Diskriminasi Difabel Seleksi Pegawai BUMN akan Lapor ke Jokowi

Rabu, 10 Juli 2019 07:02 WIB

(ki-ka) Bob Simbolon dari LBH Serindo, Obrn Sianipar difabel yang didiskriminasi pada seleksi penerimaan BUMN, Besli Pangaribuan, Koordinatoe Penanganan Kasus. Jakarta Pusat, 9 Juli 2019. TEMPO/Eko Wahyudi

TEMPO.CO, Jakarta -Obrn Sianipar penyandang disabilitas yang mengalami diskriminasi seleksi penerimaan karyawan Badan Usaha Milik Negara atau BUMN PT Bukit Asam akan melaporkan kejadian yang dialaminya kepada Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo.

BACA: Jusuf Kalla Soroti Diskriminasi Sawit di Konferensi BRF Cina

"Kasus Ini juga akan disampaikan kepada bapak Jokowi serta kasus ini akan dibawa ke jalur pengadilan guna mendapatkan hak-haknya. Saya harap pak Jokowi bisa memperhatikan kami," kata Obrn di Komnas HAM, Jakarta Pusat, 9 Juli 2019.

Dia mengatakan, tindakan tersebut ditempuh agar orang penyandang disabilitas yang lain mengalami perlakuan serupa agar mendapat keadilan dan tidak terjadi lagi kejadian diskrimanasi dalam seleksi pegawai BUMN.

BACA: Caleg PSI di DKI: Antikorupsi dan Diskriminasi Dongkrak Suara

Advertising
Advertising

Sebelumnya, Obrn Sianipar bersama LBH Serikat Rakyat Indonesia atau Serindo telah melaporkan dugaan diskriminasi dalam seleksi penerimaan karyawan BUMN kepada Komisi Nasional Hak Asasi Manusia pada 9 Juli 2019.

Obrn mengungkapkan mengetahui kegiatan seleksi tersebut melalui berita di media massa seperti televisi dan online. "Saya mengikuti seleksi BUMN dari Forum Human Capital Indonesia (FHCI), itu kan sesuai dengan pemberitaan di TV dan Online," ungkapnya.

Selanjutnya, Obrn menjelaskan ia sudah menerima informasi dinyatakan lulus, lalu tiba-tiba diubah dalam waktu kurang sehari. "Saya ikuti semua prosedur dan lulus, sampai tahap akhir TKD ketika dinyatakan lulus dari seleksi disabilitas. Lantas mereka ubah dari lulus menjadi tidak lulus."

Dia menceritakan telah memperjuangkan kasusnya di Jakarta selama 15 hari dan Obrn bisa pergi ke Ibu Kota karena mendapat bantuan dana dari teman-temannya yang sukarela dan mendukungnya untuk pergi melaporkan kasusnya ke Komnas HAM.

"Saya meyakini berada di pihak yang benar dengan bukti dan fakta. Saya yakin negara hadir untuk melindungi kami," ujar Obrn.

Dia berharap proses yang dijalaninya berjalan dengan baik, karena memang semua aturan jelas tertulis. Obrn menambahkan dirinya jika diminta untuk menunjukkan bukti dan fakta. "Saya bersedia menunjukkan itu," tutup Obrn.

Baca berita tentang Diskriminasi lainnya di Tempo.co.

EKO WAHYUDI | MARTHA WARTA

Berita terkait

Presidential Club Bentukan Prabowo Bisa Buka Peluang Jokowi Cawe-cawe di Pemerintahan Mendatang?

5 jam lalu

Presidential Club Bentukan Prabowo Bisa Buka Peluang Jokowi Cawe-cawe di Pemerintahan Mendatang?

Adapun rencana membentuk Presidential Club diungkap oleh juru bicara Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak.

Baca Selengkapnya

Respons DPR atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

5 jam lalu

Respons DPR atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

Anggota DPR Saleh Partaonan Daulay menilai perlu usaha dan kesungguhan dari Prabowo untuk menciptakan presidential club.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Pemilik Sepatu Bata hingga Jokowi Minta Timbal Balik Ekonomi

5 jam lalu

Terkini Bisnis: Pemilik Sepatu Bata hingga Jokowi Minta Timbal Balik Ekonomi

Siapa pemilik merek sepatu Bata yang pabriknya tutup di Purwakarta?

Baca Selengkapnya

Habiburokhman Sebut Ide Prabowo Bikin Presidential Club Sudah Sejak 2014

5 jam lalu

Habiburokhman Sebut Ide Prabowo Bikin Presidential Club Sudah Sejak 2014

Prabowo disebut memiliki keinginan untuk secara rutin bertemu dengan para presiden sebelum dia.

Baca Selengkapnya

Jokowi Beri Dua Catatan di Rapat Evaluasi Mudik Lebaran 2024

6 jam lalu

Jokowi Beri Dua Catatan di Rapat Evaluasi Mudik Lebaran 2024

Menteri Perhubungan Budi Karya mengatakan 242 juta masyarakat melakukan perjalanan mudik lebaran tahun ini.

Baca Selengkapnya

Dahnil Anzar Yakin Prabowo Bisa Cairkan Komunikasi Jokowi-Megawati-SBY

6 jam lalu

Dahnil Anzar Yakin Prabowo Bisa Cairkan Komunikasi Jokowi-Megawati-SBY

Dahnil menilai Prabowo punya kemampuan untuk menghubungkan mereka.

Baca Selengkapnya

Jokowi dan Gibran Kompak Bilang Begini soal Wacana Presidential Club Usulan Prabowo

6 jam lalu

Jokowi dan Gibran Kompak Bilang Begini soal Wacana Presidential Club Usulan Prabowo

Wacana presidential club yang sebelumnya disampaikan Juru Bicara Prabowo mendapat respond dari Jokowi dan Gibran.

Baca Selengkapnya

Fakta Miris Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis, Menkes: Jadi Masalah Hampir 80 tahun

7 jam lalu

Fakta Miris Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis, Menkes: Jadi Masalah Hampir 80 tahun

Jokowi menyebut pemerintah baru mampu mencetak 2.700 dokter spesialis per tahun. Sementara pemerintah membutuhkan 29 ribu dokter spesialis.

Baca Selengkapnya

Jokowi: Harus Ada Timbal Balik Ekonomi dari Program Pemerintah

9 jam lalu

Jokowi: Harus Ada Timbal Balik Ekonomi dari Program Pemerintah

Presiden Joko Widodo atau Jokowi berharap Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2025 sesuai dengan program pembangunan yang telah direncanakan

Baca Selengkapnya

Jokowi Curhat Alat Kesehatan di Daerah Tersedia, tapi Minim Dokter Spesialis

10 jam lalu

Jokowi Curhat Alat Kesehatan di Daerah Tersedia, tapi Minim Dokter Spesialis

Presiden Jokowi menyayangkan daerah kepulauan maupun daerah terpencil dia tak menemukan tenaga dokter spesialis.

Baca Selengkapnya