Susun Kabinet Baru, Jokowi Diprediksi Terapkan Strategi 50:50

Selasa, 16 Juli 2019 10:45 WIB

Presiden Joko Widodo usai membuka Pameran Karya Kreatif Indonesia di Jakarta Convention Center, Jumat, 12 Juli 2019. Tempo/Hendartyo Hanggi

TEMPO.CO, Jakarta - Dalam menyusun Kabinet Indonesia Kerja Jilid II, presiden terpilih Joko Widodo atau Jokowi diprediksi akan menempatkan nama-nama baru dari berbagai kalangan untuk mengisi kursi menteri. Khusus kementerian di bidang ekonomi, Direktur Eksekutif Indonesia Political Review Ujang Komarudin menduga Jokowi akan menetapkan strategi 50:50.

Artinya, komposisi kursi menteri perekonomian 50 persen bakal diisi oleh kalangan profesional dan kelompok lainnya. Sementara itu, 50 persen lainnya akan ditempati kader dari sejumlah partai politik dari koalisi yang mengusungnya.

"Kalau komposisi kader partai politik lebih banyak, pasti Pak Jokowi akan mendapatkan kritik dari masyarakat. Karena kementerian ekonomi ini strategis dan banyak bersentuhan dengan masyarakat," ujar Ujang saat dihubungi Tempo pada Selasa, 16 Juli 2019.

Ujang mensinyalir, kementerian ekonomi yang akan diisi oleh kader partai salah satunya adalah Kementerian Badan Usaha Milik Negara atau BUMN. Kementerian yang kini dijabat Rini Soemarno itu umumnya menjadi jatah bagi partai pemenang Pemilu.

Menurut Ujang, pada 2014, Rini dipilih dari PDIP. Kala itu, partai berlogo banteng ini menang dalam kontestasi. Adapun mantan bos Astra itu didapuk menjadi menteri salah satu alasannya ialah lantaran kedekatannya dengan Megawati Soekarnoputri secara pribadi.

Ujang menduga, pada 2019 ini, Rini akan kembali menduduki kursi Kementerian BUMN.
"Karena Pemilu 2019 itu pemenangnya PDIP dan kalau kita lihat sampai saat ini Rini masih dekat dengan Megawati dan bahkan Jokowi," ujarnya.

Kementerian lainnya yang diduga bakal diduduki kader partai ialah Kementerian Perindustrian yang saat ini mendapuk Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartanto sebagai menterinya. Ujang mensinyalir Airlangga akan bertahan di kementeriannya lantaran statusnya sebagai kader kuat partai koalisi.

Di sisi lain, kader-kader partai yang berpeluang masuk ke kementerian ekonomi adalah Arief Budimanta. Kader PDIP ini dikenal salah satu politikus yang moncer di bidang ekonomi. Selain sebagai kader, ia berprofesi sebagai dosen dan pernah beberapa kali terlibat dalam organisasi keekonomian. Nama Arief juga masuk dalam jajaran tim kampanye Jokowi sewaktu pemilihan presiden.

"Selain itu, ada nama Sri Adiningsih dari Watimpres yang kita tahu sudah lama membantu PDIP," ujarnya. Sri Adiningsih ialah dosen Universitas Gadjah Mada. Ia pernah menjabat sebagai Kepala Pusat Studi Ekonomi Asia-Pasifik UGM.

Sedangkan dari kalangan profesional murni, Ujang mengabsen nama Sri Mulyani dan Ignasius Jonan masih akan menduduki kursi menteri. "Sri Mulyani dipertahankan. Jonan mungkin hanya di-rolling," ujarnya.

Selain dari kalangan kader dan profesional, Ujang menduga kementerian ekonomi di kabinet Jokowi juga akan diisi oleh organisasi massa dan kelompok masyarakat lain yang mewakili keagamaan. "Seperti Jonan itu bisa juga masuk ke kelompok masyarakat yang lain," ucapnya.

