu, Susi menjelaskan, Kementerian Kelautan dan Perikanan bakal bekerja sama dengan Kementerian Luar Negeri untuk mendorong negara lain membuka data VMS tersebut. "Pasti kami encourage, pasti Ibu Menteri Luar Negeri nanti ngajak semua, kayak tadi saya ngajak, buka dong data kamu," kata Susi.

Advertising
Advertising

Dalam pidatonya, Susi juga menjelaskan, pembukaan data sistem pemantauan kapal sangat berguna. Apalagi, saat ini banyak kapal-kapal asing yang membawa banyak bendera, memiliki bermacam izin penangkapan dari berbagai negara dan memperkerjakan nahkoda hingga anak buah kapal dari berbagai negara.

Adapun Indonesia telah membuka data VMS sejak 2016. Dengan pembukaan ini, Indonesia menjadi negara pertama yang mengadopsi sistem VMS yang bisa diakses oleh publik. Sistem teknologi terbuka tersebut merupakan hasil kerja sama antara Kementerian Kelautan dan Perikanan, Google, Oceana dan Sky Truth. Hingga saat ini baru ada 6 negara di dunia yang telah membuka akses data VMS secara publik.

Baca berita tentang Susi Pudjiastuti lainnya di Tempo.co.

Berita terkait

Kementerian Perhubungan Klaim Keselamatan Pelayaran Indonesia Diakui Dunia

1 hari lalu

Kementerian Perhubungan Klaim Keselamatan Pelayaran Indonesia Diakui Dunia

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengklaim bahwa keselamatan dan keamanan pelayaran kapal Indonesia telah diakui dunia internasional.

Baca Selengkapnya

Iran Bebaskan Awak Kapal Terafiliasi Israel yang Sempat Disita di Selat Hormuz

3 hari lalu

Iran Bebaskan Awak Kapal Terafiliasi Israel yang Sempat Disita di Selat Hormuz

Menteri Luar Negeri Hossein Amirabdollahian mengatakan Iran telah membebaskan awak kapal MSC Aries yang terafiliasi dengan Israel, setelah sempat disita di dekat Selat Hormuz.

Baca Selengkapnya

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

7 hari lalu

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

Sejumlah nelayan dari negara tetangga beberapa kali terlibat pencurian ikan di perairan Indonesia

Baca Selengkapnya

KKP Tangkap Kapal Alih Muatan Ikan Ilegal, Greenpeace Desak Pemerintah Hukum Pelaku dan Ratifikasi Konvensi ILO 188

10 hari lalu

KKP Tangkap Kapal Alih Muatan Ikan Ilegal, Greenpeace Desak Pemerintah Hukum Pelaku dan Ratifikasi Konvensi ILO 188

Greenpeace meminta KKP segera menghukum pelaku sekaligus mendesak pemerintah untuk meratifikasi Konvensi ILO 188 tentang Penangkapan Ikan.

Baca Selengkapnya

Penumpang di Ternate Tujuan Manado Beralih Gunakan Kapal Antarpulau

15 hari lalu

Penumpang di Ternate Tujuan Manado Beralih Gunakan Kapal Antarpulau

Sejumlah penumpang di Kota Ternate, Maluku Utara tujuan Manado, Sulawesi Utara, beralih menggunakan kapal antarpulau lintas Kota Ternate-Manado.

Baca Selengkapnya

Antisipasi Lonjakan Arus Balik Lebaran, Perjalanan Kapal Sumatera ke Jawa Ditambah

22 hari lalu

Antisipasi Lonjakan Arus Balik Lebaran, Perjalanan Kapal Sumatera ke Jawa Ditambah

Kemenhub tambah perjalanan kapal untuk antisipasi lonjakan arus balik Lebaran untuk penyeberangan dari Sumatera ke Jawa.

Baca Selengkapnya

Penyeberangan Lintas Panjang-Pelabuhan Ciwandan Dimulai Hari Ini, Simak Jadwal dan Tarifnya

23 hari lalu

Penyeberangan Lintas Panjang-Pelabuhan Ciwandan Dimulai Hari Ini, Simak Jadwal dan Tarifnya

Mulai hari ini Sabtu, 13 April 2024, PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) akan melayani penyeberangan lintas Pelabuhan Panjang-Pelabihan Ciwandan.

Baca Selengkapnya

Tiket Feri Merak-Bakauheni Hari Ini Sudah Habis

27 hari lalu

Tiket Feri Merak-Bakauheni Hari Ini Sudah Habis

PT ASDP Indonesia Ferry mengatakan, tiket feri dari Pelabuhan Merak-Bakauheni untuk keberangkatan Selasa, 9 April 2024 telah terjual habis.

Baca Selengkapnya

Satu ABK WNI Kapal Keoyoung Sun yang Selamat Tiba di Indonesia

32 hari lalu

Satu ABK WNI Kapal Keoyoung Sun yang Selamat Tiba di Indonesia

Seorang ABK WNI yang selamat dari tragedi tenggelamnya kapal Keoyoung Sun di perairan Jepang tiba di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN Mendesain Kontainer 40 Kaki untuk Kapal Mini LNG

34 hari lalu

Peneliti BRIN Mendesain Kontainer 40 Kaki untuk Kapal Mini LNG

Peneliti BRIN melakukan riset untuk mengembangkan kontainer ISO LNG untuk kapal pengangkut LNG mini.

Baca Selengkapnya