Ilustrasi mata uang Rupiah. Brent Lewin/Bloomberg via Getty Images
TEMPO.CO, Jakarta - Nilai tukar atau kurs rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada akhir pekan menguat dipengaruhi sentimen eksternal dan domestik. Rupiah Jumat sore, 5 Juli 2019, menguat 52 poin atau 0,37 persen menjadi Rp 14.083 per dolar AS dari sebelumnya Rp 14.135 per dolar AS.
Analis Bank Mandiri Rully Arya Wisnubroto mengatakan penggerak positif bagi rupiah yaitu terkait ekspektasi menurunnya suku bunga acuan bank sentral Amerika Serikat, Federal Reserve atau The Fed dan juga bank sentral Eropa (European Central Bank/ECB).
"Besar ekspektasi bank sentral negara-negara besar memangkas suku bunga tahun ini, terutama The Fed dan ECB," ujar Rully. Sementara itu, dari dalam negeri, Rully menilai permintaan akan valuta asing atau valas mulai berkurang pada awal kuartal tiga tahun ini.
Rupiah pada pagi hari dibuka melemah Rp 14.143 dolar AS. Sepanjang hari, rupiah bergerak di kisaran Rp 14.083 per dolar AS hingga Rp 14.150 per dolar AS.
Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada Jumat ini menunjukkan, rupiah melemah menjadi Rp 14.148 per dolar AS dibanding hari sebelumnya di posisi Rp 14.106 per dolar AS.