40 Ribu Hektare Lahan Tambak Diperlukan untuk Swasembada Garam

Sabtu, 13 Juli 2019 07:36 WIB

Seorang petani sedang menambak garam di Desa Dasun, Lasem Rembang, Jawa Tengah. Tempo/Francisca Christy Rosana

TEMPO.Co, Jakarta - Pemerintah tengah menyusun strategi untuk mencapai swasembada garam pada 2020. Deputi Bidang Teknologi, Informasi, Energi, dann Material BPPT Kementerian Koordinator Bidang Maritim Eniya Listiani mengatakan, untuk mencapai tujuan itu, Indonesia membutuhkan lahan tambak garam sekitar 40 ribu hektare.

"Dengan lahan 40 ribu hektare, produksi garam sebanyak 4 juta ton per tahun," ujarnya dalam keterangan tertulis, Jumat petang, 12 Juli 2019.

Kemenko Maritim menghitung, total kebutuhan garam nasional sebenarnya adalah 4,7 juta ton per tahun. Sedangkan pada 2018, total produksi garam hanya 2,7 juta ton.

Sejumlah sektor memiliki cara masing-masing untuk menggenjot produksi garam. Kementerian Perindustrian, misalnya, menjalin kerja sama dengan 15 perusahaan pengolah garam.

Dari kerja sama yang dilakukan pada 2018 hingga 2019 itu, total penyerapan garam mencapai 922.220 ton. Sedangkan Kementerian Perikanan dan Kelautan mengadakan program pengembangan usaha garam rakyat dengan lahan seluas 15 hektare.

Sementara itu, Kemenko Maritim tengah mendorong ekstensifikasi dan intensifikasi produksi garam melalui penerapan teknologi dan inovasi. Dengan teknologi modern, Kemenko memastikan produksi garam bakal dijalankan dengan sistem tunnel. Sistem ini memungkinkan panen garam dapat dilakukan sepanjang tahun dan tidak terpengaruh hujan.

Selain itu, Kementerian menjalankan sistem bastekin serta penggunaan geomembrane yang dapat meningkatkan baik kuantitas maupun kualitas garam. Kementerian juga memastikan konsep lahan terintegrasi bakal dirancang dalam waktu dekat.

“Dengan konsep lahan terintegrasi, dapat diperoleh produksi garam yang tinggi dengan kualitas mencapai garam industri seperti garam CAP, farmasi, garam spa dan diversifikasi produk garam antara lain minuman isotonik, bahan baku obat, dan kosmetik," ujar Eniya.

Kementerian saat ini pun tengah mengkaji potensi garam dari PLTU. Merujuk pada PLTU Paiton, sebelumnya perusahaan penghasil listrik tenaga uap itu mampu menghasilkan 100 ribu ton garam per tahun.

Direktur Operasi PT Garam Persero Hartono menyatakan perseroannya sebagai salah satu perusahaan produksi garam akan mengedukasi petani. “Kita ingin terus edukasi petani, jadi kita tidak hanya menyerap. Diversifikasi tetap kita jalankan. Ada juga inovasi melalui penambahan zat tertentu sehingga garam ramah bagi penderita hipertensi,” ucapnya.

Berita terkait

Kadin Sebut Swasembada Air Harus jadi Program Utama Pemerintah: Ada di Visi Misi Prabowo-Gibran

11 jam lalu

Kadin Sebut Swasembada Air Harus jadi Program Utama Pemerintah: Ada di Visi Misi Prabowo-Gibran

Waketum Kadin Indonesia Bidang Perindustrian, Bobby Gafur Umar, menyebut bahwa ketersediaan air harus jadi perhatian pemerintah.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat, Jepang dan Filipina Latihan Militer Bersama

32 hari lalu

Amerika Serikat, Jepang dan Filipina Latihan Militer Bersama

Amerika Serikat, Jepang dan Filipina akan melakukan latihan militer bersama untuk mendukung kawasan Indo-pasifik yang bebas dan terbuka.

Baca Selengkapnya

Berapa Banyak Natrium alias Garam yang Dibutuhkan Tubuh Saban Hari?

42 hari lalu

Berapa Banyak Natrium alias Garam yang Dibutuhkan Tubuh Saban Hari?

Natrium alias garam akan merusak tubuh jka dikonsumsi secara berlebihan, akan tetapi kandungan ini nyatanya pun dibutuhkan untuk tubuh

Baca Selengkapnya

Kapal Bantuan Pertama Tiba di Gaza, 200 Ton Makanan Siap Dibagikan untuk Warga Palestina

53 hari lalu

Kapal Bantuan Pertama Tiba di Gaza, 200 Ton Makanan Siap Dibagikan untuk Warga Palestina

Sebanyak 200 ton bahan makan telah tiba di Gaza oleh badan amal Amerika Serikat untuk dibagikan kepada warga Palestina

Baca Selengkapnya

Tambahan Asam Folat pada Garam Dapat Cegah Cacat Bawaan

56 hari lalu

Tambahan Asam Folat pada Garam Dapat Cegah Cacat Bawaan

Melengkapi garam meja dengan asam folat menjadi strategi diet baru untuk lebih melindungi terhadap cacat bawaan.

Baca Selengkapnya

Budi Arie Bahas Percepatan Filing Satelit CAKRA-1

1 Maret 2024

Budi Arie Bahas Percepatan Filing Satelit CAKRA-1

Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Budi Arie Setiadi, membahas upaya pecepatan penyelesaian pembahasan dokumen penggunaan slot orbit atau filing satelit maritim CAKRA-1 dengan Sekretaris Jenderal International Telecommunication Union (ITU)

Baca Selengkapnya

Tanda-tanda Tubuh Anak Terlalu Banyak Mengandung Garam

1 Maret 2024

Tanda-tanda Tubuh Anak Terlalu Banyak Mengandung Garam

Peningkatan asupan garam dapat menghambat kesehatan anak dalam beberapa cara.

Baca Selengkapnya

Produksi Garam Nasional Lampaui Target

28 Februari 2024

Produksi Garam Nasional Lampaui Target

Produksi terbesar diperoleh dari sektor produksi garam rakyat yang mencapai 2,2 juta ton,

Baca Selengkapnya

Amran Sulaiman: Sektor Pertanian Tumbuh Lebih Baik di Masa Pemerintahan Jokowi

15 Februari 2024

Amran Sulaiman: Sektor Pertanian Tumbuh Lebih Baik di Masa Pemerintahan Jokowi

Mentan Andi Amran Sulaiman meminta program pangan yang sudah berjalan baik saat ini dapat dilanjutkan oleh pemerintahan yang akan datang.

Baca Selengkapnya

Mengenal Garam Celtic dan Manfaatnya bagi Kesehatan

10 Februari 2024

Mengenal Garam Celtic dan Manfaatnya bagi Kesehatan

Dipanen secara alami, garam celtic kaya akan magnesium dan mengandung semua mineral yang biasanya hilang dalam garam biasa.

Baca Selengkapnya