Sawah Puso Meluas, Kementan Tetap Yakin Stok Beras Aman

Selasa, 9 Juli 2019 11:03 WIB

Warga menggembala kambing di lahan kering yang ditanami padi berusia satu bulan, di Kampung Cimanggu, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Selasa, 2 Juli 2019. Pemrov Jabar menyebut, sebanyak 8.644 hektare lahan pertanian di Jabar mengalami kekeringan pada musim kemarau. ANTARA

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian Gatot Irianto memastikan gagal panen atau sawah puso pada musim kemarau pada tahun 2019 tidak akan mengurangi stok beras nasional.

Baca: 100 Kabupaten dan Kota Terdampak Kekeringan, Jawa Timur Terluas

"Ya sekarang saja kekeringannya kecil, mosok ribut stok beras. Sekarang harga beras murah, masih aman. Ini (pusonya) kecil sekali," kata Gatot di Kantor Pusat Kementerian Pertanian Jakarta, Senin, 8 Juli 2019.

Kementan mencatat total luas kekeringan pada MK-2019 mencapai 102.746 hektare dan 9.358 hektare di antaranya mengalami puso. Luasan lahan padi yang mengalami puso ini dinilai relatif kecil karena tidak mencapai 3 persen atau sekitar 450.000 hektare dari total luas tanam setahun sekitar 15 juta hektare per 2018 lalu.

Seperti diketahui, Kementerian Pertanian mencatat terdapat sekitar 100 kabupaten/kota yang terdampak kekeringan pada musim kemarau (MK) 2019 yang tersebar di wilayah Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, NTB dan NTT.

Sementara itu, tercatat pula bahwa Provinsi Jawa Timur menjadi provinsi dengan wilayah paling luas terdampak kekeringan mencapai 34.006 hektare dengan puso 5.069 hektare.

Gatot menjelaskan mitigasi kekeringan tahun ini berbeda dari tahun-tahun sebelumnya karena Kementan mengembangkan wilayah dengan potensi lahan rawa. Potensi lahan yang masih bisa ditanami padi mencapai 670.000 hektare, di antaranya dengan memanfaatkan lahan rawa. "Adaptasi kekeringan di daerah rawa yang airnya justru surut ini untuk membuat surplus makin besar dan produktivitasnya semakin baik," katanya.

Untuk lahan yang belum terdampak puso namun sudah terjadi kekeringan, Kementan akan mengantisipasi dengan pengairan lewat pipanisasi, mengoptimalkan sumber air terdekat (sungai, danau, embung), menormalisasi saluran, serta menyediakan sumur pantek.

Pada wilayah Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Perum Jasa Tirta (PJT-I dan PJT-II ) diharapkan dapat mengamankan standing crop pertanaman, sekaligus meningkatkan luas tambah tanam.

Baca: Dampak Kekeringan, Bojonegoro Kirim 1.000 Ton Beras ke Jambi

Kemudian, Kementan juga mengimbau terhadap wilayah-wilayah yang masih diuntungkan dengan curah hujan relatif tinggi, seperti Sumatra, Sulawesi dan Kalimantan untuk mengakselerasi tanaman menggunakan padi gogo, dan melakukan tumpang sari tanaman jagung dan kedelai.

ANTARA

Advertising
Advertising

Berita terkait

Saksi Ungkap Syahrul Yasin Limpo Bayar Lukisan Sujiwo Tejo Seharga Rp 200 Juta Pakai Uang Vendor Kementan

3 jam lalu

Saksi Ungkap Syahrul Yasin Limpo Bayar Lukisan Sujiwo Tejo Seharga Rp 200 Juta Pakai Uang Vendor Kementan

Saksi menyatakan diminta mengirim Rp 200 juta saat itu juga untuk pembayaran lukisan dari budayawan Sujiwo Tejo yang dibeli oleh Syahrul Yasin Limpo.

