Bank Indonesia Optimistis Neraca Pembayaran 2019 Surplus

Reporter

Bisnis.com

Editor

Rahma Tri

Senin, 22 Juli 2019 10:15 WIB

Jajaran Deputi BI Dody Budi Waluyo saat mengumumkan hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI di gedung BI, Jakarta, Kamis, 18 Juli 2019. TEMPO / Hilman Fathurrahman W

TEMPO.CO, Jakarta - Bank Indonesia optimistis bahwa sampai dengan akhir 2019 neraca pembayaran Indonesia tidak akan mengalami defisit. Deputi Gubernur Bank Indonesia Dody Budi Waluyo berdalih, neraca perdagangan semester I/2019 yang defisit belum bisa disebut sebagai pertanda tahun ini defisit transaksi berjalan akan mengalami kenaikan.

Sebaliknya, menurut Dody, jika berkaca dari kondisi neraca pembayaran Indonesia, tahun ini maka Indonesia masih bisa terhindar dari defisit.

“Keseimbangan itu tidak hanya dari defisit transaksi berjalan atau current account deficit. Tapi juga neraca pembayaran (NPI). Defisit itu selalu ada di negara emerging, di tengah negara yang dari sisi ekspor terkendala harga komoditas, maka sekarang manufaktur yang harus didorong,” ujar Dody di Hotel Adimulya, seperti dikutip Bisnis, Senin 22 Juli 2019.

Saat ini, kata Dody, kinerja industri manufaktur belum optimal karena terkendala dengan kebutuhan faktor produksi yakni infrastruktur. Oleh sebab itu, dengan posisi pembiayaan infrastruktur dalam jangka menengah sampai jangka panjang sudah cukup tepat. Dody berharap pelonggaran suku bunga 6 persen menjadi 5,75 persen bisa memberi stimulus langsung bagi sektor riil.

“Maka dengan kemarin kita memotong suku bunga apa dampak suku bunga pada neraca pembayaran, ke ekspor dan impor nanti akan membuat biaya borrowingperbankan lebih murah. Lending jadi lebih baik. Asumsi permintaan kredit harus dijaga kalau permintaan lemah jadi sulit ekspansi lending dari perbankan,” sambungnya.

Advertising
Advertising

Bank Indonesia telah melihat beberapa sentimen positif pascapemangkasan suku bunga acuan adalah penguatan rupiah. Dengan demikian, jika pertumbuhan ekonomi ingin meningkat dan defisit transaksi berjalan bisa terjaga, Dody mengingatkan pentingnya koordinasi untuk menjaga stabilitas.

BISNIS

Berita terkait

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

1 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

1 hari lalu

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

Kurs rupiah dalam perdagangan hari ini ditutup melemah 4 poin ke level Rp 16.259 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

1 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

2 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

BNI Sampaikan Langkah Hadapi Geopolitik Global dan Kenaikan Suku Bunga

2 hari lalu

BNI Sampaikan Langkah Hadapi Geopolitik Global dan Kenaikan Suku Bunga

PT Bank Negara Indonesia atau BNI bersiap menghadapi perkembangan geopolitik global, nilai tukar, tekanan inflasi, serta suku bunga.

Baca Selengkapnya

BNI Telah Salurkan Kredit hingga Rp 695,16 Triliun per Kuartal I 2024

2 hari lalu

BNI Telah Salurkan Kredit hingga Rp 695,16 Triliun per Kuartal I 2024

Tiga bulan pertama 2024, kredit BNI utamanya terdistribusi ke segmen kredit korporasi swasta.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

2 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

3 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

3 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

3 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya