Ada Potensi Gagal Bayar Utang, Saham Jababeka Disuspensi

Senin, 8 Juli 2019 21:52 WIB

Ilustrasi saham atau IHSG. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Bursa Efek Indonesia atau BEI melakukan suspensi atau penghentian perdagangan saham sementara bagi PT Kawasan Industri Jababeka Tbk. atau KIJA. Penghentian ini berkaitan dengan adanya potensi default atau gagal bayar utang perusahaan terhadap pemegang surat utang Jababeka International BV.

Baca juga: Investor Cina Berminat Bangun Kawasan Wisata di Jababeka

"Bursa memutuskan untuk melakukan penghentian sementara perdagangan efek KIJA di seluruh pasar sejak sesi 2 perdagangan hari Senin, 8 Juli 2019 hingga pengumuman lebih lanjut," seperti dikutip dalam surat pengumuman yang diunggah dalam laman resmi BEI, Senin 8 Juli 2019.

Adapun surat pengumuman bernomor Peng-SPT-00009/BEI.PP3/07-2019 itu, ditandatangani Pelaksana Harian Kepala Divisi Penilaian Perusahaan Teuku Fahmi Ariandar dan Pelaksana Harian Kepala Divisi Pengaturan dan Operasional Perdagangan Martin Satria D. Bako.

Dalam surat pengumumannya, otoritas bursa menyatakan sedang dalam proses penelaahan lebih lanjut kepada perseroan. Bursa juga mengimbau kepada para pemangku kepentingan untuk selalu memperhatikan keterbukaan informasi yang disampaikan perusahaan.

Seperti dikutip dalam keterbukaan informasi BEI, KIJA menyampaikan adanya potensi default tersebut akibat perubahan komposisi pemegang saham dan manajemen baru. Yakni posisi anggota dewan komisaris dan direksi Jababeka yang diusulkan oleh PT Imakotama Investindo dan Islamic Development Bank selaku pemegang saham.

Dalam penjelasan yang diunggah perusahaan, dengan adanya perubahan itu dan sebagaimana dimaksud dalam kondisi syarat notes yang telah diterbitkan Jababeka Internasional BV, maka perusahaan berkewajiban untuk menawarkan pembelian kepada pemegang notes. Adapun harga pembelian yang ditawarkan senilai 101 persen dari nilai pokok notes atau US$ 300 juta.

Sebelumnya, Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna mengatakan otoritas masih memberikan waktu bagi perusahaan untuk mengklarifikasi berita itu. Dia juga mengatakan selain penjelasan soal kondisi jumlah utang, otoritas BEI juga masih menunggu penjelasan rencana perusahaan mengenai penyelesaian terhadap gagal bayar.

Nyoman juga meminta publik untuk tidak berandai-andai mengenai potensi gagal bayar tersebut. "Kami minta perusahaan responsif untuk berikan klarifikasi, sehingga publik nanti dapat mencerna informasinya secara merata," kata Nyoman kepada awak media di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta Selatan, Senin 8 Juli 2019.

Sementara itu, berdasarkan RTI, saham KIJA melemah 4,04 persen ke level 304 per lembar pada akhir sesi I perdagangan Senin, 8 Juli 2019. Pada awal perdagangan saham KIJA sempat menguat ke level 324 per lembar dibandingkan pada saat pembukaan meski kemudian merosot. Adapun, sepekan terakhir saham Jababeka tercatat telah melemah 3,18 persen.

Berita terkait

Samuel Sekuritas: IHSG Berhasil Tembus ke Zona Hijau, Saham Lippo Karawaci Melejit

15 jam lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Berhasil Tembus ke Zona Hijau, Saham Lippo Karawaci Melejit

IHSG menutup sesi pertama hari Ini di level 7,150,9 atau +0.22 persen.

Baca Selengkapnya

Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Resmi Tutup, Apa Sebabnya?

1 hari lalu

Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Resmi Tutup, Apa Sebabnya?

PT Sepatu Bata resmi menutup pabriknya di Purwakarta yang telah dibangun sejak 1994. Pabrik ditutup imbas kerugian dan tantangan industri.

Baca Selengkapnya

Freeport: dari Kasus Papa Minta Saham sampai Pujian Bahlil pada Jokowi

3 hari lalu

Freeport: dari Kasus Papa Minta Saham sampai Pujian Bahlil pada Jokowi

Saham Freeport akhirnya 61 persen dikuasai Indonesia, berikut kronologi dari jatuh ke Bakrie sampai skandal Papa Minta Saham Setya Novanto.

Baca Selengkapnya

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

4 hari lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

IHSG turun cukup drastis dan menutup sesi pertama hari Ini di level 7,116,5 atau -1.62 persen dibandingkan perdagangan kemarin.

Baca Selengkapnya

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

7 hari lalu

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

IHSG menguat 0,86 persen ke level 7.097,2 dalam sesi pertama perdagangan Senin, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

11 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

Harga Saham Sentuh Titik Terendah, Presdir Unilever: Akan Membaik

11 hari lalu

Harga Saham Sentuh Titik Terendah, Presdir Unilever: Akan Membaik

Presdir Unilever Indonesia, Benjie Yap mengatakan salah satu hal yang penting bagi investor adalah fundamental bisnis.

Baca Selengkapnya

Unilever Indonesia Raup Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I-2024

11 hari lalu

Unilever Indonesia Raup Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I-2024

PT Unilever Indonesia Tbk. meraup laba bersih Rp 1,4 triliun pada kuartal pertama tahun 2024 ini.

Baca Selengkapnya

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

12 hari lalu

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

IHSG sesi I ditutup menguat 0,81 persen ke level 7.168,5. Nilai transaksi mencapai Rp 6,6 triliun.

Baca Selengkapnya

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

14 hari lalu

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada memperkirakan IHSG pada awal pekan ini menguat bila dibandingkan pekan lalu. Apa syaratnya?

Baca Selengkapnya