Baca Selengkapnya

Kuota Pupuk Bersubsidi Naik, Mentan: Segera Tebus

2 hari lalu

Kuota Pupuk Bersubsidi Naik, Mentan: Segera Tebus

Penambahan pupuk subsidi dari 4,7 juta ton menjadi 9,5 juta ton telah mendapat persetujuan dari presiden.

Baca Selengkapnya

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

3 hari lalu

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron menjelaskan perihal laporan dugaan pelanggaran etik yang ditujukan kepadanya soal mutasi ASN di Kementan.

Baca Selengkapnya

Uang Korupsi Syahrul Yasin Limpo Mengalir ke Mana? Antara lain Biaya Khitan, Buat Kafe, dan Skincare untuk Cucunya

4 hari lalu

Uang Korupsi Syahrul Yasin Limpo Mengalir ke Mana? Antara lain Biaya Khitan, Buat Kafe, dan Skincare untuk Cucunya

Penggunaan uang korupsi Syahrul Yasin Limpo (SYL) terungkap di pengadilan. Mayoritas digunakan untuk kepentingan keluarga. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Sempat Meroket Tajam, Harga Bawang Merah Berangsur Turun di Sejumlah Daerah, Ini Fakta-faktanya

6 hari lalu

Sempat Meroket Tajam, Harga Bawang Merah Berangsur Turun di Sejumlah Daerah, Ini Fakta-faktanya

Harga bawang merah mulai mengalami penurunan di sejumlah daerah.

Baca Selengkapnya

Sidang Syahrul Yasin Limpo, KPK Hadirkan 4 Saksi

7 hari lalu

Sidang Syahrul Yasin Limpo, KPK Hadirkan 4 Saksi

Tim Jaksa KPK menghadirkan empat saksi pada sidang lanjutan bekas Menteri Pertanian (Kementan) Syahrul Yasin Limpo (SYL)

Baca Selengkapnya

Novel Baswedan Sebut Jika Polda Metro Jaya Tahan Firli Bahuri Bisa jadi Pintu Masuk Kasus Lainnya

12 hari lalu

Novel Baswedan Sebut Jika Polda Metro Jaya Tahan Firli Bahuri Bisa jadi Pintu Masuk Kasus Lainnya

Novel Baswedan menjelaskan, jika Firli Bahuri ditahan, ini akan menjadi pintu masuk bagi siapa pun yang mengetahui kasus pemerasan lainnya.

Baca Selengkapnya

Kesaksian Permintaan Uang dari Syahrul Yasin Limpo Saat Jadi Mentan, untuk Perawatan Kecantikan Anak hingga Kado

13 hari lalu

Kesaksian Permintaan Uang dari Syahrul Yasin Limpo Saat Jadi Mentan, untuk Perawatan Kecantikan Anak hingga Kado

Sejumlah pejabat Kementerian Pertanian dihadirkan sebagai saksi di sidang lanjutan dugaan pemerasan dan gratifikasi oleh Syahrul Yasin Limpo.

Baca Selengkapnya

Dewas KPK Masih Proses Dugaan Pelanggaran Etika oleh Dua Pimpinan Komisi Antikorupsi

13 hari lalu

Dewas KPK Masih Proses Dugaan Pelanggaran Etika oleh Dua Pimpinan Komisi Antikorupsi

Dewan Pengawas Komisi Pemberantasan Korupsi masih memeriksa dugaan pelanggaran etika oleh dua pimpinan KPK.

Baca Selengkapnya

Kuasa Hukum Syahrul Yasin Limpo Jelaskan Poin Keberatan terhadap Kesaksian Eks Ajudan Panji Harjanto

14 hari lalu

Kuasa Hukum Syahrul Yasin Limpo Jelaskan Poin Keberatan terhadap Kesaksian Eks Ajudan Panji Harjanto

Kuasa hukum bekas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo Djamaludin Koedoeboen, menuturkan poin keberatan terhadap kesaksian eks ajudan Panji Harjanto.

Baca Selengkapnya