Pasca BI Rate Turun, Penjualan Rumah di Bawah Rp 1 M Bakal Naik

Reporter

Bisnis.com

Senin, 22 Juli 2019 07:01 WIB

Ilustrasi menabung untuk memiliki rumah (Pixabay.com)

TEMPO.CO, Jakarta - Marketing Director Paramount Land Alvin Andronicus memprediksi prospek penjualan rumah di bawah Rp 1 miliar pada semester kedua tahun ini makin membaik antara lain disebabkan penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia.

Penurunan BI Rate ke 5,75 basis poin mendorong uang yang diparkir di berbagai sektor kembali masuk ke dalam pasar yang mengindikasikan pergerakan pasar yang makin positif. "Ini indikasi bahwa pasar mulai kembali kepada pangsa yang cocok," tutur Alvin kepada Bisnis, Minggu, 21 Juli 2019.

Kamis lalu, BI menurunkan suku bunga acuan BI 7DDR sebesar 25 bps dari 6 persen menjadi 5,75 persen. Keputusan BI untuk menurunkan BI rate ini dalam rangka mendorong momentum pertumbuhan ekonomi di tengah ketidakpastian global yang sudah mulai terkendali. Dengan penurunan suku bunga acuan yang lebih besar maka bank akan lebih cepat untuk menurunkan bunga kredit.

Menurut Alvin, penurunan BI Rate mendorong para pemilik 'uang parkir' yang nantinya lebih memilih untuk berinvestasi pada sektor riil dengan capital gain yang jauh lebih baik. Hal ini menjadi potensi besar untuk properti karena ekonomi sudah kembali bergerak dan suhu politik mendingin.

Alvin menuturkan bahwa peluang yang paling terbuka yakni kenaikan permintaan hunian di bawah Rp 1 miliar yang banyak dilirik pasar. Rumah compact yang fungsional akan menjadi incaran paling banyak dicari oleh pasar di bawah Rp 1 miliar.

Kesempatan yang potensial ini, lanjut Alvin, perlu diperhatikan para pengembang. Dengan banyaknya bunga yang diturunkan, memberi stimulus pasar untuk merambah ke angsuran jangka panjang.

"Dengan stimulus BI Rate yang turun, akan banyak permintaan dengan skema pembayaran jangka panjang," ujarnya.

Namun, Alvin memperkirakan pada semester kedua tahun ini, pengembang tidak akan menaikkan harga karena permintaan dan pasokan yang belum berimbang. Dengan adanya permintaan yang bergerak, maka pasokan akan mulai masuk sehingga tidak akan terjadi kelebihan pasokan dalam waktu dekat.

Selain itu, calon pembeli makin mampu memilih untuk membeli rumah di berbagai segmen baik sebagai end user ataupun rumah sebagai investasi.

BISNIS

Berita terkait

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

16 jam lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

18 jam lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

20 jam lalu

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

Menkeu Sri Mulyani mengatakan Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia pada kuartal pertama tahun 2024 masih terjaga.

Baca Selengkapnya

PBB: Butuh Waktu 80 Tahun untuk Bangun Kembali Rumah-rumah di Gaza yang Dibom

1 hari lalu

PBB: Butuh Waktu 80 Tahun untuk Bangun Kembali Rumah-rumah di Gaza yang Dibom

Laporan terbaru UNDP menemukan bahwa waktu yang dibutuhkan untuk membangun kembali rumah-rumah Gaza yang hancur dibom adalah 80 tahun.

Baca Selengkapnya

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

1 hari lalu

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

Data inflasi bulan April dinilai bisa memberikan sentimen positif untuk rupiah bila hasilnya masih di kisaran 3,0 persen year on year.

Baca Selengkapnya

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

2 hari lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

IHSG turun cukup drastis dan menutup sesi pertama hari Ini di level 7,116,5 atau -1.62 persen dibandingkan perdagangan kemarin.

Baca Selengkapnya

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

3 hari lalu

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

Kurs rupiah dalam perdagangan hari ini ditutup melemah 4 poin ke level Rp 16.259 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

BRIN: Rumah di Puspitek Punya Negara Tak Bisa Dimiliki

4 hari lalu

BRIN: Rumah di Puspitek Punya Negara Tak Bisa Dimiliki

Kepala Biro Manajemen Barang Milik Negara dan Pengadaan pada BRIN Arywarti Marganingsih mengatakan perumahan Puspitek, Serpong, tak bisa jadi hak milik.

Baca Selengkapnya

BNI Sampaikan Langkah Hadapi Geopolitik Global dan Kenaikan Suku Bunga

4 hari lalu

BNI Sampaikan Langkah Hadapi Geopolitik Global dan Kenaikan Suku Bunga

PT Bank Negara Indonesia atau BNI bersiap menghadapi perkembangan geopolitik global, nilai tukar, tekanan inflasi, serta suku bunga.

Baca Selengkapnya

BNI Telah Salurkan Kredit hingga Rp 695,16 Triliun per Kuartal I 2024

4 hari lalu

BNI Telah Salurkan Kredit hingga Rp 695,16 Triliun per Kuartal I 2024

Tiga bulan pertama 2024, kredit BNI utamanya terdistribusi ke segmen kredit korporasi swasta.

Baca Selengkapnya