Berita terkait

Sederet Fakta Modeling Budidaya Ikan Nila Salin yang Diresmikan Jokowi di Karawang

21 menit lalu

Sederet Fakta Modeling Budidaya Ikan Nila Salin yang Diresmikan Jokowi di Karawang

Presiden Jokowi mengatakan pembukaan modeling Budidaya Ikan Nila Salin (BINS) ini karena ada permintaan pasar yang sangat besar. Berikut sederet fakta

Baca Selengkapnya

Jokowi Perpanjang Izin Ekspor Konsentrat Freeport Lagi, Ini Sebabnya

1 jam lalu

Jokowi Perpanjang Izin Ekspor Konsentrat Freeport Lagi, Ini Sebabnya

Presiden Jokowi akhirnya memberikan perpanjangan izin ekspor konsentrat tembaga oleh PT Freeport Indonesia yang tadinya berakhir pada 31 Mei 2024

Baca Selengkapnya

Jokowi Pastikan Pilkada 2024 sesuai Jadwal, Berikut Tahapan dan Jadwal Lengkapnya

1 jam lalu

Jokowi Pastikan Pilkada 2024 sesuai Jadwal, Berikut Tahapan dan Jadwal Lengkapnya

Presiden Jokowi mengatakan tidak ada pengajuan dari pemerintah untuk percepatan Pilkada 2024. Berikut tahapan dan jadwal lengkap Pilkada serentak 2024

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut Stok Beras Cukup untuk Antisipasi Kemarau

1 jam lalu

Jokowi Sebut Stok Beras Cukup untuk Antisipasi Kemarau

Jokowi juga menyebut harga sejumlah bahan pokok mengalami penurunan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Tinjau Pasar di Karawang: Stok dan Harga Bahan Pokok Baik

1 jam lalu

Jokowi Tinjau Pasar di Karawang: Stok dan Harga Bahan Pokok Baik

Jokowi juga menyebut harga sejumlah bahan pokok mengalami penurunan.

Baca Selengkapnya

Presiden: Indonesia Digital Test House Sangat Diperlukan

1 jam lalu

Presiden: Indonesia Digital Test House Sangat Diperlukan

Jokowi memastikan perangkat-perangkat yang ada di BBPPT sudah sangat canggih.

Baca Selengkapnya

Kata Pakar soal Relawan Ambil Formulir Cawalkot Bekasi di DPC PKB untuk Ketum PSI Kaesang

2 jam lalu

Kata Pakar soal Relawan Ambil Formulir Cawalkot Bekasi di DPC PKB untuk Ketum PSI Kaesang

Relawan mengambil formulir penjaringan bakal calon wali kota untuk Kaesang ke kantor DPC PKB Kota Bekasi pada Senin, 6 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut Izin Ekspor Konsentrat Tembaga Freeport Diperpanjang

2 jam lalu

Jokowi Sebut Izin Ekspor Konsentrat Tembaga Freeport Diperpanjang

Freeport beberapa kali menyuarakan harapan agar izin ekspor konsentrat tembaga tetap dibuka.

Baca Selengkapnya

Antisipasi Musim Kemarau, Jokowi Siapkan Sumur Pompa

2 jam lalu

Antisipasi Musim Kemarau, Jokowi Siapkan Sumur Pompa

BMKG memperkirakan musim kemarau 2024 berlangsung pada Mei hingga Agustus.

Baca Selengkapnya

Kaesang Didaftarkan Ikut Pilkada Kota Bekasi Lewat PKB, Direspons PSI dan Jokowi

2 jam lalu

Kaesang Didaftarkan Ikut Pilkada Kota Bekasi Lewat PKB, Direspons PSI dan Jokowi

Relawan Pa-Gi mengambil formulir penjaringan bakal calon wali kota untuk Kaesang ke kantor DPC PKB Kota Bekasi. Begini respons PSI dan Jokowi.

Baca Selengkapnya