BPOM: 3 Industri Farmasi Asing Perkuat Suplai Bahan Mentah Obat

Reporter

Antara

Selasa, 9 Juli 2019 16:45 WIB

Seorang ilmuwan menggunakan bioprinter prototipe 3D yang mampu mereplikasi kulit manusia untuk transplantasidi kosmetik, industri kimia dan farmasi Carlos III University di Getafe, Spanyol, 2 Februari 2017. REUTERS/Sergio Perez

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan atau BPOM Penny Lukito mengatakan tiga investasi industri farmasi dari luar negeri yang sedang dalam proses kualifikasi fasilitas produksi sesuai standar akan memperkuat suplai bahan mentah obat dalam negeri.

BACA: BPOM Sita 190.000 Kopi Sachet dengan Tanggal Kedaluwarsa Diubah

Penny dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta mengatakan dalam kurun 2016-2018 terdapat delapan "joint venture" (usaha patungan) dari luar negeri dengan perusahaan lokal yang telah beroperasi di Indonesia. Sementara pada 2019 akan bertambah tiga sehingga total ada 11 investasi industri farmasi asing.

"Sebanyak 11 industri farmasi beroperasi selain untuk memenuhi kebutuhan bahan baku dan produk kebutuhan obat esensial dalam negeri terkait produk biologi, produk onkologi dan produk hormon, juga untuk diekspor ke mancanegara," kata dia saat menyambut "Grand Opening PT CKD OTTO Pharmaceuticals di Cikarang, Selasa, 9 Juli 2019.

BACA: Ramadan, BPOM Sita Produk Pangan Tak Layak Setara Rp 3,4 Miliar

Adapun delapan investasi kurun 2016-2018 itu di antaranya PT B Braun Medical Indonesia, PT CKD Otto, PT Ethica, PT Kalbio, PT Kimia Farma Sungwun, PT YSP Industries Indonesia, PT Lloyd Pharma dan PT Amarox.

Sementara tiga investasi asing pada 2019 di antaranya PT Combiphar Dong A, PT Etana dan PT Sampharindo Retroviral.

"Karena itu, produk yang dihasilkan diharapkan tidak hanya menyuplai kebutuhan pasar dalam negeri sejalan dengan program Jaminan Kesehatan Nasional atau JKN, namun juga mampu menembus pasar global sehingga dapat meningkatkan devisa negara," katanya.

Penny mengatakan tumbuhnya iklim investasi yang positif disertai dengan munculnya industri baru di bidang farmasi dengan teknologi mutakhir tersebut perlu didukung penuh oleh pemerintah Indonesia, termasuk oleh BPOM.

Upaya itu, kata dia, seiring dengan komitmen untuk meningkatkan daya saing industri farmasi dan produk nasional."Alhamdulillah, pengembangan iklim berusaha di bidang farmasi terus menunjukkan peningkatan. Hal ini dibuktikan dengan terealisasinya 'joint venture' perusahaan Korea dengan perusahaan farmasi dalam negeri," kata Kepala BPOM Penny Lukito.

Advertising
Advertising

Berita terkait

Jelang Singapore International Water Week, Kadin: Masih Banyak Populasi di RI yang Tak Punya Akses Air Bersih

5 jam lalu

Jelang Singapore International Water Week, Kadin: Masih Banyak Populasi di RI yang Tak Punya Akses Air Bersih

Kadin menggelar panel diskusi sebagai rangkaian dari SIWW 2024. Akses terhadap air bersih masih menjadi tantangan sejumlah wilayah di Indonesia.

Baca Selengkapnya

BRI Danareksa dan Succor AM Jalin Kerja Sama, Bidik Kenaikan AUM 50 Persen

6 jam lalu

BRI Danareksa dan Succor AM Jalin Kerja Sama, Bidik Kenaikan AUM 50 Persen

Sucor Aset Management menjalin kerja sama dengan BRI Danareksa Sekuritas untuk distribusi produk investasi reksa dana. Seperti apa targetnya tahun ini

Baca Selengkapnya

CIMB Niaga Gandeng Principal Indonesia, Luncurkan Reksa Dana Syariah Berdenominasi Dolar AS

7 jam lalu

CIMB Niaga Gandeng Principal Indonesia, Luncurkan Reksa Dana Syariah Berdenominasi Dolar AS

Bank CIMB Niaga bekerja sama dengan Principal Indonesia untuk meluncurkan Reksa Dana Syariah Principal Islamic ASEAN Equity Syariah.

Baca Selengkapnya

Eks Menteri Keamanan Panama Menang Pilpres dengan Dukungan Mantan Presiden

13 jam lalu

Eks Menteri Keamanan Panama Menang Pilpres dengan Dukungan Mantan Presiden

Eks menteri keamanan Panama memenangkan pilpres setelah menggantikan mantan presiden Ricardo Martinelli dalam surat suara.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Kemenperin akan Panggil Manajemen Sepatu Bata, Zulhas Sebut Pelaku Usaha Jastip Wajib Ikut Aturan

15 jam lalu

Terpopuler: Kemenperin akan Panggil Manajemen Sepatu Bata, Zulhas Sebut Pelaku Usaha Jastip Wajib Ikut Aturan

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) akan memanggil manajemen PT Sepatu Bata Tbk., imbas penutupan pabrik alas kaki itu di Purwakarta, Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

Luhut Punya Kabar Baru Soal Rencana Investasi Tesla di Indonesia

1 hari lalu

Luhut Punya Kabar Baru Soal Rencana Investasi Tesla di Indonesia

Selain Indonesia, ada negara-negara lain yang membujuk Tesla untuk berinvestasi.

Baca Selengkapnya

Wakil Sri Mulyani Harap Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen Bisa Gaet Investor

1 hari lalu

Wakil Sri Mulyani Harap Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen Bisa Gaet Investor

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara angka pertumbuhan ekonomi kuartal pertama 2024 bisa menjadi basis.

Baca Selengkapnya

Jangan Sembarang Pakai Skincare Etiket Biru, BPOM Sebut Alasannya

1 hari lalu

Jangan Sembarang Pakai Skincare Etiket Biru, BPOM Sebut Alasannya

Masyarakat diminta untuk tertib dalam menggunakan skincare sesuai peruntukannya, terutama yang beretiket biru, cek sebabnya.

Baca Selengkapnya

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

2 hari lalu

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

Microsoft siap investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, bagaimana dengan rencana investasinya di Indonesia?

Baca Selengkapnya

Kejati Bali Buka Peluang Kembangkan Kasus Pemerasan Bendesa Adat ke Investor Lain

2 hari lalu

Kejati Bali Buka Peluang Kembangkan Kasus Pemerasan Bendesa Adat ke Investor Lain

Kejaksaan Tinggi membuka peluang mengembangkan kasus dugaan pemerasan Bendesa Adat di Bali.

Baca Selengkapnya