Capaian SBN Ritel Semester I 2019 Mencapai Rp 33 Triliun

Kamis, 11 Juli 2019 17:45 WIB

Direktur Jenderal Pengelolaan dan Pembiayaan Risiko Kementerian Keuanan Luky Alfirman saat meluncurkan surat utang berharga negara (SBN) syariah seri Sukuk Tabungn ST-003 di Restoran Bunga Rampai, Jakarta Pusat, Jumat 1 Februari 2019. TEMPO/Dias Prasongko

TEMPO.CO, Jakarta - Dirjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan, Luky Alfirma mengatakan realisasi penerbitan Surat Berharga Negara atau SBN ritel yang baru dilakukan enam kali penerbitan pada tahun ini, sudah mencapai Rp 33 triliun sampai semester satu 2019.

BACA: Utang Pemerintah Hingga Akhir Mei Naik Mencapai Rp 4.571,89 T

"Udah kisaran Rp 33 triliun sampai Juni 2019. Itu yang sudah kita realisasi, belum termasuk dengan SBR007," kata Luky di Jakarta Selatan, Kamis, 11 Juli 2019.

Dia mengungkapkan, Kemenkeu akan melakukan sepuluh kali penerbitan SBN ritel dari empat jenis produk yakni Obligasi Negara Ritel (ORI) Saving Bond Ritel (SBR), Sukuk Tabungan (ST), dan Sukuk Ritel (SR).

"Tadi saya sebutkan ada empat produk, satu yg konvensial adan sifatnya tradable itu namanya ORI itu nanti belum kita terbitkan, tapi kita punya konvensional non tradable nah itu SBR, kemudian kita punya sukuk tabungan, dan sukuk ritel," ujar Luky.

BACA: Demo di Jakarta, Dana Asing Masuk ke SBN Rp 1,7 T

Luky menambahkan, dari kesepuluh penerbitan tersebut Kemenkeu menargetkan dapat mengumpulkan dana dari SBN ritel mencapai Rp 60 triliun sampai Rp 80 triliun dalam setahun.

Luky menjelaskan belum ada perubahan dari ritme penerbitan dari SBN ritel ini. "Kita sudah comfortable untuk 10 kali penerbitan," ujarnya

Kemudian, untuk mengejar realisasi capaian dana terkumpul, Luky optimis SBN ritel ini bisa menjangkau targetnya yang sampai Rp 80 triliun itu. "Itu ORI jauh lebih besar, waktu tahun lalu bisa Rp 20 triliun tahun kemarin. Kalau ritel yang ini (SBR) memang cuma satu digit, tapi yang ORI sangat besar," ungkapnya.

Dia menjelaskan fungsi dari Kemenkeu menerbitkan SBN adalah untuk membiayai pembangunan Indonesia dari sisi infrastruktur dan pendidikan. Lucky menambahkan selain itu juga berguna sebagai penutup defisit anggaran negara.

Seperti yang diketahui, pemerintah baru saja menerbitkan SBR007. Target indikatif yang ditetapkan pada SBN ini mencapai Rp 2 triliun dengan tingkat kupon minimal 7,50 persen dan akan ditinjau setiap tiga bulan sampai jatuh tempo pada 10 Juli 2021.

Berita terkait

LPEI Ekspor sampai Belanda dan Korea Selatan lewat Desa Devisa Gula Aren Maros

10 jam lalu

LPEI Ekspor sampai Belanda dan Korea Selatan lewat Desa Devisa Gula Aren Maros

LPEI melalui Desa Devisa Gula Aren Maros mengekspor gula aren ke Belanda dan Korea Selatan.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Serap Rp 7,025 Triliun dari Lelang Surat Utang SBSN

22 jam lalu

Pemerintah Serap Rp 7,025 Triliun dari Lelang Surat Utang SBSN

Pemerintah menyerap dana sebesar Rp 7,025 triliun dari pelelangan tujuh seri surat utang yakni Surat Berharga Syariah Negara (SBSN).

Baca Selengkapnya

Viral Bea Masuk Rp 31,8 Juta untuk Sepatu Seharga Rp 10 Juta, Begini Cara Perhitungan Bea Cukai

12 hari lalu

Viral Bea Masuk Rp 31,8 Juta untuk Sepatu Seharga Rp 10 Juta, Begini Cara Perhitungan Bea Cukai

Ditjen Bea Cukai menanggapi pemberitaan penetapan bea masuk untuk produk sepatu impor yang dibeli oleh konsumen sebesar Rp 31,8 juta.

Baca Selengkapnya

Penjelasan Kemenkeu soal Prediksi Kenaikan Rasio Utang jadi 40 Persen pada 2025

13 hari lalu

Penjelasan Kemenkeu soal Prediksi Kenaikan Rasio Utang jadi 40 Persen pada 2025

Kemenkeu merespons soal kenaikan rasio utang pemerintah terhadap produk domestik bruto (PDB) pada 2025.

Baca Selengkapnya

Kemenkeu Antisipasi Dampak Penguatan Dolar terhadap Neraca Perdagangan

13 hari lalu

Kemenkeu Antisipasi Dampak Penguatan Dolar terhadap Neraca Perdagangan

Kementerian Keuangan antisipasi dampak penguatan dolar terhadap neraca perdagangan Indonesia.

Baca Selengkapnya

Hingga 9 April 2024, Kemenkeu Bayarkan THR PNS Senilai Rp 40,77 Triliun

27 hari lalu

Hingga 9 April 2024, Kemenkeu Bayarkan THR PNS Senilai Rp 40,77 Triliun

Pemerintah telah menyalurkan tunjangan hari raya (THR) sebesar Rp 40,77 triliun per hari Selasa, 9 April 2024. Seperti apa rinciannya?

Baca Selengkapnya

Per Maret 2024, Setoran Pajak Ekonomi Digital Mencapai Rp 23,04 Triliun

28 hari lalu

Per Maret 2024, Setoran Pajak Ekonomi Digital Mencapai Rp 23,04 Triliun

Ditjen Pajak Kemenkeu mencatat penerimaan negara dari sektor usaha ekonomi digital hingga 31 Maret 2024 mencapai Rp 23,04 triliun.

Baca Selengkapnya

Kemenkeu: Penyaluran THR untuk ASN Hampir 100 Persen, Tembus Rp 36,93 Triliun

33 hari lalu

Kemenkeu: Penyaluran THR untuk ASN Hampir 100 Persen, Tembus Rp 36,93 Triliun

Kementerian Keuangan mengumumkan perkembangan pembayaran tunjangan hari raya atau THR untuk aparat sipil negara (ASN) per 3 April 2024.

Baca Selengkapnya

DJP Ingatkan Wajib Pajak Sampaikan Realisasi PPS, Hari Ini Batas Terakhir

37 hari lalu

DJP Ingatkan Wajib Pajak Sampaikan Realisasi PPS, Hari Ini Batas Terakhir

DJP mengatakan Wajib Pajak orang pribadi yang mengikuti Program Pengungkkapan Sukarela (PPS) wajib menyampaikan realisasi PPS.

Baca Selengkapnya

Hari Ini Terakhir Lapor SPT Tahunan, Ditjen Pajak Buka Layanan di Luar Kantor

37 hari lalu

Hari Ini Terakhir Lapor SPT Tahunan, Ditjen Pajak Buka Layanan di Luar Kantor

Kantor Pajak akan tetap buka pada hari ini, Ahad, 31 Maret 2024, untuk melayani masyarakat melapor SPT Tahunan.

Baca Selengkapnya